AHJUSSI

Kehilangan

Krystal terus gelisah di ruang tunggu. Dia hanya bisa menatap dari kejauhan Kai dan keluarga yang lainnya berlarian mengiringi Jennie.

Ada rasa sakit yang teramat saat melihat tatapan mata Kai kepada Jennie serta tangannya yang tak pernah lepas untuk menggengam tangan Jennie.

'Untuk apa aku kesini? Semuanya tak peduli denganku' lirih Krystal.

Krystal mengelus perut ratanya dan tersenyum sinis.

"Kau harus kuat, nak" ucapnya pelan.

"Krystal, wow kebetulan sekali" sapa seorang pria yang langsung duduk di samping Krystal.

Krystal mengerutkan dahinya bingung.

"Hm, aku Sehun. Kau lupa denganku?" ucapnya kembali.

"Sehun?" gumam Krystal.

Pria itu tersenyum manis dengan mata yang masih menatap lekat wajah Krystal.

"Ah iya, Sehunnie oppa ya?"

"Kau ini masih saja memanggilku oppa" protesnya sambil mengacak-acak rambut Krystal.

"Ish jangan oppa"

Sehun mencubit gemas pipi Krystal.

"Kemana aja sih? Seulgi bilang kau sudah pindah dari asrama?"

Krystal mengangguk.

"Iya oppa, ada sesuatu"

"Oh"

Krystal memperhatikan penampilan Sehun yang sedikit berbeda dengan jas putih dan stetoskop di saku bajunya.

"Oppa, kau dokter disini?"

"Hm menurutmu?"

"Oppa" rengek Krystal.

"Iya sayang, aku dokter disini. Rumah sakit ini adalah tempat praktekku"

Krystal manggut-manggut.

"Oh"

"Lalu, kau kesini mau apa? Kau ingin periksa atau?" selidik Sehun.

"Aniyo oppa" menggelengkan kepalanya.

"Jangan bilang kau hanya iseng kesini seperti dulu"

"Eh, ani"

"Hm Krystal, kau sudah makan?"

"Belum oppa"

"Ayo ikut aku, aku yang traktir kali ini. Aku lapar sekali" sambil memegang perutnya.

"Iya iya baiklah"

Sementara sedari tadi ada yang merekam mereka.

"Yes dapat! Akan aku pastikan setelah melihat ini Kai oppa pasti akan segera menceraikanmu. Dasar jalang" sinis Tzuyu.

***

"Hei, kenapa hanya diam saja? Makananmu belum kau sentuh loh"

Krystal tersenyum kaku.

"Aku tidak lapar oppa"

"Ayolah Krystal, sedikit saja. Setidaknya kau menghargaiku"

Krystal memutar bola matanya malas dan membuka mulutnya untuk mengunyah french fries yang tersaji di depannya.

"Kau tampak lebih kurus? Ada masalah?'

"Eh tidak"

"Krys, kau ini kenapa? Dulu kau ceria sekali. Tapi sekarang? Lihat dirimu! Ekspresimu sungguh menyedihkan"