2. Berpisah, tapi bersama

30 4 0
                                    

"Ken jangan nangis dong, masa laki-laki nangis cemen ih"

"Kalo gamau ken nangis, nana jangan pergi dong, masa nana mau ninggalin ken sendirian" ucap Hangyul kecil sembari tersedu-sedu karena sedang menangis.

"Alana ga lama kok perginya, cuman sebentar janji"

Hari itu merupakan hari dimana Ayah Shuhua dipanggil pihak kepolisian. Akibat kasus penggelapan dana, dan juga tindak kekerasan terhadap anak dibawah umur.

Pihak kepolisian yang mengetahui tentang Shuhua kemudian mencarikannya orangtua asuh, karena Shuhua sudah tidak punya keluarga dekat.

Disatu sisi Shuhua senang mendapatkan orangtua asuh yang mungkin bisa lebih baik dari papahnya, disisi lain dia sedih karena harus berpisah dengan Hangyul teman masa kecilnya.

"Ken pulang ya, udah malem. Besok Ken sekolah kan, katanya mau pamer tas baru" Shuhua mencoba untuk membuat Ken berhenti menangis

"Nana juga besok sekolah sama Ken, nanti kalau Nana pergi masa Ken duduk sendiri? ayok Nana kita pulang" ucap Hangyul sembari menarik pelan kedua tangan Shuhua mencoba untuk membawanya pulang.

ㅤㅤㅤㅤ"Penumpang pesawat b-173 tujuan korea selatan di persilahkan untuk segera memasuki pesawat, karena pesawat akan segera berangkat"

"Gabisa Ken, kalo nana pulang sekarang nanti tante yang jaga pesawatnya marah. Nana janji ini gak bakalan lama ken, kalo kata orang dewasa. Disetiap pertemuan pasti ada perpisahan" Shuhua terkekeh melihat perubahan raut wajah Hangyul. "Tante, Om Alana pergi dulu ya, doain semoga papah Alana sehat sehat disini" Shuhua berpamitan kepada orangtua Hangyul.

"Nana sayang sehat sehat ya, tante sama om doain kamu juga supaya sehat sehat disana. Kalau ada apa apa telfon tante ya sayang, tante udah kasih nomer telfon tante ke orangtua asuh kamu" Ucap Ibu Hangyul sembari mengusap lembut surai anak perempuan itu.

"Iya Tante, Alana berangkat sekarang ya, dah tante dah om dah ken" tubuh garis kecil itu perlahan menjauh. Sebelum mencapai seorang petugas Shuhua berbalik dan meneriakan satu kalimat yang membuat Hangyul berhenti menangis.

"KEN NANTI KETEMU LAGI SAMA ALANA KOK, TAPI TINGGI KEN HARUS 182cm, NANTI KITA BATTLE TINGGI BADAN!!" Hal ini membuat satu bandara merasa terharu dengan perpisahan mereka berdua yang terbilang dramatis, baik Hangyul dan Shuhua sama sama menangis dan tidak mau berpisah.

Perkataan Shuhua belum tentu terjadi, tapi Hangyul mempercayai hal tersebut dan mengatakan jawabannya.

"OKE, KEN GA AKAN KALAH. NANTI KALO KEN MENANG NANA HARUS JADI PACAR KEN YA, JANJI?!" 

Hampir semua pengunjung bandara tertawa, ada juga yang tersenyum karena merasa hal tersebut mengemaskan, ada yang merasa iri dengan hubungan mereka.

Kedua orangtua Ken tersenyum, hati mereka sakit jika harus melihat kedua anak kecil itu menangis dan merasa tersakiti oleh keadaan. Mereka tidak mau egois dengan menahan Shuhua disini, anak itu bisa saja memiliki trauma dengan komplek perumahan mereka yang menjadi saksi bisu dari kekerasan yang terjadi pada dirinya. Orangtua Hangyul merasa ini waktu yang tepat bagi Shuhua untuk menyembuhkan luka yang ia miliki.

Tubuh kecil Shuhua semakin menghilang ditelan keramaian, butuh waktu lama bagi Hangyul untuk merelakan kepergian Shuhua dan pulang ke rumah.

"Ken ayo pulang, adek sama bibi cuman berdua di rumah. Kasian bibi mau pulang" Bujuk Ibunda Ken, sudah sekitar 45 menit keluarga Jhonatan hanya berdiam diri ditempat yang sama dengan Hangyul yang tidak berhenti menangis.

"Alana tadi udah janji sama Ken, Alana pulang kalau Ken udah tinggi. Kalau Ken nangis terus nanti ga tinggi tinggi loh, nanti Alana ga pulang pulang mau?." Hangyul merespon dengan gelengan kecil tanpa mengeluarkan suara tapi tangannya masih mengusap air mata yang tidak berhenti turun.

"Ayo pulang bunda ayah, Ken mau main voli biar bisa tinggi." Ujar Ken kemudian berhenti menangis. Hal itu yang membuat Hangyul hingga saat ini menyukai kegiatan olahraga, hanya untuk bertemu kembali dengan pujaan hatinya.




















-fine-

A/N :

Halo halo, gimana kabarnya? baik ya
sedikit info aku belum ada rencana buat ending cerita ini. Kenapa? karena awal mula cerita ini karena gabut aja, tadinya ga ada rencana untuk lanjut karena cerita ini sempet flop juga.

Aku nulis our first and last sekitar 2019an, iyap waktu era Produce X 101. Dan waktu itu aku lgi bucin banget sama Hangyul, sampe sekarang juga masih hihi.

Tapi tenang, cerita ini konfliknya ga seribet drama Mn*t jadi cuman konflik kecil kecilan. Shuhua sama Hangyul disini sama sama public figure, jadi paling konflik cuman sekitaran kehidupan mereka. Tapi ga akan tentu kapan aku update, bisa aja seminggu sekali setiap hari. Tungguin aja ya hehe.

Cukup sekian, nanti panjangan AN dari pada cerita hehe. Oke see you

our first and last; lhlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang