Setelah beberapa jam aku tidak keluar dari kamarku, tiba - tiba Teguh memanggil ku " Randi!!!,, Ke lapangan Yok!" , Aku keluar menemui Randi, " Engga ah, Lu kesana aja sendiri, Gua takut liat yang aneh - aneh lagi." Sahutku, lalu Teguh membalas perkataan ku "Baiklah, Gua pergi dulu yaa!!" Dia berlari - lari kecil menuju lapangan.
Disaat aku ingin kembali ke rumah, aku melihat wanita cantik yang berambut kepang dua, baju yang menyatu dengan rok, serta mempunyai buntelan di pundak tangannya, dia tersenyum kepadaku, aku pun membalas senyumannya. Dia sangat cantik, aku memberanikan diri untuk berkenalan dengannya, " Hai!!,, Gua belum pernah liat lu sebelumnya, nama lu siapa? Kalau gua Randi" tanyaku padanya, " Aku Cha Cha" jawabnya dengan senyuman, dan dia tiba - tiba berlari ke arah lapangan, dan aku tidak mengikutinya.
Aku masuk kedalam rumah, dan berpikir siapakah Cha Cha, aku tidak pernah melihatnya, tidak pernah tau apa ada yang baru pindah di perumahan daerah yang aku tempati ini, tapi aku hanya berpikir besok aku harus ketemu dengan Cha Cha lagi.
Keesokan harinya, aku pergi ke sekolah dengan Teguh, kami berjalan kaki menuju sekolah dasar yang jaraknya memang tidak terlalu jauh dari rumah kami, yaa dengan perkiraan waktu 10 menitan kami sudah sampai di kelas, aku memang duduk sebangku dengan Teguh, karena aku tidak punya teman yang se akrab Teguh. Aku menceritakan kepada Teguh bahwa aku baru mengenal seseorang wanita yang kemarin lewat didepan rumahku, Teguh hanya mendengarku tanpa ada balasan dari semua perkataan ku itu. "Eh Guh,, emang lu ga pernah tau ya kalau ada anak cewek yang baru pindah dideket rumah kita? " Tanya aku ke Teguh. "Lah,, emang ada rumah yang dijual ya Deket rumah kita? Perasaan ga ada" Mendengar jawaban dari Teguh aku hanya bisa berdiam diri lagi, dan melanjutkan pembelajaran saat itu.
.
..
Siangnya kami pulang ke rumah masing-masing. Sesampainya aku dirumah, aku langsung mengganti pakaian sehari hari dan bersiap untuk bermain dengan Teguh, saat sampai dirumah Teguh "Teguuh!!,, Teguuh!! Main yok!!" Teriak ku didepan pagar tinggi rumahnya itu. Tak lama kemudian keluarlah seorang wanita dari rumah itu "Teguh di rumah neneknya Randi, nenek kami sakit, jadi dia ikut sama orang tua kakak" jawab kakaknya Teguh, aku hanya diam saja, dan kembali kerumah.Sesampainya dirumah aku melihat Cha Cha berdiri didepan pagar rumahku, aku mengajak dia bermain denganku, aku memang dari dulu sangat menyukai mainan - mainan kecil yang dari hadiah Snack. Aku bermain dengan Cha Cha diteras rumahku, aku bermain sangat lama dengannya. Aku sangat senang karena Cha Cha mempunyai pribadi yang sangat supel, dan tidak pendiam, sehingga sangat cocok bertemanan dengan aku. Aku sesekali bertanya padanya tentang kehidupannya, beberapa pertanyaan ku, ada yang dijawab dan ada yang dibalas dengan senyuman. "Cha, kamu tinggalnya dimana? " Pertanyaan yang pertama kali aku tanyakan kepadanya. "Deket Deket sini kok Randi" Sahutnya. Lalu aku bertanya lagi "Tapi kok aku ga pernah liat ada yang baru pindah?" Dia hanya membalas dengan senyuman. Aku sangat senang melihat senyuman yang manis itu. Lalu aku bertanya lagi "Oh yaa,, umur kamu berapa ya?" Dia menjawab dengan nada yang agak keras "Menurutmu aku usianya berapa?!" Aku hanya tersenyum dengan tingkah aneh didepannya, diiringi dengan tawa kecil sendiri. Tiba - tiba Cha Cha berkata padaku "Besok ajak aku kesekolahan kamu yaa,, aku mau liat anak-anak yang lain" dan aku hanya mengangguk apa yang diminta oleh Cha Cha.
.
..
Keesokan paginya, aku tidak pergi dengan Teguh, karena saat aku menjemputnya, kakaknya bilang dia masih dirumah neneknya, dan minta tolong untuk mengizinkannya ke ibu guru. Aku pergi berdua dengan Cha Cha. Beberapa menit kemudian aku sampai dikelas dan duduk di bangku yang biasa aku duduki, dan setelah itu bel masuk berbunyi, kami memulai dengan berdoa dan melanjutkannya dengan pembelajaran.Sesekali aku memperhatikan Cha Cha, aku berpikir keras dikepala ku, kenapa anak - anak dikelas ku tidak ada yang menanyai tentang wanita yang tidak dikenal masuk ke kelas ya? Dan aku baru sadar Cha Cha tidak duduk dari tadi, hanya berdiri dan melihat - lihat sekeliling.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Harus Aku?
TerrorSeorang anak laki-laki yang harus menerima kekurangannya, dan harus menerima takdirnya sebagai anak yang tidak normal.