Chapter 1 - Masuk sekolah

5 2 1
                                    


"Keberadaanmu sudah  membuatku bersemangat, bolehkan kau berikan rasamu agar aku bahagia?"

- Moza Andiana

Dua bulan sudah Moza menikmati masa liburannya. Hari ini hari Senin, hari pertama Moza masuk SMA.

SMA Galaksi. Sekolah yang diminati Moza sedari dulu, tak mudah masuk sekolah itu, makanya Moza belajar sangat giat hingga ia mampu diterima di sekolah impiannya.

Sedikit informasi tentang Moza. Moza adalah anak bungsu dari 3 bersaudara, gadis kekanakan yang bisa menjadi dewasa secara tiba tiba. Moza tidak pintar, tidak juga bodoh, ia standar seperti murid lainnya.

Moza itu, tidak jauh berbeda dengan dengan gadis lainnya. Moza bukan gadis berbeda seperti di cerita novel romansa kebanyakan. Moza itu feminim, suka shopping, lumayan suka korea, dan hal yang wanita sukai pada umumnya, ia tak spesial.

"Moza!"

"Iya Mami bentar! Tinggal pake name tag!"

Itu Moza, waktu dimulainya mpls adalah jam 6:00 pagi, tapi sekarang? Jam 5: 59.

Moza menuruni anak tangga dengan cepat membuat Mamanya perlu berkali kali memintanya untuk berhati hati.

"Itu Papa udah dimobil, hati hati ya Nak." ucap Mamanya lalu mengecup kening anak gadisnya.

"Moza pergi dulu Mama, Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam!"

Moza membuka pintu mobil buru buru, setelah naik dan menutup pintu mobil, Moza menepuk lengan Papinya, "Ayo Pa, Moza telat!"

"Kamu lagian, Mama kamu udah bangunin dari jam 4, malah bangun jam setengah 6, ga shalat subuh kan kamu pasti?"

"Udahlah Pa, ayo jalan!"

"Iya iya, anak siapa si, bawel."

"Ish Papa!"

"Iya iya Moza."

Butuh waktu 10 menit kurang untuk sampai di sekolah barunya itu. Dan ya, Moza telat 10 menit, pas.

Moza turun dari mobil setelah pamitan dan lari kearah gerbang yang sudah ditutup dan dijaga oleh beberapa siswa dengan seragam Osis.

"Kenapa lo telat?" tanya seorang senior perempuan galak tanpa basa basi.

"Maaf ka, tadi macet."

Bohong, tentu saja Moza bohong. Jalanan masih sangat lancar pagi ini.

"Lo kata kita bego?!" bentaknya membuat Moza menunduk takut.
"Gue tanya sekali lagi, kenapa lo telat?!"

Moza takut, ia tetap menunduk. "Ba- bangunnya telat Ka."

"Tapi tau lo kita masuk jam berapa?"

Moza mengangguk pelan.

"TAU GA LO?!"

"Ta-tau Ka, maaf."

DiligitisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang