2

42 24 1
                                    

Suasana kelas niranda begitu sepi karna teman temannya semua lebih memilih menghabiskan waktu mereka  dikantin ataupun di perpustakaan dan ada juga yang masih berada di gedung olahraga.

Niranda pun duduk di bangkunya yang berada di dekat jendela, lalu mulai mengoleskan salep ke tanganya yang ia dapat kan di uks sekolah tadi.

Saat niranda tengah meniupkan salep yang telah diolesnya tiba tiba tania datang dengan wajah tak bersahabat.

"Niranda lo disini rupanya! tau ngga? gue tuh udah nyariin lo kemana mana dan ternyata lo malah disini mana pergi ngga bilang bilang lagi!"

teriak tania marah saat menghampiri niranda ketempat duduknya.

"Sorry gue kelupaan ngajak lo tadi, pas udah nyampe sini gue baru inget kalo lo masih disana"

jawab niranda sambil tersenyum tanpa dosa kearah tania.

"Apa lo kelupaan?!! Bener bener lo ya nir! gue udah capek nyariin lo kesana kesini dan lo malah ngomong kalo lo itu kelupaan ngajak gue!!" Ucap tania dengan suara yang mengelengar sampai membuat niranda harus menjauhkan telinganya dari seorang tania.

"Bisa ngga volume suara lo itu di turunin? nih telinga gue bisa tuli kali gara gara suara lo besar banget kayak gitu!" Ketus niranda pada tania.

Tania melotot mendengar kata kata niranda untuknya ia pun mendekat ke niranda dengan tujuan untuk menjitak kepalanya.

"Aww" ringis niranda pelan saat tania tidak sengaja menyenggol tanganya yang memar akibat cengkeraman mizan.

Tania sontak menghentikan aksi nya dan melihat kearah niranda karena mendengar ringisan darinya dan betapa terkejutnya.

Tania saat ia melihat memar biru keunguan di pergelangan niranda yang baru ia ketahui

"Ya ampun nir tangan lo kenapa kok bisa kayak gini?" tanya tania khawatir

"Tangan gue ngga apa apa kok!  tadi gue ngga sengaja nabrak tiang tembok karna gue ngga liat jalan, dan kebetulan waktu kejadian tangan gue posisinya di depan gue jadi tangan gue kayak ketindih dan jadilah memar kayak gini" jawab niranda berbohong karna tak mungkin ia mengatakan yang sebenarnya bahwa mizanlah yang membuat tangannya seperti ini.

"Lo fikir gue anak kecil apa? Gue nggak percaya! sekarang lo jujur sama gue tangan lo kenapa dan siapa yang buat kayak gini sama lo?"  paksa tania pada niranda karna ia tahu kalau niranda telah berbohong padanya.

"Lo ngga percaya sama gue? " tanya niranda ke tania dan di balas dengan anggukan darinya

"Coba deh lo peragain apa yang gue bilang tadi kalau hasilnya beda sama gue berarti gue emang bohong dan kalau hasilnya sama lo harus peragain lagi tapi dengan tangan kiri yang seperti di tindih itu.' gimana mau coba?" Tantang niranda pada tania agar tania percaya padanya kalau tangannya bisa seperti itu akibat menabrak tiang tembok terlalu kuat.

Tania hanya memutarkan bola matanya malas ia tahu bahwa niranda menantangnya seperti itu agar membuatnya percaya.

"Ya ya gue percaya sama lo btw udah diobati apa belum tu luka?"

Nyerah tania pada niranda ia sangat tau kalau niranda sudah berbohong akan sangat sulit untuk membuatnya jujur apalagi niranda bukanlah tipe orang yang suka berbohong. niranda akan berbohong itu pun pasti ada hal yang penting dan sangat rahasia untuk itulah tania mencoba maklum tapi tania berjanji dalam hati jika ia pasti akan mencari tahu siapa orang yang telah membuat tangan temannya seperti ini.

"Udah kok ni liat udah dikasih salep tadi"jawab niranda sambil menunjukkan tanganya

"Maaf nir gue tadi ngga tau kalo tangan lo luka" ucap tania merasa bersalah

WISH (On Going) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang