KEJADIAN

8 4 0
                                    

.
.
.
.

Sudah tiga jam Rowly dan Alcira sejak dia menempelkan bokongnya ke kursi.

"Hwaaah..mengantuk"Alcira terus-terusan menguap

Sudah banyak siswa yang melewati pengujian dan tentu saja banyak melewatinya dengan cara unik menurut bakat yang ada di setiap siswa,ada yang melewatinya dengan ketukan tarian balet yang luwes juga seseorang bertubuh tambun melewatinya seperti ninja di lompatan zigzag dia memakai tangan dengan kaki di atas lalu saat di Ayunan dia hanya memakai satu tangan layaknya Tarzan dalam Film setelah itu dia mengambil tongkat kecil lalu setelah melewati jembatan tali dia melakukan beladiri dan tongkat kecil tadi sebagai senjata,semua orang bergemuruh di ruangan layaknya menonton bola bissball,tak terasa nomor yang di panggil sudah mencapai 70 dalam 3 jam dan semua siswa ada 106,syukurlah Rowly dan Alcira bukanlah yang terakhir.

Nomor 70 maju menghampiri arena pengujian dan perempuan itu bersiap dia memutar-mutar pergelangan kakinya tanda pemanasan,lalu dia melompat dengan cepat di lompatan Zigzag lalu tanpa sadar dia sudah ada di ujung tempat dia akan menampilkan bakatnya dengan kaleng kecil di tangannya lalu dia memukul kaleng itu tangannya membuat alunan musik jazz hanya dengan kaleng kecil itu,karna semua orang diam sampai suara kaleng yang di tabuh dia terdengar jelas dan mengalun,Sampai dia mengakhiri penampilannya,dan semua bertepuk tangan ria.

"Itu luar biasa"seru Alcira tangannya bertepuk keras

Rowly makin tertekan oleh keadaan dia merasa dirinya paling tak ada apa-apanya dengan bakat,di hati kecilnya dia menyesal menuruti ayahnya.Muka Rowly murung melihat kosong ke setiap siswa yang menunjjukan bakatnya.

"Alcira??"gumam Rowly menyadari dia Alcira sudah di lapangan dan siap menunjukan Bakatnya.Alcira melambai kecil ke arah Rowly dan hanya di balas senyum olehnya.

Alcira mulai melewati lompatan Zigzag dengan salto balet dan dia membelitkan tali ayun di kaki kanannya ketika melewati ayunan dan berayun dengan tenang lalu Alcira mendarat dengan kaki kirinya dengan mulus,Alcira mengambil tali dengan berhias lonceng-lonceng kecil dan memakainya kemudian dia melewati jembatan tali dengan mudah,Alcira tersenyum ketika dia sampai akhir lalu dia mulai menari dengan aluyan lonceng-lonceng di kakinya yang mengimbangi,membuat Rowly terperangah.

Sampai Rowly tak sadar bahwa dia sudah mulai di panggil.

"103"

"Kau 103??"tanya seorang anak laki-laki

Rowly terperanjat sadar dan melihat Alcira sudah tak ada di lapangan

"Giliran mu"ucap laki-laki kurus di belakang Rowly kelihatan gemas karna Rowly tak kunjung maju,akhirnya Rowly turun ke lapangan dengan gugup saat sampai di arena itu Rowly melangkakmh sedikit-sedikit

"Ayo"suruh pengarah

Rowly hanya mengangguk lemah dan melihat Alcira menatapnya penuh harap,Rowly mengambil langkah mulai meloncat dengan Zigzag namun kakinya sangat gemetar dan akhirnya di jatuh di loncatan akhir,itu memalukan??tentu sajaa semua orang menatap seolah "oh dia lemah sekali"dan Rowly tak suka dengan itu Semua,dia masih melanjutkan dan menaiki ayunan dengan lumayan mulus dan dia sampai di meja merah besar dimana terletaknya berbagai macam benda yang sebagian besar sudah di ambil,Pita,Speaker,Tongkat,Kipas,Topi,pencil dan Kertasnya,dan Rowly mengmbil Tongkat.

"Hei dia becanda??"Heran Alcira karna tau menyanyi dan tongkat tak ada hubungannya.

Rowly berjalan di jembatan talinya dengan keseumbangan tongkat,lalu dia sampai arena akhir dan gemetar mulai menjadi-jadi,perlahan Rowly memutar tongkatnya Layaknya mayoret marching band,tak ada yang bisa dia lakukan selain itu,jadi dia tetap memutarnya tanpa melakukan hal lain

"Haha dia pasti bercandaa"gelak Alcira canggung semua orang di sekelilingnya menertawakan Rowly karna penampilannya, lalu Rowly menyerahkan kembali tongkat itu pada pengarah dan berlari Menuju Alcira karna menurut Rowly itu sebuah usaha dan orang lain mungkin bisa menghargainya,tapii

"waw itu penampilan yang lucuu"
"Kau bisa ikut sircus desa dengan tongkat itu"
Cibir semua orang yang di lalui Rowly,dia berlari mukanya merah padam menahan malu tapi dia mencoba tetap sabar akan hal itu.

"Kau sudah berusaha"semangat Alcira
Ketika Rowly duduk di samping Alcira

"Sangat memalukan"gerutu Rowly

"tak apa"hibur Alcira menepuk pundak Rowly menenangkan .

.

_KEJADIAN APA LAGI SELANJUTNYA??"

*******.

nantikan di Chapter selanjutnyaa

Keep staay
Dan jangan lupa

Vote⭐
Comment📝
Share🔜

Okeee^^

~MOSLENT~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang