Sehabis mengantarkan Joa pulang kerumahnya, lansung saja Anneth melajukan mobilnya menuju rumah.
Dijalan pulang ke rumah ia mengingat Joa yang memaksa nya untuk memikirkan tipe laki-laki impian, sukses membuat Anneth kepikiran dengan itu semua. Memang untuk sekarang dia sudah tidak ada lagi dekat dengan pria manapun. Setelah kejadian buruk bersama William yang dulu ingin mendekatinya. nyatanya hanya memanfaatkan dirinya untuk popularitas William di sekolah dan sosial media. Perkataan manis William berhasil membuat Anneth selayang percaya padanya. Untung saja marsha rekan serta sahabat Anneth di SMP mengetahui hal busuk William untuk anneth, sebagai sahabat marsha berusaha mencari info dan bukti dibalik perkataan perkataan manis dari William itu.
Sudah lah, itu semua telah berlalu. Sangat bersyukur Ketika itu ia dapat lolos dari perbuatan pansos nya William, bagi Anneth tujuan William itu tidak atas nama cinta yang tulus tapi hanya popularitas yang memaksa nya untuk mencintai Anneth. Sejak kejadian itu membuat Marsha lebih protektif atas lelaki yang ingin mendekati Anneth. Bersyukur memiliki teman teman yang sangat mengerti dan menyayangi ia sepenuhnya. Mereka lah Joa dan Marsha.
Sampai dirumah dan memasukkan mobil dalam garasi anneth mendapati mami nya santai di ruang keluarga yang terletak dekat tangga menuju ke kamarnya sendiri
"mamiiii, iam back home"
"SAYANGGG, gimana? How about ure School honey??" tanya mami
"sini sini duduk dulu dekat mami"
"fun dong mii, tapi tadi belum mulai belajar. Masih pemilihan ketua kelas dan pembagian piket mi" tutur nya
"oh seperti itu sayang, yaudah sekarang kamu mandi dan lansung makan malam gih. Papi bilang hari ini belum bisa pulang dari kerjaan diluar kota nya sayang"
"oke mi, Its okey..yang penting mami sama papi sehat terusss. Lagian juga papi selalu kabarin Anneth kok mi kalau papi belum bisa pulang atau harus lembur"
"amin sayang. Yaudah ayok mandi gih,kamu juga kalo main bisa sampai malam gini sama Joa sayang" protes mami
"hehe sekali sekali mi. Gapapa kan?"
"yaudah gapapa aja si, tapi mami cuma khawatir kalian berdua kan cewek keduanya." ucap mami sendu
"iya mami tenang aja, anneth sama joa bisa jaga diri kok" jawab anneth meyakinkan mami
"makanya cari pacar dong biar bisa dijagain gitu" balas mami asal.
Yaampun ni mami ada aja deh, ini nyindir apa gimana?
Anneth hanya melengkungkan senyum terbaiknya pada mami, "eheheh.. Iya terserah mami dehh..." Mami hanya menatap dan manaikkan sebelah alisnya membalas perkataan anak gadis nya itu.
"yaudah mi anneth kekamar dulu ya.. ee udah gerah heheh" ucapnya salah tingkah dan beranjak sebelum mami lebih menuntut lagi nanyain tentang pacar.
"Carii dong SAYANGGG... Sebelum mami nih yang cariin buat KAMUU" teriak mami padanya yang sudah berada di pertengahan tangga menuju kamar
Aduh anneth menepiskan telapak tangan kanan nya ke dahi.. Kenapa si hari ini yang dibahas orang-orang sekitarnya berhubungan dengan kata "pacar" aja.
Pusing juga lama-lama kalau dituntut tuntut gini, ga sama sahabat ga sama mami sendiri samaa aja.
Untuk menghapus semua argumen yang telah bersarang difikirannya akibat mami dan joa hari ini. Ia mengambil novel di rak buku ruang tamu khusus dirinya.
"Mending baca novel kelanjutan yang aku beli di toko buku langganan deket pusat kota kemarin" ya ditoko buku biasa yang ada kak endy.
Tiba-tiba terlintas di ingatan Anneth, bahwa deven lah lelaki yang tidak sengaja menabrak nya kemarin ditoko buku, setelah menerima buku lanjutan yang ia cari dari kak endy ya Anneth ingat. Yang membuat buku itu jatuh dilantai dan deven meminta maaf karna ketidak sengajaan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚁𝚞𝚖𝚒𝚝
Roman d'amour𝙰𝚠𝚊𝚕 𝚙𝚎𝚛𝚝𝚎𝚖𝚞𝚊𝚗 𝚒𝚝𝚞 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚊𝚗𝚒𝚜. 𝚈𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚊𝚖𝚊 𝚔𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚜𝚎𝚋𝚞𝚊𝚑 𝚙𝚊𝚑𝚊𝚖. 𝙱𝚎𝚛𝚝𝚎𝚖𝚞 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚔𝚞 𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗...