4' gelisah

3 0 0
                                    

Kali ini Hiwa menghentikan niatnya untuk mengejar Alaska, karena Hiwa takut Alaska marah dan tidak suka dengan sikap Hiwa, Hiwa pun kembali termenung seperti orang tak niat hidup kembali, kedua sahabatnya melihat dia sedang sendirian dibangku itu dan bertanya tanya mengapa anak itu sendirian dan mereka berdua menghampiri Hiwa yang sedang benggong.

'woi, benggong aja lo, tar kesambet penunggu sekolah lo'

'eh jangan gitu juga kali anna'

'eh iya sorry zi, lo kenapa si wa? tadi semangat banget kayanya, sekarang kaya orang ganiat hidup lagi'

'gpp'

'ko jadi aneh si lo sekarang, kayanya ada yang harus lo ceritain deh sama kita'

'hmm iya tuh wa, bener kata ziya'

'tapi tentang apa?' –ucap polos dari Hiwa

'pake nanya lagi, itu tentang alaska'

'gaada apa apa juga, kalian kenapa sih?'

'kita yang harusnya nanya itu, lo kenapa, jadi aneh gini, pasti gara gara alaska ya?'

'ih kalian sotau nih'

'kita sahabat lo wa, kita tau semuaaaaa sifat lo yang bahkan ga lo tau'

'wih kalian hebat ya'

'iya lah kita gitu lho'

'gimana hiwaaa, hiwa beneran suka sama alaska?'

'ko ziya tiba tiba bilang gitu?'

'kan kemaren hiwa yang bilang sendiri, mau coba suka sama alaska'

'oh iya hehhe, hiwa lupa

Mereka terus berdebat yang tidak jelas dikantin hingga lupa kalau mereka sudah cukup lama berada dikantin dan saat itu kantin juga sudah sangat sepi, yang artinya siswa/siswi Angkasa Pelita, sudah dikelas semua.

'eh ayo kita kekelas lagi, udah sepi ni kantin, kelamaan debat'

'eh iya ya, ayo'

Hiwa tak menjawab apa pun, ia hanya mengikuti perintah kedua sahabatnya itu.

***

Hiwa tak konsen dengan mata pelajaran, ia selalu memikirkan Alaska, dan selalu Alaska. Kini otaknya Hiwa dipenuhi oleh Alaska, padahal tak ada sesuatu yang menarik dari Alaska, tetapi Hiwa tetap memikirkan Alaska, memang terkadang tak semuanya ada alasannya.

'woi, lo ga lagi mikirin tuh cowo jutek kan?'

'eh engga engga ko'

'ga biasa biasa lo kaya gini, kenapasih?'

kayanya hiwa harus bilang deh sama mereka soal alaska –pikir Hiwa

'woi, lo kenapa?'

'hiwa tidak apa apa annaa'

***

Kali ini bel berbunyi lebih keras dari bunyi bel sebelumnya yang tandanya adalah waktunya pulang kerumah. Hiwa, Anna, dan Ziya, merapihkan buku buku yang ada diatas mejanya dan memasukkannya kedalam tas dan langsung keluar dari kelas, mereka kali ini tak langsung pulang kerumah, tetapi mereka pulang kerumah Hiwa terlebih dahulu karena mereka ingin main dirumah Hiwa.

***

Sesampainya dirumah Hiwa.

'gais kalian mau tunggu disini apa kita mau main di kamar hiwa?'

'dikamar hiwa aja deh'

'yaudah ayo, kalian ga lupa kan sama letak kamar hiwa?'

'ya engga lah, kita inget'

Mereka langsung menuju kamar Hiwa yang ada di lantai 2.

'sebentar ya hiwa mau ganti baju dulu'

'okedeh

Setelah Hiwa berfikir fikir, ia akhirnya mengambil keputusan untuk bercerita kepada kedua sahabatnya itu.

'naa, zii' –panggil Hiwa yang sangat lembut

'iya kenapa?'

'kenapa kenapa?'

'nih hiwa bakal ceritain semuanya sama kalian'

'alaska?'

'si cowo jutek?'

'iyaa. alaska na namanya'

'biarin ah, lagian jutek bat jadi manusia'

'jadi sebenernya hiwa itu suka sama alaska, hiwa nyaman banget deket alaska, walaupun alaskanya jutek sama hiwa'

'seriusan lo wa?'

'hiwa gapernah bercanda soal hati na'

'bijak banget lo tiba tiba'

'hiwa beneran?'

'iya ziyaaa'

'terus sekarang lo kenapa nih?'

'alaska jutek banget sama hiwa tadi pagi'

'ya jelas lah, lo kenal sendiri kan dia gimana'

'iya sih, hiwa boleh minta nomer alaska sama kalian?

'nih, gua punya wa'

'makasih zii'

Hiwa pun dengan cepat ngechat alaska.

akaa🕊

Nashiwa : alaskaa

Alaska tersontak kaget melihat ponsel nya berdering, dan dia sedikit penarasan siapa yang ngechat dan dia langsung membuka WhatsApp nya untuk melihatnya, tertera nomer yang tak ia kenal, ia langsung membuka chatnya dan bertanya.

Amrikalaska : siapa ya?

Hiwa pun mendapati ponsel nya yang bergetar dan segara melihat ponsel nya, dan itu adalah pesan masuk dari Alaska, Hiwa tersenyum bahagia, hingga membuat kedua sahabatnya binggung.

'lo kenapa wa? seneng amat kayanya'

'alaska bales chat hiwaa'

'apa katanya?'

'siapa'

'yaudah jawab lagi sana, jangan dianggurin hhaha'

'iyaa ziyaa'

Nashiwa : Nashiwa Kunta Diwaza

Alaska : kayanya lo salah orang deh

Nashiwa : engga ko, ini hiwaaa

Alaska : oh, kenapa?

Nashiwa : gpp, hiwa mau ngechat alaska aja

Alaska : penting banget?

Nashiwa : engga sih

Alaska : yaudah gue pen tidur ngantuk bye

Nashiwa : yah jangan dulu

Hiwa hanya telat 1 menit saja, Alaska sudah tidak online, Hiwa pun sedih lagi, tetapi Hiwa menenangkan diri, untuk tetap sabar menyikapi Alaska.

Nashiwa : alaska udah tidur ya? yaudeh have a nice dream, maaf hiwa ganggu alaska

Sebenernya Alaska tidak tidur dia hanya berusaha menghindar dari Hiwa, karena dia risih dengan Hiwa yang selalu mengikutinya.

HiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang