Di saat Jung membuka pintu,mereka telah ditunggu oleh puluhan zombie yang ingin memakan mereka semua.
Tetapi api telah membara di dalam lubuk hati mereka,tanpa rasa takut langsung mereka serang puluhan zombie tersebut.
Satu persatu zombie telah di musnahkan oleh mereka berlima.
Tanpa di sadari Jung,ada seorang anak laki laki sebaya ia dan kembarannya yang hampir tertusuk oleh dangpa milik Jung.
Untung saja anak itu berkata "Berhenti,aku ini manusia!namaku adalah xinlong!" Ucap anak itu dengan rasa takut yang besar karena dangpa tersebut hampir menusuk ke arah dadanya.
Juyu langsung terpaku saat melihat xinlong karena memiliki wajah yang tampan.
"Syukurlah dia tidak tertusuk oleh dangpa yang kamu pegang itu Jung!"ujar Juyu sambil mendorong Jung ke arah belakangnya.
"Kurang ajar Lo Juyu,pakai dorong dorong gua segala emang gua ni apa?apa tidak ada kata 'permisi' lagi ya di pikiran kamu itu?"jawab Jung sambil menyolot ke arah Juyu.
"Sudah...kali.....,"kata Irene yang tidak sempat ia akhiri.
Lagi lagi Suho memotong pembicaraan mereka karena ia melihat zombie yang berada jauh dari arah mereka.
"Zombie....zombie!ayo kita kabur secepatnya ke hotel tempat kita tinggal!"
Tanpa melihat keberadaan zombie tersebut mereka langsung lari ketakutan menuju ke arah hotel yang mereka tuju
(Padahal mereka mempunyai senjata untuk menghabisi zombie tersebut,kenapa pada lari ya?).Setibanya di sana,mereka langsung bergegas menuju ke kamar mereka untuk beristirahat dan mengemasi barang barang milik mereka.
Sesampainya di kamar,rasa lelah telah menguasai mereka semua.
Sebelum tertidur Irene sempat mengunci pintu agar tidak ada zombie yang masuk ke kamarnya.
25 menit kemudian......
Irene terbangun dan mendengar suara kaki yang seperti di seret seret ke lantai.
Sreeet.....sreeet.....sreeet.....
Takut dengan suara yang ia dengar,Irene langsung membangunkan mereka dengan suara yang pelan.
Mereka pun terbangun dan segera bersiap siap untuk menyerang sesuatu yang tak lain berasal dari luar kamar.
Saat Xinlong membuka pintu ada satu zombie yang bertubuh besar dengan kakinya yang diseret saat berjalan.
"Arrgghhhh......."
Irene langsung mengayunkan kapaknya ke arah leher zombie tersebut dan hasilnya kepala zombie tersebut berhasil di penggal oleh Irene.
"Astaga!kakak ku bisa memenggal kepala zombie tepat dilehernya,"takjub Jung saat melihat kakaknya yang ahli dalam menghadapi zombie.
"Kakak tidak tahu kalau kakak bisa mengenai pas di lehernya,"ujar Irene dengan wajahnya yang syok.
"Berkat diriku ini kalian bisa terhindar dari serangan zombie yang ganas"kata Suho dengan kepercayaan dirinya yang tinggi sampai ke langit.
"Ini tidak ada hubungannya dengan dirimu!!!"teriak semuanya ke Suho.
Percakapan yang tidak masuk ke akal lewatin saja......
"Semua sudah memasukan barang kedalam tas masing-masing?"tanya Suho.
"Sudah!"jawab semuanya kecuali Xinlong.
Mereka pun mengobrol sambil berjalan menuju keluar hotel.
"Hey Xinlong rumah kamu dimana?"tanya Lixie.
"Jangan pergi ke rumah ku!semua keluarga ku telah terinfeksi virus,"jawabnya.
"Jadi kita mau kemana?"tanya Lixie.
"Kira cari saja tempat yang aman di sekitar kota ini,karena kita tidak mungkin berjalan pulang sejauh 154 km dari kota ini ke kota asal kita,"ujar Suho.
"Ya sudah kira cari rumah ataupun tempat yang aman dari zombie,"kata Irene dengan rasa semangat nya untuk bertahan hidup bersama.
Mereka pun melanjutkan perjalanan untuk mencari tempat yang aman untuk mereka tinggali.
To Be Continue.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Zombie in the Ginger Town
TerrorBerawal dari liburan di sebuah kota yang terkenal dengan banyaknya jahe yang di tanam oleh warganya,setelah itu kejadian demi kejadian yang tidak terduga telah menimpa seorang kakak dan adik adiknya yang sedang berlibur disana. Sang kakak pun mencob...