18 Juli 2019
Hari ini tumben banget dah grup kelas rame, biasanya kan sepi. Paling-paling rame pas ulangan atau ada pr aja, mereka gak ada pacar buat diapelin lagi kali ya? Tapi... ah sudahlah! Bukan urusanku juga!
"Tapi ngakakin juga sih mereka. Udah tau Joice orangnya galak, masih aja digangguin." Aku tertawa lagi kalau mengingat grup kelas yang tadi ramai karena Lukas yang mengganggu Joice.
Setelahnya, aku menutup diary-ku rapat, lalu meletakkannya diatas meja. Setelah mematikan lampu belajar, akupun menuju kasurku untuk tidur.
Baru saja aku mau memejamkan mata, tiba-tiba pintu kamarku terbuka dan menampakkan sosok Mama yang sudah berdiri di sana.
"Yena? Udah tidur belum?" Tanya Mama.
"Belum, Mah. Kenapa ya?" Tanyaku balik.
"Enggak, cuma mau ngecek aja kamu udah tidur atau belum. Yaudah tidur sekarang ya, supaya besok pagi gak kesiangan bangunnya."
"Iya Mah." Sahutku menurut.
Mama pun berbalik pergi, dan ketika baru saja akan menutup pintu kamarku lagi, Mama pun kembali menghadap kearahku.
"Oh iya, kamu jangan korea-koreaan lagi ya. Nanti kalau Mama ngeliat kamu nonton apalah itu, hape, laptop, sama motor kamu Mama sita."
Aku menggerutu protes. "Lah, Yena kayak mana pergi sekolahnya? Jalan kaki?"
"Itu urusanmu. Naik angkot kan bisa?"
Aku menghela napas, "Oke Mah. Yena gak korea-koreaan lagi. Tapi..."
"Tapi apa?"
"Kalau poster? Gak papa ya Mah? Kan supaya semangat belajarnya." Bujukku.
Aku bisa mendengar Mama menghembuskan napas kesal. "Tapi janji, nilai kamu harus naik di kelas sebelas ini. Oke?" Ucap Mama.
"Oke Mah!" Sahutku semangat.
"Yaudah, sekarang tidur ya. Selamat malam Yena." Ucap Mama.
"Hmm, selamat tidur juga Mah." Balasku.
Setelah Mama pergi dan menutup pintu kamarku, akupun menaikkan selimut di tubuhku sampai menutupi kepala. Perlahan, mataku mulai terpejam. Karena sebenarnya sedari tadi aku sudah menahan kantukku.
Baiklah, selamat malam.
***
Hari kamis, kelas XI MIPA 1 pulang lebih awal dari biasanya. Yena dan Dewi pun memilih untuk makan bersama disebuah warung bakso sebelum pulang."Wi, aku mau stop ngebiasin Doyoung ya." Ucap Yena tiba-tiba, Dewi yang sedang menyeruput mie ayamnya pun langsung tersedak lalu terburu-buru meminum es teh miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yena's Diary
Teen Fiction[100 Days Challenge by WWAcademy] Bagaimana sih kehidupan remaja menurut kalian? Kalau menurut Yena sih... Eit, mau tahu? Kalau begitu, baca cerita ini ya! Nanti kalian pasti akan tahu bagaimana kehidupan seorang Yena Alifya sebagai seorang remaja y...