Attention! The living body has risen!

14 5 1
                                    

Mereka langsung bergegas lari ke arah mobil yang terparkir tidak jauh dari kafe kecil tersebut,tiba tiba orang sekitar malah pergi menuju ke arah zombie tersebut.

Sontak zombie tersebut langsung menggigit orang yang ada di dekatnya,dan satu per satu digigit hingga akhirnya berubah zombie juga.

Tidak berpikir panjang Suho langsung mengemudikan mobil milik nya ke arah hotel tempat ia menginap.

"Apa apaan tadi?aku tidak percaya kalau zombie itu nyata,"ujar Irene dengan pikiran yang kemana mana.

"Sudah jelas itu zombie!mana mungkin kalau manusia makan manusia,"kata Jung dengan menggunakan logikanya(menurut Jung).

"Ada kok manusia yang suka makan manusia,seperti kamu Jung!"jawab Juyu,lagi lagi dengan raut wajahnya yang jutek (raut wajahnya emang tidak pernah berubah dari dulu).

"Mulai lagi nih orang,aku udah gak cari masalah dengan Lo lagi ya Juyu!"balas Jung dengan hatinya yang panas dibuat Juyu.

Tiba tiba Suho menghentikan mobilnya.

"Astaga!tempat ini malah menjadi hancur berantakan seperti tidak ada penghuni lagi,"ucap Suho sambil melihat keadaan sekitar tempat tersebut.

"Apa zombie ini sudah menyebar ke seluruh kota ini?tapi tidak mungkin bisa terjadi di pusat kota ini padahal zombienya baru muncul di kafe kecil tadi yang tempatnya berada di tepi sungai,"kata Irene sambil memegang keningnya.

"Apa mungkin kalau orang orang gila disini sebelumnya memang sudah terkena virus?"Lixie menjawab dengan pikirannya yang kemana mana.

Suho memotong pembicaraan mereka karena melihat zombie dari arah belakang yang menuju ke mobil mereka dengan cepat.

"Hey keluar semuanya!!!"

Mereka sangat takut mengetahui ada zombie yang mau menghampiri mereka dan tidak pakai basa basi mereka pun langsung kabur keluar dari mobil.

"Berlari sekuat tenaga untuk terhindar dari serangan zombie!"

Mendengar kata Suho mereka pun berlari sekuat tenaga mereka untuk terhindar dari serangan zombie tersebut.

Di depan mereka ada sebuah toko peralatan peralatan yang masih terbuka pintunya,mereka pun menuju kearah toko tersebut untuk berlindung sebentar dari zombie yang mengejar mereka.

Sesampainya di sana mereka langsung menutup pintu toko dengan rapat rapat dengan menggunakan lemari yang ada di dekat pintu itu,untungnya toko itu tidak memiliki jendela(toko yang tampak sedikit aneh karena tidak memiliki jendela, seharusnya kan ada).

"Huh......hampir saja,aku harap tidak berlarian lagi!"ucap Irene yang sudah lelah berlari di kejar zombie.

"Bagaimana bisa kita tidak menghindari kejaran zombie kalau tidak berlari?apa kita harus jalan santai gitu kalau di kejar zombie yang ingin memakan kita?"jawab Juyu yang diam diam merendahkan kakaknya sendiri.

"Bukan begitu Juyu!kakak kita itu tidak kuat untuk berlari,kamu jangan suka merendahkan kakak kita sendiri!karena dia satu satunya keluarga yang kita miliki sekarang ini!"Jung membela kakaknya dengan penuh kesabaran.

"Kamu jangan begitu dong Juyu!yang lebih penting itu keluarga bukan persahabatan!"ujar Lixie sambil memegang tangannya Juyu.

Lagi lagi Suho memotong pembicaraan mereka.

"Hey kalian semua,disini banyak sekali peralatan yang bagus buat memusnahkan zombie zombie di luar sana!"

"Ide yang bagus kak Suho,"dengan senangnya hati Jung karena bisa memusnahkan zombie yang ingin memakan keluarga nya.

Di dalam toko itu terdapat banyak sekali peralatan peralatan bagus untuk membunuh zombie di luar sana.

Langsung saja Irene mengambil kapak,Jung mengambil sebuah dangpa yang jelas itu tidak di jual oleh pemilik toko tetapi dimiliki oleh si pemilik toko tersebut, Juyu dan Lixie pun mengambil peralatan yang sama yaitu sebuah martil yang ukurannya lumayan besar.

Tidak lama Suho menemukan senjata api di bawah meja kasir toko itu,ia pun bersemangat untuk memusnahkan zombie-zombie.

Mereka sudah bersiap-siap untuk menyerang para zombie zombie yang ada di luar sana.

"1..2..3..buka pintunya!"

To be continue...







Zombie in the Ginger TownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang