Pertama

3.5K 180 1
                                    

"Ahjussi. Lampunya jangan dinyalakan, aku masih mengantuk. Hoamph"

Gadis itu masih bersembunyi di balik selimutnya. Setelah pertempurannya semalam dia seakan kehilangan tenanganya pagi ini.

"Dasar bodoh! Sekarang sudah siang, apa kau menginginkan aku mengulanginya lagi seperti semalam?" goda Kai.

"Ish dasar mesum" oceh Krystal di balik selimutnya.

TAAPPP!!

Kai menghidupkan lampu tidurnya untuk mencari ponselnya.

"Ahjussi, aku masih lelah tahu!" kesal Krystal yang langsung duduk tegak.

Kai terkekeh geli.

"Nampaknya kau masih ingin melakukannya lagi" bisik Kai.

Krystal menatap bingung, tatapan mata Kai yang menggiring ke arah dada Krystal membuat gadis itu dengan cepat menoleh.

"Ah kau mesum" teriaknya sambil menutupi dadanya dengan bantal.

"Hahaha. Aku bahkan sudah menikmatinya semalam, kau mau pulang denganku atau akan terus tidur disini, hm?" tanya Kai dengan menghisap rokok yang baru saja dia nyalakan.

"Ahjussi (menunduk) tapi di bawah sini masih terasa perih" ucapnya pelan.

Kai mengembangkan senyumannya, alisnya dia naikkan.

CUPP...

Dia mengecup pucuk kepala gadis kecilnya.

"Hm baiklah, kau istirahatlah dulu disini. Aku sudah hampir terlambat" ucapnya sambil menatap jam tangan yang melingkar di lengannya.

Krystal mengangguk cepat dan memejamkan matanya.

"Hei gadis bodoh! Apa kau punya uang untuk pulang?"

Krystal kembali membuka matanya, dia menatap malas Kai.

"Hm tidak ada" jawabnya singkat.

"Lalu? Kau ingin pulang dengan jalan kaki tanpa busana seperti ini?"

"Eh"

Bola mata Krystal berputar mencari pakaiannya.

Matanya terbelalak saat mendapati pakaiannya yang robek akibat ulah Kai semalam.

"Ahjussi, kenapa kau merusak bajuku?" protesnya.

"Karena kau sangat membuatku bergairah" jawabnya santai.

"Ahjussi"

"Sstt. Sudah-sudah, berhenti berteriak. Ambil kartu ini, kau ambil saja uang untuk ongkos naik taksi dan membeli pakaian untukmu"

Krystal terdiam.

Kai membuka lemari dan melemparkan kaos kepada Krystal.

"Hm kaos itu sudah kekecilan di tubuhku, aku rasa dia muat untukmu"

Krystal menatap kaos yang diberikan Kai.

"Lalu celanaku?"

Kai memukul pelan dahi Krystal.

"Apa kau bodoh? Mana mungkin aku merobek celana jeansmu"

Mata Krystal langsung berbinar, dengan cepat dia mengambil celananya yang berserakan di lantai.

"Hm kau benar ahjussi, celanaku masih utuh tidak rusak"

"Dasar bodoh"

Kai pergi meninggalkan kamar itu.

"Jika kau butuh sesuatu hubungiku saja" teriaknya.

Krystal hanya mengangguk, dia kembali merebahkan tubuhnya di kasur empuk milik Kai.

"Ah nyaman sekali"

***

Mata Kai membulat saat melihat alat kontrasepsi di mobilnya.

"Tunggu.. Jadi semalam aku melakukannya tanpa pengaman. Astaga!"

Kai meremas kepalanya.

"Dasar bodoh!" umpatnya.

***

"Eh Krys, kau kenapa?" tanya Seulgi saat berpapasan dengan Krystal.

"Aku (menunjuk dirinya sendiri) ada apa memangnya denganku?"

Seulgi menatap lekat ke arah selangkangan Krystal.

"Apa kau sakit, Krys?"

"Tidak"

"Lalu kenapa jalanmu seperti itu?"

Krystal meneguk salivanya sendiri, dia tersenyum kaku.

"Oh ini. Aku sedang nyeri haid" bisiknya.

"Oh. Aku pikir kau habis melepaskan keperawananmu semalam"

Krystal kembali tersenyum kaku.

"Bodoh! Mana mungkin hanya karena aku kalah bermain truth or dare aku serius melakukan hal seperti itu. Tidak mungkin"

Seulgi semakin menatap Krystal penuh selidik.

"Kau tidak sedang berbohong kan, Krys?"

"Ti-tidak. Memangnya kenapa?" tanya Krystal sedikit gugup.

"Di lehermu itu bukankah bekas kecupan?"

APA?

Tangan Krystal mengepal kuat, rahangnya mengeras.

Dia mendadak kaku dan tak dapat berkata apapun.

'Matilah aku' batinnya.

To be continued...

AHJUSSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang