-Perjuangan-

5 0 0
                                    

"untuk kali ini tak apa.
Kita tukeran peran ya?
Aku yang mengejar, kamu
yang Menghindar"
___________________________

"Nja! Nja! Nja!!! " teriak Kekey dari depan pintu kelas berlari menuju meja Senja. Gadis yang dipanggil namanya itu terlonjak kaget, pasalnya siang ini Senja sedang tidur di dalam kelas dalam keadaan pulas. Senja berdecak pelan. Namun,ia tetap tidak menghiraukan sautan sahabatnya itu. Gadis itu melanjutkan tidur siangnya dengan menutup telinga menggunakan earphone.

"ihh Senjaaaaa! " rajuk Kekey sambil menggoyangkan pundak Senja. Yang merasa terganggu pun akhirnya menyerah untuk melanjutkan mimpinya. Senja memasang wajah datarnya dan bergumam maksud menanyakan apa tujuan Kekey memanggilnya hingga mengganggu tidur siangnya.

"HOT NEWS! " ucap Kekey menggunakan khas lebaynya. Senja pun kembali bergumam maksud agar cewe berpita merah di depannya ini melanjutkan ceritanya.

"Arkan" satu kata yang keluar dari Kekey. Namun, mampu membuat Senja langsung memasang ekspresi cerahnya. Bagaikan sebelumnya ia bukan baru bangun dari tidurnya, tapi seperti ia baru saja diberi boneka unicorn terbesar kesukaannya.

"DIMANA?! " tanya Senja yang membuat Kekey meringis melihatnya. Iba.

"di ka-kantin" jawab Kekey langsung membuat Senja bangun dari duduknya dan berjalan cepat keluar kelas. Kekey menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia merasa sedikit berdosa, hanya sedikit.

"padahal kan boongan" ucap Kekey bermonolog dengan wajah tanpa dosanya.

***
"Senjaaaaaa.. Yakin nih es krimnya gamau dimakan?" rajuk Kekey. Setelah kejadian tadi Senja mengacuhkan Kekey, pasalnya Senja merasa sudah dikhianati oleh sahabatnya sendiri. Eh ga gitu juga si bambang. Senja merasa tertipu oleh Kekey, gadis itu sudah sangat bersemangat ingin menghampiri Arkan. Hari ini ia ingin menyelesaikan semuanya dengan Arkan, ia ingin melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang sudah ia pendam selama sebulan ini. Senja butuh penjelasan yang sejelas-jelasnya, gadis itu butuh jawaban-jawaban yang tepat dari mulut Arkan.
Senja masih sangat yakin jika Arkan masih mengharapkan mereka kembali seperti dulu. Gadis itu terlalu yakin hingga ia lupa tujuan awalnya untuk melupakan cowo itu, entah dorongan darimana ia ingin tetap meyakini dirinya bahwa Arkan masih mengharapkannya. Entah memang benar adanya seperti itu atau Senja yang terlalu yakin.

"Senjaaa!" sautan dari pintu membuat semua penghuni kelas menengok ke arah pintu. Seorang gadis berambut cokelat terang dengan seragam ketatnya menghampiri meja Senja dengan raut wajah marah. Billa. Itu yang terlintas di otak Senja saat ini. Gadis yang terkenal dengan omongan pedas dan make up tantenya yang selalu membawa antek-antek kemanapun ia pergi. Lihat saja, 3 antek-anteknya sekarang berdiri di belakang gadis itu dengan wajah songong mereka.

Brak

Billa menggebrak meja Senja yang sontak membuat anak kelas mendekati mereka, Senja dan Kekey pun langsung berdiri dengan wajah bingung mereka.

Billa pun menarik tangan Senja agar mengikutinya, gadis itu di bawa menuju belakang sekolah. Kekey serta Caca yang sedang sibuk mengerjakan laporan praktikumnya pun ikut mengejar Billa yang menarik paksa Senja. Mereka tahu, Senja berada di masalah besar. Berurusan dengan Billa bukanlah hal yang aman. Selain Caca dan Kekey pun, teman-teman cowo sekelas Senja beberapa ikut mengejar mereka. Takut bila terjadi hal yang tidak diinginkan, memang ini wilayah sekolah. Namun Billa dan antek-anteknya selalu nekat melakukan apapun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

S E N J ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang