Aku memerhatikan gerak geri dengan Eren yang mula mendekati Adam dengan tajam. Takut takut Eren ingin memandang aku. Trauma mungkin?
Kedudukan mereka berdua yang selang empat kerusi ke hadapan membataskan pendengaran aku.
Lantas aku memberi signal kepada Violet supaya menolong aku. Qhai turut memberi kerjasama dengan menghulurkan sehelai kertas dan sebatang shaker.
Tangan Violet mula bergerak gerak di atas kertas menulis sesuatu.
Pak
Kami bertiga terdiam seketika sebelum Qhai menyelongkar isi pensel boxnya. Ubat shaker 0.5 dicari dengan kelam kabut.
" Ni. " Satu suara menyampuk sambil menghulurkan apa yang dicari kami bertiga.
" Cepatlah isi lagi! " Bahu Violet di goyang goyang, memaksanya untuk berkerja lebih laju.
" Ya Allah, dalam banyak banyak masa kenapa sekarang jugak nak patah!! " Aku pasrah dengan apa yang terjadi.
" Sabarlah, kita hanya mampu merancang je kan! " Violet pun nampaknya tidak ingin kalah. Tangannya terketar ketar memasukkan ubat shaker dari muncung shaker tersebut.
Huruf A dan titik bertindih ditulis, menandakan giliran Adam sedang bercakap.
A: Kenapa?
E: Aku tipu, actually Ariella tak crush dekat kau pun. Aku salah dengar sebab haritu diorang main truth or dare
A: Ouh Okay
Aku melihat Adam yang menundukkan kepalanya memandang lantai.
Mata aku kembali tertatap pada sehelai kertas tersebut.
Pang!
Aku memandang dengan hairan. Violet sedaya upaya melarikan pandangannya supaya tidak bertemu dengan aku sambil menekup mulutnya, menahan tawa.
Qhai juga tertawa kecil.
Aku di sini menjadi blank. Lawak apa yang cuba disampaikan. Kenapa aku je yang tak dapat????
" Violet, ni sound effect ke? " Aku mengangkat kertas tersebut sambil menunjuk nunjuk ke arah empat huruf yang membentuk perkataan misteri itu.
" Sebenarnya Ariella, "
" Apa dia? " Aku mengangkat kening sebelah.
" Aduh Ariella, takkan benda macam ni pun tak faham? " Kata Violet dengan senyuman lebar.
Aku menggelengkan kepala.
Qhai tergelak kecil sebelum membisikkan sesuatu, " Ariella, Adam ada crush dekat kau! Benda ni, " Qhai membulat perkataan misteri tadi.
" Sound effect untuk hati dia yang pecah! "
" Ahhhhh... " Patutlah aku sorang je yang slow sangat. Violet ada kuasa super sense. Pancaindera dia mengatasi manusia biasa.
Si Qhai pulak memang power bab bab cinta cintun ni. Tanyalah dia gossip panas pasal budak couple, confirm laju dia jawab.
" Korang memang lupa kehadiran aku disini? "
" Eh Adriyan, dah berapa kau dekat situ? " Aku tipu, aku tahu Adriyan dah cukup lama dekat situ. Siap boleh tolong hulurkan ubat shaker lagi.
" Ha ha, lawaknya. Ni aku nak cakap pasal egent baru kita. "
" Okay class, duduk tempat masing masing. " Guru lelaki yang separuh abad melangkah masuk ke dalam kelas kami sebagai guru kelas dan guru sejarah.
" Balik nanti aku cite. " Tanpa berkata bye atau pape roger. Adriyan, meninggalkan aku sendirian.
" Cikgu, kelas memang dekat tempat dia. Yang tak duduk tempat tu kitaorang, bukan kelas! " Kata Mikail dengan penuh selamba. Ini Mikail, manusia yang penuh dengan alasan mengarut bila tak siap kerja rumah.
YOU ARE READING
Ariella Navarre
FantasyHidup aku tak lah sehebat cerita Harry Potter, berperang macam cerita Narnia, tak segempak cerita lanets dan tak kelakar macam Silver High. Cuma, kehidupan seorang perempuan berumur 17 tahun yang bertugas sebagai perisik khas negara. Budak sekolah...