Chapter III - Fly High in Paris

50 5 0
                                    

Beralih ke Hinata, Kageyama, Oikawa, dan Iwaizumi, mereka sedang berada di butik dan memilih baju agar mereka bisa berbaur nanti. Kageyama? Oh, dia bahkan memilih banyak kaos yang ia ingin pilih hingga bertumpuk-tumpuk.

"Haduh, Kageyama, sudah kubilang ambil satu baju saja! Kita tidak perlu baju setumpuk ini! Memangnya kita menginap atau apa?!" tanya Hinata sewot.

"Diam, boke. Ini bukan urusanmu." balas Kageyama.

Mereka berdua mengikuti Oikawa dan Iwaizumi menghampiri seorang penjaga kasir yang menyapa mereka, "Apakah ada yang bisa saya bantu?"

"Ya, kami ingin mencari fitting room yang terbaik agar kami bisa mencoba pakaian ini." balas Iwaizumi sembari melakukan gestur peri diikuti oleh Oikawa.

"Silahkan ikut saya."

Keempat pria itu mengikuti penjaga kasir itu, lalu sampailah di ruangan fitting room dimana terdapat lima bilik kamar pas yang terbuka dan ada bilik yang tertutup dengan gaun yang digantung di pintu.

"Kalian cocok yang ini." tunjuknya.

"Tapi... sepertinya sudah sering dipakai..." balas Hinata.

"Ya kan? Kalian berdua pasti bertanya-tanya mengapa ada satu bilik yang selalu tertutup walaupun tidak ada seseorang yang memakainya, ya, karena..." ucap Oikawa sembari terkekeh.

"Sesuatu untuk peri?" tebak Hinata.

"Bingo! Sebuah Fairy Express, portal peri!" jawab Oikawa. Hinata lalu berusaha menyimpulkan, "Itu berarti, penjaga kasir butik adalah... peri?"

Penjaga kasir itu lalu melakukan gestur peri.

"Argh, bisakah kita masuk sekarang sebelum pakaian ini ketinggalan zaman?!" pinta Kageyama tak sabar. Lalu keempat pria itu langsung memasuki fitting room khusus untuk peri tersebut, tak lama kemudian, mereka menghilang dibaliknya. Meninggalkan baju-baju yang mereka pilih sebelumnya...

Setelah mereka melewati Fairy Express, mereka akhirnya sampai di tempat yang dituju. Tidak, lebih tepatnya mereka berada di... "Di mana kita?" tanya Kageyama.

Hinata menggeleng. "Tidak, ini tidak mungkin. Apakah ini di Paris?"

Oikawa terkekeh, "Kita berada di puncak Menara Eiffel!" serunya. Hinata dan Kageyama tampaknya masih tidak percaya apa yang baru saja terjadi.

"Iya, kita berada di Paris. Tapi... bagaimana bisa?" tanya Hinata kepada Oikawa dan Iwaizumi. Iwaizumi membalas. "Fairy Express, adalah jalan pintas peri ke tempat seluruh dunia."

Kageyama berkata, "Hebat... tapi, untuk alasan apa kalian berdua membawa kami untuk ke sebuah tempat tanpa prosedur keselamatan?" tanyanya sarkastik.

"Kita harus datang ke Paris. Ini tempat yang terhubung dengan pintu ke Z-Tokyo dimana Kuroo tidak dapat menyegelnya! Portal pribadi milik Kenma Kozume!" balas Iwaizumi.

Hinata terkejut mendengar nama yang disinggung Iwaizumi. Kenma Kozume? Model fesyen pria yang terkenal itu? Pasti Hinata tidak salah dengar.

"Kenma Kozume, model fesyen terkenal itu? Aku kenal dia!" seru Hinata tak percaya.

Kageyama berdeham. "Hah? Kamu mengenalnya? Hinata-boke?" tanyanya sembari tersenyum mencemooh kepada pria berambut jingga itu.

"Jangan panggil aku begitu, Kageyama! Iya, aku kenal dia." balas Hinata, menatap Kageyama nyalang. "Dia merupakan salah satu model di brand fesyen adikku, Natsu." ucapnya lagi.

Oikawa lalu menambahkan, "Kenma juga merupakan peri yang tertua dan paling bijaksana yang hidup di dunia manusia!"

"Apakah kamu mau bertemu dengannya lagi?" tanya Iwaizumi.

"Tentu saja, tapi... bagaimana kita bisa turun ke bawah? Bahkan lift tidak akan setinggi ini." balas Hinata bingung, matanya memandang kesibukan kota Paris pada malam hari.

Mendengar ucapan Hinata, Iwaizumi lalu menyeringai. Dia merasa ucapan Hinata merupakan perkataan yang terbodoh di dunia. "Siapa bilang kita akan pakai lift?" tanya Iwaizumi sembari melipat tangannya.

Iwaizumi dan Oikawa berubah menjadi peri. Hinata dan Kageyama bingung. "Tidak, tidak, tidak. Jangan terbang. Sumpah, aku takut ketinggian." sergah Kageyama.

"Kamu pasti akan menyukainya, Tobio-chan." ucap Oikawa. "Tapi... bagaimana jika orang-orang di bawah sana melihat kita? Aku pikir itu tidak apa-apa, Aturan Peri, kan?" tanya Kageyama lagi.

Iwaizumi membalas, "Ini gelap dan kita tidak terbang jauh kok. Tidak ada seorangpun yang akan melihat kita."

"Kalian yakin kita akan melakukan ini?" tanya Kageyama.

Iwaizumi berkata lagi. "Aku adalah Peri Kristal, semakin menakjubkan liontin kristal-ku ini, semakin kuat sihirku. Lihatlah."

Liontin kristal pirus milik Iwaizumi tampak bersinar. "Wow, jika aku harus mempercayakan hidupku ke salah satu liontin, aku memilih ini." ucap Kageyama.

"Ini cukup memberiku sihir sehingga kita terbang bersama disaat kamu memegang tanganku." tukas Iwaizumi.

Oikawa lalu angkat bicara. "Dan sepatuku memiliki kekuatan terbang! Apakah kalian siap?"

Dengan enggan dicampur dengan bingung, Hinata lalu memegang tangan Iwaizumi, dan Hinata terangkat ketika Iwaizumi terbang. Sementara itu, Kageyama memegang tangan Oikawa, dengan perasaan yang takut.

Tanpa ragu, Oikawa dan Iwaizumi langsung terbang terjun ke bawah dan Hinata dan Kageyama berteriak kaget. "WAAAAAAAAAAAAA!!"

Sementara itu, di dunia peri, jauh dari Hinata dkk, Hitoka terpaksa untuk memakai baju zirah yang berat. Yah, walaupun hanya sebatas baju besi pelindung dada, tapi...

"Ada apa, sayang? Kenapa kau berteriak ketakutan?" tanya Kuroo dengan nada lovey-dovey. Sumpah, jika saja dia tidak dipaksa untuk memakai pakaian besi untuk duel konyol ini, dia pasti akan menendang Kuroo dengan penuh emosi.

Oh, mungkin menendang tepat di selangkangannya pun ide bagus. Tapi, gadis berambut pirang itu berusaha menahan emosinya.

"Ajudanmu yang berambut seperti burung hantu ini memakaikan baju zirah yang ketat ini ke tubuhku!" seru Hitoka sembari mengerang kesakitan. Dia lalu menunjuk Bokuto yang memang gaya rambutnya seperti burung hantu.

Sebelum Hitoka bisa berkata lebih lanjut, Bokuto langsung memakaikan helm besi itu pada Hitoka. "Aduh!"

Bokuto hanya tersenyum seperti orang bodoh.

Hinata dan Kageyama terbang, dibantu oleh kedua peri tampan ini. Mereka terbang di atas kota! Hinata dan Kageyama terpana dengan keindahan kota Prancis ini dari ketinggian.

"Kita beneran terbang!" seru Hinata.

"Oh, dan betapa indahnya!" ucap Kageyama. "Ini merupakan cara yang menakjubkan untuk melihat-lihat kota Paris!" pujinya.

"Pegangan erat-erat!" seru Oikawa.

Keempat pria itu belok ke arah kiri menuju kawasan gedung dan perumahan di dekat sungai Seine. Mereka melewati bagian bawah di salah satu jembatan di sungai tersebut.

Tak lama kemudian, Oikawa dan Iwaizumi terbang meninggi. Sepertinya mereka berdua sudah mengetahui tempat yang akan dituju.

"Aku tahu Kenma tinggal di kawasan perumahan ini." ucap Iwaizumi.

Hinata, Kageyama, Oikawa, dan Iwaizumi terbang menuju sebuah penthouse yang sepertinya tempat dimana Kenma tinggal di sana. "Itu pasti rumahnya." gumam Oikawa.

The Lovestruck Fairy and the Rescue [Haikyuu fanfiction]Where stories live. Discover now