1

836 87 9
                                    

Happy Reading!

Aroma obat menyeruak didalam tembok putih yang nampak dingin. Seorang wanita paruh baya tengah berharap harap cemas. Walaupun ia sudah sering kali mendampingi putrinya yang kini tengah berbaring di bangsal rumah sakit yang tengah melakukan kemoterapi.

Ibu mana yang tak sedih melihat putri satu satunya sedang menahan kesakitan di atas bangsal tersebut. Ia ingin menolong putri tercintannya namun pertolongan seperti apa yang dapat ia berikan selain support dan doa.

Ia memperhatikan beberapa dokter tersebut tengah menyuntikan cairan kedalam tubuh putri tercintannya.

"Ma jangan cemas" sebuah tangan menggenggam tangan Irene yang menyatu dan melantunkan beberapa doa untuk sang putri.

"Mama kasihan kak melihat adikmu" mata irene berkaca kaca rasanya ia ingin menangis sekarang menangisi putrinya yang mendapatkan cobaan hidup seberat ini.
Namun ia tidak bisa melakukan itu karena dia seorang ibu, yang harus memberikan support untuk sang putri dapat melewati semua ini untuk bertahan hidup.

Beberapa perawat tengah membereskan beberapa peralatan kemoterapi tersebut.

"bagaimana keadaan dahyun dok? "tanya irene tak sabaran saat dokter yoona duduk di hadapannya

"maaf saya menyampaikan ini" ucap dokter yoona tak enak hati

Membuat irene dan sehun yang tengah menemani mama dan adiknya cemas

"kenapa dok? "cicit irene

"sepertinya kanker otak dahyun sudah berada di stadium 2 "

Air mata yang irene bendung sedari tadi kini luruh begitu saja. Ia tak bisa menerima kenyataan bahwa stadium otak putrinya kini sudah meningkat menjadi stadium 2.

" cara seperti apa lagi yang kita harus lakukan dok?"tanya irene yang sudah berurai air mata

"untuk saat ini kita mencoba kemoterapi terlebih dahulu, jika memang keadaannya semakin memburuk kita akan melakukan penanganan yang lebih serius"jelas dokter yoona

irene sudah memikirkan bagaimana buruk keadaan putrinya nantinya. sehun menghela nafas panjang mendengar penuturan dokter yoona mengapa adik tercintanya harus menerima cobaan seberat ini.

"baiklah ibu bisa ikut saya untuk mengambil beberapa obat yang dahyun perlukan"

"kak jaga dahyun mama harus mengambil beberapa obat dahyun terlebih dahulu" irene pergi beriringan dengan dokter yoona dan hanya tersisa sehun dan dahyun yang tengah tertidur di bangsal rumah sakit sesudah kemoterapi

sehun menggenggam tangan dahyun yang nampak lebih kurus dari sebelum adiknya menderita penyakit ini. tangan yang begitu mungil bibir pucat menghiasi wajah cantik gadis itu. entah bagaimana sehun tak membayangkan hari hari dahyun yang di hantui oleh penyakit mengerikan ini. gadis itu masih penuh dengan senyum dan ceria walaupun sehun tau dahyun tak seceria dulu.

dulu ia memiliki banyak teman karena kepintarannya di sekolah. namun kini teman-temannya itu sudah mulai menjauhinya setelah dahyun mengidap sebuah penyakit yang tak di jelaskan ia mengidap sakit apa. dahyun sejujurnya terkejut mendengar berita sakitnya menyebar di sekolah. dahyun bukan tipe gadis yang ingin di kasihani.

kini tinggal beberapa teman setia dahyun yang menemani hari-hari dahyun. dahyun sudah tak sepintar dulu semua ulah penyakit ini, dahyun tidak bisa seaktif dulu karena efek dari kemoterapi dan juga dahyun tak sechubby dulu.

"sudah bangun"ucap sehun dengan suara lembutnya membelai pipi dahyun dengan sayang

"kemana mama kak?"tanya dahyun saat tak melihat sang ibu di dalam ruangan ini.

"mama sedang menebus beberapa obat" sehun menggenggam erat tangan dahyun seolah menyalurkan semangat "apakah sakit sehabis kemo?

"tidak aku kan gadis yang kuat"dahyun tersenyum dengan lebar dengan bibirnya yang pucat. rasanya ia ingin menangis saat itu juga melihat bagaimana adiknya ini penuh dengan energi positif.

"sepertinya mama menyuruh kita menunggu di taman rumah sakit sekarang" ucap sehun saat mendapatkan pesan dari mamanya beriringan dengan suster masuk kedalam ruangan ini dan membolehkan dahyun pulang sesuai dengan perintah dokter yoona.

🌊

"dahyun tak apa kalau kamu duduk di sini sendirian?"tanya sehun saat mereka sudah berada di taman rumah sakit "kakak ingin menghampiri mama sebentar tas mama ada di kakak"

"bagaimana mama bisa lupa jika tasnya berada di kakak" dahyun terkekeh melihat tas sang ibu berada di pundak sehun

"baiklah kakak pergi sebentar, jangan kemana mana mengerti" sehun memperingati dahyun

"aku bukan anak kecil kak!!" rengek dahyun

"baiklah kalau begitu, kakak hanya pergi sebentar hanya sebentar ingat hanya sebentar "

selepas sehun pergi dari hadapannya ia memandangi sekitar banyak yang berlalu lalang dan menikmati rasa sakit bekas suntikan kemoterapinya.

dahyun gadis yang baik bukan?

maka dari itu ia harus menikmati segala yang Tuhan berikan termasuk sakitnya yang ia idap sekarang.

tiba-tiba ada seorang laki-laki yang mengambil tempat duduk tepat di sebelah dahyun di kursi yang sama dengannya.

"Hai" sapa laki-laki itu

"siapa aku?"tanya dahyun sembari memperhatikan sekitar. kalau-kalau laki-laki ini buka menyapa dirinya

"iya kamu, memang ada orang lain disini?"tanya laki-laki itu

"ohh H..hai" dahyun sedikit bersemu melihat laki-laki yang duduk di hadapannya ini.

" kau sedang apa duduk di sini sendirian? "tanya laki-laki itu membuka pembicaraan

"iya, aku sedang menunggu ibu dan kakak ku"

"oh iya, namaku Jeon Jungkook" ia mengulurkan tangannya

"namaku Kim Dahyun" dahyun membalas uluran tangannya

"kalau boleh tau kau sedang menunggu ibumu berobat nona kim? " tanya jungkook memulai pembicaraan

"aku yang sedang berobat disini"gumam dahyun yang masih dapat terdengar oleh jungkook

"kalau begitu semoga cepat sembuh nona kim" ucap jungkook di iringi senyuman manisnya

"terima kasih" pipi dahyun entah sejak kapan mulai memerah

"Dahyunn" suara irene membuyarkan lamunan dahyun

"teman baru?" tanya irene saat sudah berada di hadapan anaknya

"perkenalkan namaku Jeon Jungkook nyonya" jungkook langsung berdiri dan menyapa irene "kebetulan tadi aku sedang melihat-lihat dan tak sengaja melihat dahyun yang tengah duduk sendirian disini dan aku menghampirinya, kami juga baru berkenalan" ucapnya dengan ramah

"aku Kim Irene ibu dahyun" sapa irene dengan ramah juga

"ma ayo kita pulang, aku sudah menebus obat dahyun "sehun berjalan ke arah mereka membawa beberapa plastik obat

"baiklah kalau begitu kami pulang dulu nak jungkook" irene membantu dahyun berjalan yang masih lemas dibantu dengan sehun

"terima kasih sudah menemani dahyun"

"hati-hati di jalan nyonya kim dan dahyun"

🌊

"Kim Dahyun nama yang cantik secantik parasnya"gumam jungkook

"aku harap dapat bertemu dengan mu kembali nona dahyun"

TBC!
hola everyone aku kembali dengan cerita baru mencoba keluar dari zona nyaman aku dengan buat cerita yang alurnya sedih..
Semoga kalian suka sama ceritanya...

Jangan lupa Vote dan Komen

BREATHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang