Bayangkan saja jika salah satu dari kelima cowok tampan ini mengisi hidupmu. 😄
☆ Lee Jinki
☆ Kim Jonghyun
☆ Kim Kibum
☆ Choi Minho
☆ Lee Taemin
Let's enjoy this simple story and... Happy reading guys.. 😄💕
Tekan ☆ dan ketik komentar untuk support...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cast : Lee Taemin
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
"Jiwon-ah, kau diminta untuk menghadap bagian kesiswaan sekarang juga."
Jiwon mendelik, ia sudah tahu bahwa ini akan terjadi. Ia menyadari semua kesalahannya yang pasti akan tercium sampai ke bagian kesiswaan.
Tanpa mengindahkan si pembawa informasi, ia melenggang pergi menuju ruang kesiswaan. Sesampainya di sana, ia mengetuk pintu sebelum membukanya perlahan.
"Oh Son Jiwon, kau akan bicara dengan Han ssaem, duduklah dulu di kursi itu!" Ucap seorang wanita dengan nametag Choi Jin Ah yang merupakan guru kesiswaan juga.
Jiwon mengangguk, ia melangkahkan kakinya menuju tempat yang tadi ditunjuk Choi ssaem.
Choi ssaem di meja yang tak jauh dari tempat Jiwon duduk sedang bicara pada seorang siswa yang tentu Jiwon mengenalnya. Lee Taemin, teman sekelasnya. Taemin juga satu sekolah dengan Jiwon saat duduk di bangku SMP. Namun, sejak kelas satu SMP hingga lulus, mereka belum pernah ada di kelas yang sama. Barulah saat SMA, mereka ditakdirkan ada dalam satu kelas.
"Sekali lagi, ssaem mengucapkan selamat dan terimakasih karena kau sudah membawa nama sekolah kita berkat prestasimu di olimpiade Sains tahun ini." Puji Choi ssaem pada Taemin.
Taemin tersenyum ramah. "Ini semua berkat bimbingan guru-guru di sini, ssaem." Balas Taemin merendah.
"Son Jiwon?"
"Eoh, ssaem." Jiwon mengalihkan atensinya dari Taemin saat Han ssaem menghampirinya. Wanita setengah baya itu duduk berhadapan dengan Jiwon dihalangi dengan meja berukuran sedang yang berdiri kokoh di antara mereka.
"Son Jiwon, apa kau menyadari kesalahanmu selama ini?" Tanya Han ssaem pelan.
Jiwon mengangguk. "Aku sering terlambat masuk kelas, tertidur di kelas, dan lupa membawa buku pelajaran, ditambah... aku menampar Soyeon tadi pagi." Jiwon menunduk.
"Sekarang ssaem ingin bertanya padamu, apa yang membuatmu seperti itu? Kenapa kau kehilangan kedisiplinanmu? Dan kenapa kau menampar Soyeon?" Han ssaem berusaha menatap wajah Jiwon yang masih setia tertunduk. Jiwon tak menjawab.
Han ssaem membuka buku catatan siswanya, mencari data Jiwon di sana. Ia menunjukan rentetan nilai dan catatan kasus Jiwon pada Jiwon yang tak kunjung bicara. "Jiwon-ah, lihatlah, saat kelas satu di semester satu kau baik-baik saja, melangkah ke semester dua, nilaimu merosot dan ada beberapa catatan keterlambatan. Kau ingat itu kan? Ssaem pernah membicarakan ini denganmu dan kau sudah berjanji akan memperbaikinya. Tapi menginjak kelas dua, nilaimu semakin memburuk, catatan kasusmu juga semakin banyak. Bisa kau bicara pada ssaem? Apa yang terjadi? Ssaem akan membantumu. Eoh?" Han ssaem menggenggam tangan Jiwon.
