Dua.

59 6 2
                                    

"Kok kamu nggak sopan banget manggil mas pake nama depan?"

Reina tentu saja kaget mendengar suara yang lembut, tapi ada sedikit penekanan nada didalamnya. Ia menoleh pelan ke belakang, seorang lelaki yang cukup tinggi, dengan warna kulit hitam manis, rambutnya sedikit berantakan di atas, tengah mengerenyitkan dahinya ke arah Zaidan. Ini siapanya Zaidan? Kok ga mirip?

"Aduh" ujar Zaidan sambil menepuk keras keningnya, "Bukan ke mas lho... itu temenku, Reina, yang didepan mas"
Anjir mesra banget si Zaidan manggil ini orang mas? Jangan bilang selama ini sahabat gue homo?!
Lelaki dibelakangnya pun menatap balik ke arah Reina. Ia tersenyum tipis sekilas, dan pergi kearah Zaidan
"Udah sana ganti baju, gaenak kalau temenmu dateng terus kamu penampilannya kayak gembel gini" ujar lelaki itu sambil tertawa kecil dan masuk kedalam kafe
"WOY! SEMBARANGAN!" teriak Zaidan, "Kalau aja bukan kakak gue, apes lu" celetuk Zaidan
"Hah itu kakak lo? Anjir ga mirip, sumpah" ujar Reina bingung
"Lo adalah orang yang entah kesekian ratus yang ngomong kayak gitu. Gue sama mas Kairi emang gaada mirip miripnya" ujar Zaidan sambil memutar matanya dan menatap Danilo. Wah, orang kaya nih, setelannya aja mahal gitu, hp aja iphone seri baru, gumam Zaidan
"Oi, siapanya Reina lu?" tanya Zaidan dengan nada sokap
"Calon pacar. Doain aja hahah" ujar Danilo nyengir dan berakhir dengan lengannya yang disikut Reina
"Oh iya, gue Danilo. Gue itu CEO tempat Reina ngelamar di perusahaan gue" ujar Danilo sambil memberikan kartu namanya.

Dengan cepat, Zaidan mengambil kartu nama yang diberi Danilo dan kedua matanya terbelalak

"Gila ya sahabat gue, bisa ngegebet seorang top model kelas internasional Danilo Fabian Stanley. Pake susuk apa lo? Gak sia sia lu jomblo ampe sekarang" tanya Zaidan sambil menyimpan kartu nama Danilo
"SEMBARANGAN!" ujar Reina dengan nada tinggi, Danilo cuman bisa ketawa
"Emang dia udah jomblo berapa lama bro?" tanya Danilo
"Wih, udah lama banget bro. Ampe gue udah gonta ganti gebetan, doi gaada yang gebet. Entah dia yang terlalu galak apa gimana. Udah bosen banget gue ditanya ama fans fans nya dia, "Lu pacarnya Reina ya?" Ya allah, gue juga punya selera kali" ujar Zaidan
"WOY ANJIR LU DAN" geram Reina. Lagi lagi, Danilo cuman bisa ketawa sambil merangkul bahunya Reina
"Yaudah, yuk masuk yuk, kalian tamu vvip gue nih" ujar Zaidan sambil berjalan masuk kedalam, diikuti dengan langkah Danilo dan Reina yang masuk ke dalam. Kafe nya terbagi dua bagian, ada yang khusus untuk buat yang ngopi aja, dan ada tempat satu lagi untuk yang mau ngopi+makan. Interior nya sederhana, tidak terlalu mewah namun cukup menyejukkan. Banyak jendela jendela dan mereka tidak memakai AC selama siang hari, benar benar inovasi eco friendly. Ditengah tengah, terdapat sebuah taman dengan beberapa tanaman kecil. Saat mereka melewati pantry, Reina melihat sesosok laki laki tadi, mas Kairi yang tengah sibuk meracik minuman dan 2 orang yang bekerja di belakangnya. Ia tak sadar hingga ternyata matanya saling bertatapan dengan mas Kairi. Bak dalam slow motion, mereka bertatapan, dan dibalas senyum hangat oleh Kairi. Itu orang sehat kan ya, kenapa senyum senyum ke gue? , gumam Reina

Mereka diarahkan pada dua buah sofa dengan satu meja kecil ditengah tengah dan Danilo mempersilahkan Reina untuk duduk terlebih dahulu dan Danilo duduk bersebrangan darinya, dan melepas kancing jasnya

"Wih orang kaya beda ya" celetuk Zaidan. Danilo cuman ketawa
"Hush. Keliatan banget lo udiknya, jangan malu maluin gue dong" ujar Reina
"Yeee yang harusnya khawatir tuh elu. Lu jalan sama cowok ya paling sama gue doang. Lu yang jangan malu maluin gue nyet" ujar Zaidan meletin lidahnya, dan teriak sedikit saat Kairi berdiri dibelakangnya sambil menjewer telinganya
"Kamu tuh ya. Temenmu kalau masuk sini tuh tamu, Dan. Jangan malu maluin mas kenapa sih?" ujar Kairi heran
Kairi menghela nafas dan menatap Reina
"Maafin adek saya ya. Dia suka nggak sopan ya sama kamu?" tanya Kairi
Reina mengangguk mantap, "Iya mas Kairi! Gapapa jewer aja! Zaidan emang nakal!" ucapnya sambil terkikik
Zaidan melotot kearah Reina dan Kairi malah semakin menjewer kuping Zaidan, "A-aaak! Mas ampun mas!"
"Minta maaf dulu cepet. Abis itu menu mereka kamu yang bikin semua" ujar Kairi, Reina dan Danilo malah semakin menikmati pemandangan mereka
"Maap!" ujar Zaidan, Kairi semakin menghela nafas
"Kamu tuh ya. Sama wanita itu harus halus. Baik perlakuan atau bicara. Ngerti? Udah sana, menu mereka kamu yang bikin ya, Mas lagi nunggu mereka dateng" ucap Kairi sambil pergi meninggalkan mereka
"Mereka siapa?" tanya Reina kepo
"Itu... keluarga mendiang istrinya mas. Mau main kesini juga" ujar Zaidan
Danilo ternyata sedang sibuk membuka buka buku menu, "Bro, mau Japanese ice dong. Pake biji yang menurut lo enak aja"
Reina pun buru buru membuka menunya, dan melirik menu minuman "gue mau Ice Lychee aja"
"Makannya mau apa babe?" tanya Danilo tiba tiba
Reina langsung melotot kearah Danilo, tapi ia tidak bisa menyembunyikan semu merah di pipinya, "lo pulang dari indo kejedot apa sih? gausah aneh aneh lo"
"Trus itu kenapa pipinya merah?" goda Danilo, Zaidan malah tertawa terbahak bahak
"Gue mau ini aja... Rice bowl sambal dabu dabu" ujar Reina berusaha tetap stay cool
"Gue mau paket yang ini aja bro, yang nasi sama ayam geprek, pedesnya level 2 aja" ujar Danilo
"Bro lo belum pernah nyobain ayam geprek?" tanya Zaidan, Danilo pun menggelengkan kepalanya
"Gatau. Menu makanan Indonesia sekarang kan banyak yang unik. Jadi gue mau cobain hari ini" ujar Danilo sambil tersenyum"

Sambil menunggu pesanan datang, Reina kadang curi curi pandang kearah Danilo. Jujur, doi emang jadi ganteng, meskipun emang ganteng. Tapi ya, kayak aura gantengnya jauh lebih terpancar gitu setelah dia tinggal di luar negri, menurut Reina.
"Lo kalau mau muji gue ganteng bilang aja kali" ujar Danilo tiba tiba
Reina langsung kaget, "Dih geer banget lo" tukas Reina yang sebenernya malu karna ketauan, Danilo cuman bisa ketawa ketawa tipis aja.

Arah mata Reina langsung mengarah ke arah bar, tempat mas Kairi berdiri disana menyambut pasangan yang sudah cukup berumur itu menuju ke sebuah meja yang sudah ada tanda reserved. Kairi tersenyum ramah terhadap pasangan itu, dan pasangan itu menepuk nepuk pelan punggung Kairi.

"Oh udah dateng ternyata mereka" ujar Zaidan yang menghidangkan pesanan mereka
Reina mengedipkan matanya bingung, "Siapa?"
"Itu.. keluarga dari mendiang istrinya mas Kairi" jawab Zaidan sambil setengah berbisik, "Gue kesana dulu ya, setor muka nanti kita ngobrol lagi" ujar Zaidan yang langsung berjalan ke tempat dimana Kairi berada. Danilo pun dengan seksama merhatiin Reina, gadis yang selama ini ia cintai- bahkan mungkin satu satunya gadis yang berhasil membuatnya tetap sendiri. Orang orang mungkin bertanya tanya kenapa Danilo, yang notabenenya sukses diusia muda, nggak pernah tersentuh gosip miring ya.. karna dia memang hanya menaruh hati sama Reina. Hanya Reina seorang, cuman kasihan aja, cuman teman.

"Kasian banget ya. Istrinya kakaknya Zaidan tuh pas banget meninggal pas hari wisudaku tahun kemarin" ujar Reina sambil mencicipi minumannya
"Oh ya? Karna apa?" tanya Danilo iseng
"Leukimia.." jawab Reina singkat
"Oo" sahut Danilo sambil mengangguk
"Lo sendiri? Serius belum punya pacar?" tanya Danilo, setengah bercanda setengah serius
"Ya tuhan lo lama lama rese ya kayak Zaidan, iya sumpah gue serius belom punya pacar! Puas lo?" jawab Reina ketus, tapi akhirnya mereka ketawa bareng. Dan akhirnya makan siang itu berakhir dengan penuh canda tawa diantara Danilo dan Reina

— ✰

"Kairi, kami selaku orangtua Yasmine sangat sangat berterima kasih sama kamu. Meskipun kalian nggak sempat memiliki momongan, namun kehadiran kamu untuk Yasmine sampai waktu terakhirnya itu.. kami sangat menghargai itu" ujar sang lelaki paruh baya dengan rambutnya yang setengah beruban
"Maafin Yasmine ya kalau punya salah sama kamu, Kairi?" ujar sang wanita paruh baya yang duduk di sebelah kiri Kairi, sambil mengenggam tangan kiri Kairi. Kairi hanya tersenyum lembut.
"Kalau bukan karena tante dan om, Kairi nggak akan pernah menemukan wanita seperti Yasmine"
"Dan untuk Kairi, hanya ada Yasmine seorang, dan nggak akan ada satu pun yang dapat menggantikan Yasmine di hati Kairi"
"Ya, tidak akan ada seorang pun yang dapat menggantikan Yasmine."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hold me, stillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang