[AFFAIR SERIES #1]
[Revisi] Park Jimin punya kesetiaan yang murni seputih awan di langit, namun itu tidak cukup untuk mengikat Shin Kyunghee disisinya. Sebab 'sesuatu' yang ia rahasiakan pula.
Perihal krusial itu lebih rumit ketika Jeon Jungkook iku...
Kyunghee menggantung apronnya ke kapstok di dekat meja pantry, setelah menyelesaikan beberapa cetakan kue yang barusan ia panggang di microwave. Ia menaburkan meses, dan irisan kacang almond di atasnya sebagai pelengkap.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Walaupun ia adalah seorang pemilik butik sekaligus designer, tak urung ia menyempatkan memasak untuk hidangan sendiri, maupun untuk acara tertentu. Dari kecil, ia sudah pintar memasak. Tentu itu bakat turun temurun oleh mendiang ibunya.
Kue yang sudah ia potong ia letakkan di piring. Kyunghee berpikir ia tidak harus merasakannya, menurutnya ini sudah manis ketika ia mencoba adonan yang belum menjadi kue tadi.
Setelah lengkap, ia membawanya ke rumah seberang, dimana ia mempunyai tetangga baru dua hari yang lalu. Walaupun sudah dua hari, hari ini ia baru melihat mobil Mercedez Benz berwarna putih terparkir di basement. Itu sebabnya ia membuat kue ini. Ya, sebagai tradisi, hanya saja ia membuat makanan modern, bukan kue tteok seperti pada umumnya.
Ketika pintu terbuka, atensinya teralihkan oleh pria memakai masker hitam yang menutupi wajahnya dengan raut wajah yang nampak gusar, seperti baru bangun tidur. Karena Kyunghee tidak ingin canggung, ia memilih menyapanya dengan senyuman ramah. "Oh, selamat siang. Ah, maaf menganggu. Saya adalah tetangga Anda tepat di seberang Anda."
Kyunghee menunjukkan pintu rumah diseberangnya, masih menunjukkan senyum indahnya. "Hanya ingin mengantar bingkisan kecil sebagai ucapan selamat datang untuk tetangga baru."
Pria itu sedikit membungkuk hormat, mengucapkan terima kasih. Setelahnya, ia dengan mata menyipit menengok ke arah kiri dan kanan, membuat Kyunghee agak bingung. Namun detik kemudian pria itu memandangnya dengan intens. "Ah, jwosonghamnida. Boleh letakkan di dapurku? Aku merasa malu karena berpenampilan seperti ini."
Kyunghee melipat bibirnya ke dalam, mendadak bergeming. Ia berpikir jika ia meletakkan kue yang ia bawa ke dapur itu berarti ia harus masuk ke dalam bukan? Tentu tidak masalah jika dihadapannya adalah seorang wanita. Ini adalah sebaliknya. Kyunghee mencoba tidak berpikir terlalu jauh. Ia mengangguk walau ragu kemudian berjalan masuk ketika pria itu mempersilakan ia masuk.
"Namaku Jeon Jungkook. Mulai sekarang tidak perlu berbicara formal padaku, Nona," ujar pria itu mengudara ketika beberapa waktu dilanda keheningan. Kyunghee mengangguk dan tersenyum tipis. Sembari menyebutkan namanya juga, ia melihat ke sekeliling ruangan, rumahnya sudah diisi perabotan yang cukup mewah. Walaupun di sini kawasan apartemen elit, isi rumah pria yang barusan mengenalkan diri sebagai Jungkook adalah benar-benar terlihat mewah dan elegan. Tidak menyangka bahwa pria ini hanya sendiri.
"Kau bisa letakkan di kulkas. Di sini pantri-ku. Maaf membuatmu repot. Ku harap kau menungguku setelah meletakkannya, aku akan segera kembali setelah mencuci muka. Gwaenchanseubnida, Kyunghee-ssi?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.