Dilema

1.1K 90 0
                                    

Krystal terus berputar dengan mata yang menatap sekeliling tubuhnya. Sudah sembilan baju yang dia coba namun tak ada satupun yang dirasa sesuai untuk dipakainya malam ini.

"Hm ini bagus sih, tapi terlihat biasa. Ganti saja deh"

Krystal berbalik dan mengambil satu gaun yang berada di ranjangnya. Dia memasangkannya di depan tubuhnya sambil melihat cermin.

"Nah ini tampak bagus, aku coba dulu deh"

Krystal berlari menuju kamar mandi.

Kai yang sudah rapi sedari tadi menyusul Krystal ke dalam kamar. Matanya membulat dan kepalanya menggeleng saat melihat pakaian yang berserakan di atas kasurnya.

"Ckck. Benar-benar gadis ini"

KREKK..

"Eh ahjussi" ucapnya pelan.

Kai melotot dan bersiap untuk memarahi Krystal. Namun ekspresinya berubah saat melihat penampilan Krystal yang sangat berbeda malam ini. Dia memakai gaun malam berwarna maroon dengan rambut yang dia ikat.

Kai berdecak kagum saat melihat penampilan istrinya yang sangat cantik bak bidadari. Dia seakan berada di dalam langit ke tujuh. 🤣

"Ahjussi. Ahjussi" teriak Krystal sambil mengibaskan telapak tangannya di depan wajah Kai.

"Eh"

Kai terkesiap, dia mengelus tengkuknya dan terkekeh.

"Kau ini lama sekali Krys, aku sudah menunggumu hampir sejam"

"Hehe, maaf ahjussi. Aku itu—"

"Sudah tak ada waktu untuk menjelaskannya. Ayo kita pergi karena ibu sudah menunggu kita"

Krystal menganggukkan kepalanya.

***

Sepanjang perjalan sesekali Kai melirik ke sampingnya. Nampaknya dia enggan untuk mengalihkan pandangan kepada gadis yang berada di sampingnya itu.

"Hm" gumamnya.

"Ada apa ahjussi?"

Kai menggeleng.

"Krys, malam ini kau sangat cantik" pujinya.

Krystal tersipu, pipinya merona merah.

Benar-benar ekspresi yang amat menggemaskan. Jika saja mereka tidak sedang berada di jalan sudah bisa dipastikan jika Kai akan langsung menerkamnya tanpa ampun.

Tapi sial, Kai harus menahan hasratnya hingga makan malam selesai.

Dia benar-benar terpukau dengan penampilan Krystal. Meskipun gadisnya itu hanya mengenakan gaun malam selutut tanpa aksen payet dan bordir hanya gaun malam polos saja tapi membuat penampilan Krystal semakin cantik. Hanya ada simpul silang di bagian dadanya dan model Sabrina benar-benar semakin membuat penampilannya terlihat sangat seksi dan menggoda.

Kai berkali-kali meneguk salivanya sendiri. Otaknya terus saja membayangkan kenikmatan yang akan dia dapatkan dari Krystal.

SHIT!

Kai mencengkram stirnya kuat, nafasnya kini terasa berat dan panas. Dia menepikan sebentar mobilnya di bahu jalan yang sepi.

Krystal menatap bingung, wajah Kai terlihat memerah. Dia melepaskan seat beltnya, memutar tubuhnya untuk menatap Krystal. Kedua tangannya mencengkram bahu Krystal yang terbuka tanpa aba-aba dia mendekatkan bibirnya dan melumat habis bibir mungil Krystal.

Krystal yang terkesiap hanya membulatkan matanya. Tangan Kai menekan tengkuk Krystal hingga membuat ciuman mereka semakin dalam dan panas.

Kai menggigit kecil bibir Krystal hingga dia membuka mulutnya dan terjadilah pergulatan lidah diantara mereka. Saling menghisap dan bertukar saliva. Hanya terdengar suara desahan dan hembusan nafas yang semakin panas membara.

AHJUSSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang