Namaku Nadhira , menulis adalah caraku bercerita dan ini adalah awal dari sebuah perjalanan panjang yang akan ku lalui . Aku merasa ada yang tidak beres dengan tubuhku ,rasanya baru kemarin aku merasa baik-baik saja , perjalanan selama 8 jam berhasil ku tempuh tanpa kendala.
Tapi sekarang ku merasa lemas , sepertinya aku demam dan sedikit mual ? tunggu
"ah, kecapekan aja" hiburku
Sebenarnya aku sangat berharap , tapi aku sudah lelah untuk kecewa .
Aku mempertimbangkan beberapa hal sampai akhirnya kuputuskan untuk membuka aplikasi masa suburku di hp.
"Sudah lewat seminggu" desisku
Sungguh sulit untuk kupungkiri , secercah harapan yang berusaha kupendam justru kian membesar , aku sangat berharap tapi juga takut kecewa.
Kuhirup nafas banyak-banyak , dadaku sesak , perasaan bahagia dan penuh harap kian memuncak . Kuambil tespack dan beranikan diri untuk melihat , kutunggu satu detik , dua detik ah , rasanya jam pun ikut berhenti berdetik .
Dan dua garis merah tampak jelas , aku terperangah seakan tak percaya .
Tangan bergetar , dada bergemuruh ,dan lidahpun kelu . ku kerjapkan mata sekali lagi untuk memastikan ..
dan memang benar , dua garis merah masih nampak jelas terlihat.
Masih kuingat jelas isak ku dalam penantian , harapku yang tak berkesudahan , hadirnya yang kunanti , bisik ku mesra dalam do'a dan ternyata harapku tak sia-sia.
Aku bergegas menghampiri Mas Dhafin (suamiku) yang masih terlelap ,
" Mas, Mas Dhafin .. lihat ini " ucapku setengah berteriak dan Mas Dhafin hanya menggeliat .
oh , aku baru sadar , ini masih pukul 03.00 dini hari , masih terlalu pagi untuk memberi kabar sebesar ini, tapi aku tidak peduli .
"Mas, bangun.."
"Mas Dhafin, lihat ini " ucapku tak sabar mengguncang badannya untuk membangunkan.
Mas Dhafin mengambil tespack ditanganku sedapatnya , terlihat sangat berat untuk membuka mata meski sekejap saja , nampaknya mas Dhafin amat Lelah.
"Dua garis?.."
Mas Dhafin terbelalak , matanya berbinar penuh harap, dipeluknya aku erat-erat , ucapan syukur tak henti terucap .
Dan aku ? aku terlarut dalam pelukan erat , anganku mengawang membayangkan janin mungil bersemayam dalam rahimku , menyatu dalam tubuhku. Perasaan cinta yang amat besar ku rasa , tak terlukiskan dengan kata , cinta tanpa memandang rupa bahkan jauh sebelum ku mendengar detak jantungnya,
Kami diam seribu bahasa penuh suka cita, Karena semua terlalu indah jika hanya diungkapkan dengan kata.
![](https://img.wattpad.com/cover/211749064-288-k306811.jpg)
YOU ARE READING
Mom's Diary
Romancecatatan Nadhira ,seorang ibu muda labil, mahasiswi semester akhir