1' mogok

8 0 0
                                    

Nashiwa Kunta Diwaza - gadis dengan wajah yang cantik, baik hati, pintar, penyabar dan penurut.

Amrikalaska Irsyadillah - lelaki idaman di SMA Angkasa Pelita, jutek tapi baik, pintar, anak basket + kapten basket dan ganteng.

Sahabat Hiwa :

Abrianna Khanza - cerewet, bawel, banyak omong dan segala macem itu, tapi dia baik.

Fisha Rayna Azziya - baik, pendiam, penyabar, dan penyayang.


***

Sekarang, tepatnya hari sabtu malam,

pukul 8 : 00 p.m, ponsel milik Hiwa bergetar dan layarnya pun menyala, hiwa langsung segera mengecek ponselnya, dan ada pesan masuk dari kedua sahabat hiwa di grup mereka

M A R I P O S A 🦋

Anna : gais, besok kita jadi main kan?

Ziya : iya mir, jadi ko tenang aja

Nashiwa : maaf ya gais, besok Hiwa mau pergi sama papah

Ziya : yaudah besok kita batalin aja, next time aja gimana?

Anna : oke deh sip, iyaa gpp ko wa

***

Keesokan harinya Hiwa pergi bersama papahnya, untuk menjenguk neneknya yang berada dirumah sakit, tetapi dalam perjalanan menuju rumah sakit Hiwa melihat Alaska sedang mendorong motor gedenya itu, Hiwa pun sontak meminta papahnya untuk memberhentikan mobilnya, tanpa menunggu lama Hiwa langsung keluar menemui Alaska, papahnya pun heran dengan anaknya kenapa tiba-tiba meminta untuk memberhentikan mobilnya dan langsung turun dengan cepat.

'alaskaaaa'

Alaska melihat keberadaan Hiwa dan berhenti untuk mengetahui apa mau anak itu memanggil dirinya.

'kenapa?'

'motor alaska mogok?'

'engga'

'terus kenapa di dorong begitu?'

'cuman keabisan bensin'

'mau hiwa bantuin?'

'gausah'

'hiwa serius'

'gue juga'

Tanpa menunggu jawaban Hiwa lagi, alaska sudah meninggalkan Hiwa terlebih dahulu sambil menenteng motor besarnya itu, Hiwa langsung berbalik arah menuju mobil papahnya dengan cepat.

'pah, hiwa gajadi jenguk nenek ya'

'lho lho kenapa?'

Hiwa tak menjawab pertanyaan papahnya dan langsung kembali mengejar Alaska yang sudah sangat jauh dari dirinya, tidak lama dia menemukan sosok alaska lagi didepannya dan sudah tidak terlalu jauh, Hiwa memanggil alaska lagi.

'alaskaaaaa, tungguin hiwa'

Alaska pun tak menghiraukan Hiwa memanggilnya ia terus berjalan menenteng motornya, dan Hiwa pun berusaha untuk mengejar Alaska dan akhirnya Hiwa pun berhasil mengejar Alaska dan sekarang dia berada tepat disamping kiri Alaska.

'sini hiwa bantu'

'oke, beliin gue bensin, sekarang juga, cepetann!'

'oke hiwa cariin, alaska tunggu sini ya, jangan kemana-mana'

Sudah 5 menit Hiwa mencari cari keberadaan pom mini dan akhirnya Hiwa pun menemukan pom mini itu yang tak jauh dari hadapannya, Hiwa pun langsung bergegas untuk membelikan Alaska bensin, Hiwa mengatur napasnya untuk berbicara kepada tukang bensin tersebut.

'abang, bensin dong 1 liter'

'oke siap neng'

Tanpa menunggu lama Hiwa pun langsung balik ketempat dia menyuruh Alaska untuk menunggunya dan akhirnya pun Hiwa sudah berada di samping Alaska lagi sekarang.

'nih bensin, buat alaska'

'makasih, yaudah sekarang lo boleh pergi dari sini'

'gamau, hiwa mau ikut alaska'

'gue mau balik, gue cape'

'hiwa ikut'

Alaska memilih untuk mengiyakan permintaan Hiwa dan membawa Hiwa kerumahnya itu, dan beberapa menit kemudian mereka sudah sampai di depan gerbang rumah Alaska.

'lo tunggu disini'

'sipp kapten'

Kini Hiwa berada di ruang tamu rumahnya Alaska, Hiwa melihat sekitar ruang tamu Alaska, Hiwa menemukan foto-foto Alaska dari kecil sampai sekarang, Hiwa tersenyum melihat potret Alaska dulu yang begitu lucu dan menggemaskan, tidak seperti sekarang.

'woiii, lo ngapain disana?'

tiba-tiba ada suara yang mengagetkan Hiwa yang sedang tersenyum, siapa lagi kalau bukan Alaska.

'engga ngapa-ngapain, hiwa cuman mau liat foto foto alaska'

Alaska pun tak menjawab lagi dan Alaska binggung mengapa gadis itu ngikutin dia sampai kerumah dan Alaska pun bertanya lagi.

'lo ngapain si sebenarnya disini?'

Hiwa kaget dengan pertanyaan Alaska barusan, karena Hiwa tidak tau mengapa Hiwa berada disana, dan Hiwa juga sebenarnya ingin dekat dengan Alaska.

'woiii?! lo ga budek kan, lo denger pertanyaan gue barusan kan?'

'eh iya, engga ko, hiwa ga budek, hiwa denger pertanyaan alaska barusan'

'terus kenapa ga lo jawab?'

'ini mau dijawab'

'yaudah apaan?'

'sebenarnya hiwa udah terlanjur bilang kepapah buat ninggalin hiwa disana, dan ngebatalin ngejenguk nenek hiwa'

'lah lah kenapa?'

'kan hiwa mau bantu alaska'

'yaudah sekarang lo gue anterin balik'

'gamau, hiwa mau disini'

'lo mau ngapain disini? ga ngapa ngapain juga kan, mending lo baik, ayo gue anterin

Hiwa pun pasrah dengan ucapan Alaska barusan, ada benarnya juga ucapan Alaska, dan akhirnya Hiwa nurut pada Alaska untuk pulang.

'ayo, anterin hiwa pulang'

'yaudah ayo'

Saat ini mereka berdua berada didalam keheningan, 10 menit kemudian mereka berdua sudah ada didepan gerbang rumah Hiwa karena rumah Hiwa tak jauh dari rumah Alaska, dan akhirnya Hiwa membuka obrolan terlebih dahulu.

'makasih udah anterin hiwa pulang'

'iya'

'yaudah sana pulang'

'iya gue balik'

'dadah alaskaaaaa'

alaska sudah jauh mungkin alaska tidak dengar, lebih baik hiwa masuk sekarang. gumam Hiwa sendiri

HiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang