ketua osis dan Tetangga baru

36 4 1
                                    


   Setiap kali aku terbangun . Aku selalu merasa ketakutan. Takut mimpi-mimpi itu terjadi . Takut untuk menjalani hidup selanjutnya.
  Seperti apa?
Tapi entah kenapa disetiap ketakutan itu selalu ada seseorang yang menemaniku .
     Selama 2 tahun belakangan ini . Lebih tepatnya setelah kelulusan SMA ,aku tidak langsung memutuskan untuk kuliah . Aku dan keluarga terlalu sibuk dengan usaha yang Abi geluti . Dan setelah itu kita pindah kejakarta . Masih tidak percaya dengan semua ini . Semua ini takdir Allah untukku .

Tapi... Itu semua belum terbalaskan dekat dengan Abi .

  "Shafiyyah Lo dari tadi ngelamun Mulu ,ada apaa?"tanya Raina .

Aku tidak sadar mendiamkan Raina sejak tadi kita duduk dikantin .

  "Ohh eh iya ada apa?maaf ,gak tau ni lagi kepikiran sesuatu aja"jawabku untuk menutupi darinya .

  "Kebiasaan Lo ngelamun Mulu ,eh kok pada lari ya anak-anak?"

  "Mana?" Tanyaku .
Raina menujuki jarinya kearah lapangan .

  "Eh tunggu ada apa ya disana ?"tanya Raina pada salah satu mahasiswa yang ingin berlari kearah lapangan .

  "Owhh itu ada yang dateng katanya"jawab mahasiswa tersebut.

  "Siapa?"
  "Lo pada gak tau? Dia itu ketua OSIS yang baru Dateng dari tukar pelajar di Amerika serikat"jawabnya untuk kedua kalinya.

  "Yaelah gua kira apaan?"
  "Emang kenapa si ?kok pada ngerubungi dia si?"tanyaku pada Raina.

  "Gue juga gak tau shafiyyah ,kalo Lo mau cari tau sendiri  aja "jawab Raina.

  "Eh tapi siapa tau penting ?yuk kita coba kesana aja"ajakku. Aku menarik tangan nya untuk kearah dimana para mahasiswa dan siswi berkumpul.
    Dan aku berada di kerumunan orang-orang. Duh pengap .
  "Misi ,misi maaf kak maaf "

  "Ini siapa sii?anak baru ya diaa?",aku mendengar orang-orang berbisik ketika aku melewati mereka .

  Ketika aku berada di depan hadapan ketua OSIS tersebut .
   "Kak ada pengumuman apaa?kenapa gak di aula aja kak kasih tau kitanya" tanya ku kepada ketua OSIS .

Aku melihat wajahnya yang tampak kebingungan atas pertanyaan ku yang membingungkan. Ditambah lagi aku melihat disekitar ku bertuju padaku.

Mengapa? ada yang salah?

  "Eh Lo mahasiswi baru ya?"tanya salah satu senior kepadaku.

   "Iya saya baru dikampus ini ",jawabku dengan senyum. Sebagai sapaan untuk mereka yang belum mengenali ku .
   Ketua OSIS itu hanya melihat tingkah dan pembicaraan ku . Ia tidak berkutip apapun itu. Dan tiba-tiba meninggalkan dari tempatnya ia berdiri.
     Aku melihat sekali lagi di sekelilingku . Hah?hampir perempuan semua ? Dan aku pastikan kembali ada apa dibalik wajah ketua OSIS itu?
  Astagfirullah. Kenapa aku ceroboh ya. Aduh gawat . Pasti para mahasiswi yang berkumpul tadi  mereka semua suka dengan wajahnya,ketua OSIS.

  "Makannya jangan asal nerobos shafiyyah,tapi lumayan juga si  wajahnya"timpal Raina.
 
                           ❇️❇️❇️❇️

  Sore.
Hari ini cukup memalukan dengan kejadian dilapangan dengan ketua OSIS itu.
Haduhh kenapa aku ceroboh ya?
Usai mata kuliahan ,aku dan raina berpisah karna ia masih ada urusan yang lain . Aku berniat jalan kaki sembari menikmati sore.
   Mendongak kelangit begitu mempesona . Awan yang terukir begitu cantik . Masya Allah.
   
  Tin Tin Tin ...
Duh siapa si berisik banget ,lewat tinggal lewat mas.
  "Lah kamu?"
Waduh makin malu ditambah seperti ini . Kenapa bisa ketemu dijalan ?.
Aku menutupi kepala ku dengan Tote bag agar ia tidak mengenali wajah ku .

  "Lain kali mba ,jangan asal nerobos masuk kalo gak mau dipermalukan,haha"  timpalnya.
 
Astagfirullah. Manusia seperti apa sih dia?

Aku melanjuti perjalanan kerumah .
Ditengah jalan hujan datang .
Allahumma soiban nafi'an . Aamiin.

Aku meneduh didepan toko kecil yang sudah tutup . Orang yang berkendaraan motor dan tidak membawa jas hujan juga meneduh . Kemacetan cukup terkenal di Indonesia atau di jakarta doang?

Beberapa menit kemudian hujan mereda. Aku melanjuti jalan . Setapak demi setapak .

Sesampainya dirumah ,adzan Maghrib berkumandang . Alhamdulilah.

"Assalamualaikum Bun" ucap ku .

Bunda membuka pintu rumah .
"Waalaikumsalam,loh kok basah bajunya?kamu jalan sendiri dari kampus?" Tanya bunda.

  "Iya Bun, aku bersih-bersih dulu habis itu mau shalat ".

"Bun ,Abi sama kalifi kemana?" Tanyaku. Aku menaiki anak tangga untuk kekamarku.

"Biasa Abi masih ada urusan yang belum selesai ,kalifi kan ikut Abi "jawab bunda .

   Selesai mandi . Aku langsung shalat Maghrib .
"Allahu Akbar" takbiran itu membuat hati bergetar . Rasanya disaat shalat seperti inilah yang aku tunggu-tunggu. Berdua dengan Tuhan . Tidak ada yang bisa menggangu kecuali setan (jadi kalo ada yang gangguin berwujud manusia berarti itu setan :))
    Usai shalat . Aku berniat membaca Al Qur'an walau sedikit . Membuka surah Al waqiah yang bisa mempermudah rezeki . Karna rezeki itu dibawah kekuasaan Allah SWT .

Dari bawah terdengar bunda memanggil namaku .
Segera aku turun menghampiri bunda. Dengan memakai mukena yang belum terlepas.
"Ada apa Bun?"
"Itu tuh ada tamu coba diliat ,bunda lagi masak buat makan malem"

"Yaa waalaikumsalam"aku membuka pintunya .
Hah dia ngapain kesini? jangan-jangan dia nguntit aku?batinku.

"Lo?" . Dia pun terkejut.
"Kamu Ngapain kesini ?" Tanyaku bingung .

"Gue pengen anter makanan buat Lo , karena gue tetangga baru Lo"katanya.

"Hahh???" Kali ini aku benar-benar tercengang. Gak tau mau berkata apa. Aku langsung menutup pintu .

"Emang siapa?kok gak disuruh masuk?" Tanya bunda.

" Ee...Bukan siapa-siapa Bun, shafiyyah juga gak kenal, shafiyyah mau keatas dulu Bun ,mau lanjut baca Qur'an ,bunda aja yang layani" .

                        ❇️❇️❇️❇️

Ternyata dunia itu sempit . Kenapa harus tetanggaan dengannya?

Oh ya teman-teman ,gimana cerita kali ini? Makin penasaran dengan cerita selanjutnya kan?jangan lupa untuk tinggalkan jejak .like(vote)+komen dan sarannya juga boleh loh.
Maaf udah nunggu lama:)




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

cinta dilangit Hagia SopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang