Aku tidak menyangka, mengakhiri tahun 2019 ini aku harus melalui perjalanan hidup yang bagiku menjadi salah satu yang tersulit didalam hidupku saat ini. Ya, kadar kesulitan hidup tiap orang berbeda-beda bukan?! Berharap akan suatu hal yang tidak pasti datang, memang menjadi hal yang terlalu bodoh untuk aku lakukan. Diumur 23 ini, hidupku memang terasa flat dan tidak menarik sama sekali. Tuhan juga adil, di kehidupan finansial dan karir serta mempunyai keluarga yang harmonis merupakan anugerah. Disisi lain, aku merasakan kehampaan di kehidupan asmaraku. Yang ingin kubagikan untuk kalian ditulisanku kali ini.
PERKENALAN
Perkenalkan, namaku Himawari. Ya, kalian bisa memanggilku Hima. Gak tau juga ya kenapa namaku jadi Himawari. Entah mungkin ibuku pada saat mengandung aku, dia sangat menyukai makan biji bunga matahari kali ya. Aku berumur 23 tahun sekarang. Sebenarnya jadi umur yang cukup matang untuk melakukan segalanya. Tapi, tidak denganku. Hidup di keluarga yang harmonis, namun diriku tetap merasakan kesepian. Ditinggal oleh sosok ayah setelah lebih dari 5 tahun, aku tumbuh menjadi pribadi yang rindu akan sosok ayah. Aku selalu mencari pelarian untuk mendapatkan afeksi dan atensi. Aren't we all like that, right?
Aku ga menyangka mengenal seseorang menjadi begitu membekas didalam hidupku. Kala itu kampusku mengadakan acara anniversary pada tahun 2016 kala itu. Pada saat itu, aku ditugaskan untuk nge-handle pengisi acara utk anniversary kampus. Aku yang pada saat itu sebenernya ikut organisasi dan niatnya cuma ikut-ikutan temen doang akhirnya rela aja buat disuruh ngecontact pengisi acara. Band "Sunday" menjadi pilihan terkuat karena mereka lumayan terkenal di daerahku. Kebetulan aku juga kenal salah satu band "Sunday" itu.
Selesai dengan urusan per-booking-an band, aku dan temen-temen yang lain pun bisa nge-handle urusan acara yang lain. Hingga sampailah dihari H acara. Kaget banget waktu ketemu temenku yang juga salah satu personil band "Sunday" itu. Beda banget sekarang, jadi lebih cakep dan gemes (sorry jadi fangirling-an).
"Woi hima, apa kabarnya lu? Gila, beda banget lu sekarang." Seru sesosok lelaki jangkung berkacamata secara tiba-tiba dengan menepuk keras bahuku.
"Ih Bisma. Biasa aja woi pake nepuk segala. Wih, makin cakepan lu sekarang. Makin sukses ajanih ngeband. Boleh sekali-kali traktir aku dong." Ucapku dengan tujuan petrus jakandor *read: pepet terus jangan kasi kendor"
"Boleh aja gue traktir. Eh ini kenalin dulu temen-temen band gue. Ini ada Ari, doi maen bass. Adi maen gitar. Rian maen drum. Dan gue jadi vokalis. Kan lu tau lah kalo suara gue bagus dari SMA." Terlontarlah ucapan dengan penuh kepedean dari si Bisma yang udah keliatan sifat narsistik-nya dari SMA. Akupun tidak sungkan untuk berkenalan dengan personil band si Bisma lainnya.
"Eh itu siapa kok ga lu kenalin. Pelit amat." Dengan spontan aku menanyakan seseorang yang menarik perhatianku sepersekian detik itu. Sosok jangkung yang mempunyai rambut gondrong gemes. Mungkin emang lagi hits kali ya gondrong begitu, dengan potongan rambut seperti Omar Daniel dengan outfit serba hitam, dilengkapi dengan topi fedoranya yang khas. Tampilannya makin menarik dengan pembawaannya pada saat berjalan. Dengan menjinjing kamera yang menguatkan asumsiku bahwa dia adalah seorang fotografer, yang pada saat itu dikuatkan dengan perkenalanku yang singkat diperantarai oleh Bisma.
"Eh iya, kenalin nih. Fresh banget dari luar kota. Fotografer baru kita, namanya Kai. Kai, ini Hima. Hima, ini Kai" disertai dengan semangat Hima untuk menjabatkan tangan kami berdua. Kami berdua hanya pasrah dengan perkenalan yang tiba-tiba ini. Sampai sini, kalian sudah bisa menebak kan siapa yang akan mengubah hidupku di cerita selanjutnya?!
"Semangat manggungnya ya kalian. Aku nemuin anak-anak dulu" pamitku dengan segera demi menghindari ke-canggung-an ini. Dari jauh aku tetep ngeliatin si Bisma yang sebenernya emang crushku sedari SMA. Pertemuanku dengan Bisma membuat memori-memori lamaku akan masa sekolah kembali muncul. Acara malam ini sesuai harapan banget, lancar dan ga terkendala sama masalah yang gede. Ya meskipun badan berasa kena gebuk sama buibu sekomplek. Thanks for tonight guys! Ga kerasa udah jam 12, udah mesti pulang dari venue.
YOU ARE READING
The Art of Loving Myself
FanfictionCerita tentang aku yang mencoba mencintai seni, kamu, dan diriku sendiri