Hai, Namaku Randi, ini adalah ceritaku yang boleh kalian percaya atau tidak, karena sekarang, aku sudah mempunyai teman - teman yang mau menerima aku apa adanya.
Aku dilahirkan dari sepasang kekasih
yang sangat harmonis, aku merupakan anak pertama dari dua orang bersaudara. Adikku bernama Hanna. Usia kami hanya berjarak 3 tahun.Aku merupakan anak yang mempunyai dunianya sendiri atau bisa kalian sebut dengan sebutan anak indigo, aku tau dibenak kalian sekarang pasti cerita ini hanya mengada-ada, tapi sekali lagi aku tegaskan aku tidak pernah memaksa kalian untuk mempercayai ceritaku ini.
Aku mendapatkan kecacatan ini
bukan karena aku mempelajarinya,
atau menginginkannya, melainkan
karena keturunan dari salah satu dari
orangtuaku. Yang mana hanya anak
pertama digaris keluargaku yang bisa
mendapatkannya.Aku tidak pernah tau sebelumnya
tentang hal - hal aneh ini, aku hanya
mengira semua itu hanya imajinasi
ku, tetapi semakin lama aku terjun ke dunia ini mengira semua itu hanya imajinasi
ku, tetapi semakin lama aku terjun ke
dunia itu, aku semakin menyadari ada hal yang tidak normal di diriku.Awal mula ini terjadi saat aku pergi ke warung dekat rumah, aku membeli
beberapa batang rokok untuk ayahku,
saat itu pukul 8 malam, setelah
aku membeli rokok itu, aku mulai
jalan pulang ke rumah, tetapi aku
merasakan ada yang mengikutiku,
dengan suara gesekan antara kaki
dan aspal, semakin lama semakin
jelas, dan aku berhenti sejenak dan
melihatnya kebelakang, aku tidak
melihat siapapun dibelakangku,
lalu melanjutkan perjalananku, dan
suara gesekan kaki itu semakin jelas,
akhirnya aku berhenti lagi dan melirik kebelakang dan aku melihat sosok hitam yang berdiri tidak terlalu jauh dariku, aku langsung lari ke rumah, aku menceritakan semuanya ke ayahku, aku menjelaskan apa yang
terjadi, tetapi ayahku hanya menjawab "Itu mungkin hanya imajinasimu, karena kamu masih berusia 7 tahun". Aku meyakini apa yang baru saja dilontarkan oleh ayahku, aku pasti hanya berimajinasi.Semenjak malam yang menegangkan
itu, aku tidak mau lagi disuruh untuk
pergi keluar saat malam hari lagi,
karena aku takut hal itu akan terulang kembali.Saat itu aku mengikuti perlombaan
17 Agustus didekat rumahku, seperti
biasanya, perlombaan ini diadakan
dilapangan yang cukup luas, dan
sangat ramai saat itu, aku pergi
kesana dengan sahabatku Teguh,
dia merupakan anak tetangga yang
rumahnya hanya berjarak beberapa
rumah dari rumahku. Saat itu kami
beristirahat di gundukan tanah,
sambil tertawa melihat peserta 17-an
saling berusaha untuk memenangkan
perlombaan, lalu aku melihat ada
yang berbaring di ujung lapangan,
aku melihat dengan jelas, aku mulai
berpikir ini pasti hanya imajinasiku,
aku sangat yakin ini hanya imajinasi,
lalu semakin lama aku memperhatikan dia, aku semakin bingung kenapa dia tidak juga menghilang, sedangkan pikiranku sudah aku buang jauh-jauh tentang imajinasi ku ini, aku sudah tidak tahan lagi, aku sontak bertanya ke
Teguh "Guh, lu liat ada yang berbaring ga di ujung lapangan pake kain putih?" Dan Teguh langsung melihat kearah ujung lapangan itu, dan dia menyahut pertanyaan ku " Lu becanda ya Ran? Gua ga liat apapun disana!" Aku cuman bisa tertegun diam karena aku takut untuk menceritakan lebih lagi tentang
apa yang aku lihat.Sebelum perlombaan itu selesai aku
langsung pergi dari sana, diikuti
Teguh yang terbatah batah berlarian
mengikuti aku, aku sudah tidak tahan
lagi dengan apa yang menggangu aku, aku hanya bisa berdiam diri dikamar ku tanpa mengucapkan kata perpisahan kepada sahabatku ini.
.
..
...
....Hai teman-teman semua, perkenalkan aku Ven Ven, ini merupakan karya aku yang pertama dalam menulis, aku mohon untuk semua teman - teman untuk memberikan aku kritik, saran, dan juga masukkan yang membangun agar tulisan aku ini bisa lebih baik lagi.
Terimakasih banyak yaa..
Tunggu cerita selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Harus Aku?
HorrorSeorang anak laki-laki yang harus menerima kekurangannya, dan harus menerima takdirnya sebagai anak yang tidak normal.