Mai terkejut, ada seseorang yang bukan dari dunia peri mengganggu duel ini. "Eh?! Ada yang campur tangan, lakukanlah sesuatu!" serunya.
Hinata langsung membantu Hitoka berdiri. "Yachi-san!"
"Hinata-kun!" seru Hitoka, dia tidak menyangka Hinata datang untuk menyelamatkannya sampai repot-repot membeli sayap. "Kamu punya sayap juga?" tanyanya.
Tak lama kemudian, Kuroo membuka mulut. "Siapa yang beraninya mengganggu duel kerajaan?!" tanyanya dengan marah.
Kageyama lalu menyusul Hinata, "Hinata, ramuan penawarnya!" ucapnya. Hinata mengangguk dan mengambil botol penawar itu untuk menaburkannya ke Kuroo.
Namun, sebelum Hinata beraksi lebih lanjut, Kuroo langsung menggunakan sihirnya agar Hinata, Kageyama, Oikawa, dan Iwaizumi tidak bisa bergerak, bahkan se-senti pun. Hitoka terkejut.
Hinata berusaha untuk meronta, tapi tak bisa. "Aku tidak bisa bergerak!" serunya.
"Tak satupun dari kita bisa gerak!" seru Oikawa.
Hitoka geram, merasa Kuroo bertindak melampaui batas, dia lalu mencoba terbang ke arah Hinata. "Apa yang kamu lakukan terhadap Hinata?!"
Sayangnya, Kuroo sepertinya tidak membiarkannya untuk bergerak bebas juga. "Jangan sentuh dia!" seru Kuroo. Setelah dia menempatkan sihirnya pada 'istri' barunya, dia lalu menatap Hinata dengan dingin, lalu menoleh ke gadis pirang tersebut.
"Dia bukanlah apa-apa bagimu, kamu akan menikahiku, Yacchan-ku sayang~"
"Namaku Yachi Hitoka, bukan Yacchan! Kamu bahkan tidak tahu namaku! Kenapa kita menikah?!" tanya Hitoka marah. Hinata lalu menjawab, "Dia berada dalam pengaruh ramuan cinta!"
Eita, pria berambut abu-abu dengan warna hitam itu langsung membantah, "Apa? Hahaha... apakah kau gila?"
"Ngaca sana! Matamu bukan coklat keemasan lagi, melainkan merah! Itu efek ramuannya!" seru Hinata, dia tidak peduli lagi kata-katanya yang terkesan kasar ke pangeran kerajaan. Di pikirannya hanya satu, membangunkan Kuroo dari efek ramuan itu.
Tak lama kemudian, Mai menambahkan, "Kuroo, kamu berada dibawah pengaruh ramuan cinta! Itu masuk akal!"
"Kamu tidak menyadari apa yang kamu lakukan! Biarkan aku membantumu, lepaskan aku dari sihirmu dan aku akan membebaskanmu dari mantranya!" seru Hinata.
Eita lalu menghalangi Hinata, "Jangan dengarkan dia, Kuroo! Dia hanya ingin mencuri tunanganmu!" serunya.
"Kenapa kamu malah membelanya, Eita-kun?!" tanya Mai frustasi.
Iwaizumi, tanpa disangka-sangka, mampu berbicara. "Karena Eita-san mencintaimu, dia ingin Kuroo untuk menikahi orang lain. Itulah sebabnya dia memberikan Kuroo ramuan cinta!"
Eita merasa tertangkap basah, karena memang dialah yang membuat ramuan cinta itu. Demi menjalankan rencana busuknya. Dia mencintai Mai tanpa Kuroo sadari. Eita hanya tertawa gagap, tapi, dia menyadari sesuatu... sepatu Oikawa!
"Sepatu itu... aku tahu sepatu itu... Pangeran Kuroo, peri itu... mereka Oikawa dan Iwaizumi!" tunjuk Eita ketika dia mengetahui Oikawa dan Iwaizumi dalam pakaian koki.
"Astaga... aku seharusnya memakai sepatu bot..." gumam Oikawa sembari menyesal, penyamarannya dan Iwaizumi ketahuan. Iwaizumi hanya menghela nafas pasrah.
Kuroo terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Eita, dia lalu menyuruh Akaashi dan Bokuto untuk melepaskan penyamaran mereka. Kedua peri itu langsung melepaskan topi dan kacamata hitam milik Iwaizumi dan Oikawa.
"Aku tidak menyangka kalian bisa sampai sejauh ini... dan kalian masih mengkhianatiku, eh? Kali ini kalian merusak pernikahanku..." suara Kuroo terdengar seperti teguran halus, tapi menyiratkan rasa kebencian terhadap mereka berdua.
"Dan mereka menyebarkan kebohongan tentangku!" seru Eita.
"Tidak... Kuroo!"
"Cukup, kalian berdua pembohong. Aku sudah mengusirmu sebelumnya, tapi kali ini kalian berulah lagi. Kalian akan merasakan kekuatan penuh murka dariku!" seru Kuroo. Dia lalu merentangkan kedua tangannya dan membentuk sihir dengan sinar emas lalu mengarahkannya ke arah keempat penyusup itu.
Oikawa dan Iwaizumi terperangkap di sebuah sangkar berbentuk kubus, demikian pula dengan Hinata dan Kageyama. Hitoka marah atas tindakan Kuroo yang semena-mena.
"Hinata-kun, Kageyama-kun! Kuroo-san... apa yang kau lakukan pada mereka?!" tanya Hitoka marah.
"Aku menempatkan mereka dalam sangkar. Sangkar yang mereka tempati bukanlah sangkar biasa, melainkan sangkar yang terbuat dari kemarahan dan kebencian yang murni. Oh, mereka takkan bisa menghancurkannya, karena dindingnya tersebut tahan terhadap benda apapun, bahkan pedang paling tajam sekalipun." ucap Kuroo dengan dingin.
"Sayang, kamu sudah keterlaluan! Tolong hentikan...!" seru Mai.
"Cukup, atau tidak, aku akan membuatkan sangkar kemarahan untukmu juga." ancam Kuroo.
Hitoka sesekali memandang Hinata dan Kageyama melalui sudut matanya. "Apakah kalian baik-baik saja?!" tanyanya khawatir.
"Kami baik-baik saja!"
Kageyama mengangguk-angguk.
Hitoka benar-benar marah, dia menatap Kuroo dengan tatapan kemarahan yang tak terbendung. "Kau... lepaskan mereka! Aku akan menikahimu jika aku harus, tapi biarkan mereka pergi!" ucapnya geram.
"Kamu akan menikahiku dengan cara yang baik."
Dengan sihirnya, Kuroo memaksa Hitoka untuk mendekat, dan memaksanya untuk mengatakan lamaran pernikahan yang seharusnya ia tak ucapkan. "Itu bukan aku yang bilang! Beneran!" ucap Yachi kepada Hinata dan Kageyama.
"Tapi kamu mengatakannya, sayang. Duel diberhentikan! Aku dan Yacchan akan melakukan resepsi pernikahannya!" seru Kuroo.
Hinata dan Kageyama menatap Hitoka dengan khawatir, namun, Kuroo membalas tatapan mereka dengan dingin sembari tersenyum jahat. "Oh, kalian berdua seharusnya diundang ke pernikahan ini, tetapi sayang sekali bukan? Kalian punya perjanjian dengan penjara bawah tanah~" ucap Kuroo dengan nada sinis.
Dia lalu menggerakkan tangan kanannya ke arah depan dan membawa keempat penyusup itu ke penjara bawah tanah.
Hitoka berusaha untuk menggerakkan semua anggota tubuhnya, namun, Kuroo memerintahkannya untuk tidak bergerak. Mai hanya menatap mereka dan Kuroo dengan sedih.
"Laki-laki memang sangat moody, bukan?" Eita berkomentar, Mai hanya terdiam.
YOU ARE READING
The Lovestruck Fairy and the Rescue [Haikyuu fanfiction]
FanfictionShoyo Hinata merupakan aktor terkenal dengan temannya, Yachi Hitoka, dan kedua stylist pribadi Hinata, Tooru Oikawa dan Hajime Iwaizumi. Juga, saingan dan musuh Hinata, Tobio Kageyama, terlibat dalam suatu insiden yang menyebabkan dia dan Kageyama b...