Enjoy guys!
Jangan lupa vote dan comment😘.
.
***
Jennie membungkuk pada Kim Ahjumma ketika ia bertemu perempuan itu di dapur.
"Nona? Kenapa Nona terbangun ditengah malam seperti ini?" Kim Ahjumma bertanya cemas seraya mendekat.
"Tidak apa-apa, Ahjumma. Aku hanya ingin mengambil air minum saja."
"Benarkah? Kalau begitu akan Ahjumma ambilkan."
Jennie melihat perempuan paruh baya itu bergegas menuju meja makan untuk mengambil segelas air minum. Lalu memberikannya pada Jennie. "Ini, Nona."
Jennie menerimanya. Dia merasa tidak nyaman karena sudah merepotkan.
"Apa Nona menginginkan sesuatu?'
"Ya?" Jennie mengangkat wajahnya.
Kim Ahjumma tersenyum. "Kita sama-sama perempuan, Nona. Ahjumma pernah mengalami hal yang sama. Jika Nona menginginkan sesuatu, katakan saja. Ahjumma akan membuatkannya."
Jennie diam. Sebenarnya ada alasan kenapa ia bisa terbangun dan pergi ke dapur malam-malam seperti ini. Awalnya, dia ingin meminta bantuan Jisoo dan Rose. Namun dia tidak tega membangunkan keduanya. Mereka pasti lelah telah bekerja seharian.
"Sebenarnya, aku ingin sekali makan bubur kacang merah." suara Jennie perlahan menghilang, dia terlalu malu untuk mengatakannya. Terlebih mereka tidak memiliki hubungan apa-apa dan baru beberapa hari saling kenal.
Kim Ahjumma tertawa. Merasa lucu melihat wajah malu-malu Jennie. Ditariknya sebuah kursi lalu meminta Jennie untuk duduk.
"Duduklah, Nona. Ahjumma akan membuatkannya."
Jennie tersenyum hangat pada Kim Ahjumma. Perempuan itu sungguh seorang ibu yang baik untuk anaknya. Jika Eommanya masih ada dan jika Eomma Taehyung berada disini, mereka juga pasti akan melakukan hal sama seperti yang Kim Ahjumma lakukan.
"Pasti berat menjalani kehamilan pertama disini tanpa kehadiran suami. Kami berterima kasih atas ketulusan hati Nona untuk membantu kami meski Nona dalam keadaan seperti ini."
Ahjumma mulai menyiapkan bahan-bahan. Untung saja dia masih memiliki kacang merah sisa acara jamuan bulan lalu.
"Apa suami Nona tahu tentang kehamilan Nona?"