Cerita Raisya.

307 13 0
                                    

Abis ini aku kembali ke part biasa ya,bukan yang STORIES orang" nya lagi.. buat yang tokoh laki" nya,nanti aku buat kok tapi nanti'.

--

"Salam mulekk"

"Kenalin nama ku Raisya Kiantri Putri Prabowo!"

"Yuk wes baca ceritaku!"

**

"Ayah.. Ica mau ice cream yang itu..."

"Tar dulu Yo.. kita harus ke RS dulu,mama mau lahiran bentar lagi.."

"Oke!"

&DI RS&

"Permisi,ini dengan keluarga ibu maya?" Tanya seorang suster

"Iya sus." Jawab ayahku.

"Boleh ikut saya dulu pak? Tapi anak nya tidak boleh ikut.."

"Ica.. ke kamar mama dulu ya.." suruh ayahku.

"Iya yah..." Jawabku.

Saat itu.. umur ku 8 tahun. Dan yang aku tahu aku sedang menunggu adikku lahir,cuma itu.

Dan...

Oek,oekk suara adik ku.

"Maaf pak,kita sudah melakukan yang terbaik tapi, anak bapak lumpuh."

"Adik Ica kenapa yah?"

"Engga kok,gak kenapa²."

Pada waktu itu aku wes ndak tau opo" tohh, namanya juga naks kicil.

Tapi... Setelah aku umur 11thn,dan adik aku 3thn.. kek ada yang aneh gitu sama dia.

"Ica..,kamu jangan keluar rumah ya!,ayah,mama,sama Risa mau keluar dulu!." Suruh ayah

Pada saat itu,aku mulai merasa kurang perhatian dari kedua orangtuaku. Dan,mulai membenci Isa(Risa) adikku.

"Icaa!,suapin adek mu!" Suruh mama ku.

"Dia bisa jalan juga ma!,punya tangan juga toh."

"Ica!" Bentak ayahku.

Dan,aku cuma masuk ke kamar.

Isa nangis. Dan... Aku yang benar" disalahkan.

Hari Kamis.

Mama,dan Isa pergi ke apotek jalan kaki, sedangkan ayah lagi kerja.

Aku mendapat telfon,tidak tau dari siapa,ya aku angkat aja.

"Haloo"

"______"

"Ayah lagi pergi,aku Ica anaknya."

"__________"

"_________"

"Iya."

Tanpa aku telfon ayah.. dia duluan datang ke rumah.

"Ayahhh,katanya Isa sama mama di rumah sakit." Ucap ku polos.

Dengan cepat ayah menggendong ku,dan langsung menancap gas ke rumah sakit yang di tuju.

"Sus,kamar Bu Maya dimana ya?" Tanya ayahku kepada salah satu suster di rumah sakit ku.

"_______"

Ceklek

Titt.....

Mesin yang menunjukan nafas mama ku berhenti. Ayah langsung mendudukan ku di sofa dan menangis kencang memanggil dokter.

"Maaf, pak... Istri bapak tidak tertolong."

Aku tidak tahu kalau aku kehilangan ibuku dan Isa. Pada akhirnya pemakaman mama dan Isa pun selesai. Ayah sangat frustasi saat sampai di rumah. Tempat kerja ayah bangkrut dan ayah memilih bekerja menjadi penjual bubur.

Dan kejadian itu baru menimpaku saat aku sekolah. Aku di ejek,di bully karena ayahku tukang bubur!,dan hanya anneth,yang menolongku.

Sampai sekarang trauma itu belum berakhir dari ku. Wes toh?,dari mana sikap ku yang seperti ini datang kembali?.

Maap kan sayaa,kalau kisah nya sangat tidak nyambung!, author kehabisan ide katanya.

Salam mulekk!.

******

Aku balikk!,makasih ya dah mau baca!!, tadinya aku mau stop in cerita ini,tapi pas aku liat yang baca lumayan banyak:),.

Jan lupa baca cerita kedua dan ketiga ku.

Zona nyaman?. [2]
Fake Nerd. [3]

Lopyuu!.

Sampai ketemu nanti!.

Believe In The Future. {OnGoing!} [little REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang