3' perpustakaan

3 0 0
                                    

'ih untung alaska pinter, kalo ga pasti kita udah diserbu lagi tuh sama murid murid itu'

'gue emang pinter'

'iya deh'

'lagian ngapain si lo ke perpus segala?'

'hiwa lagi males sama sahabat hiwa, hiwa dipojokin, kalo alaska ngapain?

'gue juga males noh ama orang orang gajelas, gara gara kemaren'

'tapi kenapa tujuan kita sama sama ke perpus ya ka?'

'karena perpus itu tenang, gimana si lo, punya otak ga dipake'

'ih alaska biasa aja dong'

'udah biasa'

'dah ah gue pen ke kelas'

Tanpa menunggu jawaban dari Hiwa, Alaska sudah jalan duluan meninggalkan Hiwa sendirian disamping sekolah, Alaskan berjalan dengan cepat agar tidak dipergoki oleh orang lagi kalau dia abis berduaan sama Hiwa, tetapi Hiwa malah mengejarnya dengan langkah yang cepat.

'lo bisa ga gausah ngikutin gue?' protes Alaska kepada Hiwa

'engga bisa, hiwa mau ikut alaska, hiwa gamau sendiri'

'lo punya 2 sahabat hiwa, lo sama mereka aja'

'hiwa gamau, mereka nyebelin'

'gue bakal lebih nyebelin'

Hiwa bersabar dengan ucapan Alaska barusan tetapi dia tetap mau bersama Alaska saat itu.

'alaska, hiwa sama alaska ya' ucap Hiwa membuka percakapan kembali

'ngapain?'

'gatau'

'yaudah gausah, bye'

lagi lagi hiwa ditinggalin alaska, hfttt. gumam Hiwa dalam hati

Hiwa selalu mengikuti kemanapun Alaska pergi, karena saat ini Hiwa hanya ingin bersama Alaska, karena dengan Alaska, Hiwa bisa tenang dan tentram, walaupun kadang Alaska suka bikin Hiwa kesel. Alaska kesal dirinya selalu diikuti gadis kecil dibelakangnya membuat dirinya menjadi risih, Alaska pun berusaha untuk tetap tenang tetapi Alaska tetap Alaska yang jutek, ia pun mengeluarkan sikap juteknya kepada Hiwa.

'pergi ga lo sekarang dari hadapan gue'

'tapi, hiwa mau sam... belom sempat melanjutkan ucapannya sudah dipotong duluan oleh Alaska

'gue bilang pergi ya pergi, gue mau sendiri'

'iya, maaf hiwa ganggu alaska, hiwa pergi dulu ya, bye alaska'

akhirnya Alaska bernafas lega, karena tidak ada lagi Hiwa yang membuntutinya.

akhirnya gue bisa sendiri, akhirnya gue bisa lega, gaada lagi yang buntuin gue, semoga tu orang besok ilang, aamiin. –gumam alaska sendirian.

***

Bel sekolah berbunyi itu menunjukkan bahwa sekarang adalah jam istirahat, semua siswa dan siswi Angkasa Pelita langsung bergegas kekantin dengan semangat untuk membeli makanan dan minuman, tetapi tidak dengan Hiwa, dia kelihatan lesu sekali karena ucapan Alaska tadi pagi.

'hiwaa, lo kenapa sih? diem aja daritadi'

'iya engga kaya biasanya lo kenapa?'

–heran kedua temannya, karena daritadi saat dikelas sampai saat ini hiwa seperti orang hidup enggan mati tak mau.

HiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang