Firasat

1.3K 116 0
                                    

Krystal terbangun karena matahari yang sudah bersinar terang itu menembus ke tirai kamarnya.

"Kau sudah bangun?" suara bariton itu membuat bola mata Krystal berputar.

"Ahjussi, kau sudah rapi?"

Kai masih mengancingkan kemeja atasnya dan melilitkan dasi di lehernya.

"Kenapa kau menatapku terus seperti itu? Aku tau kalau aku itu sangat tampan"

"Ck! Percaya diri sekali kau ahjussi"

Kaki Krystal menggantung di kasur dan bersiap untuk menghampiri Kai.

"Kemarin kau sepertinya malas pergi ke kantor tapi kenapa hari ini kau begitu bersemangat?"

Kai menarik sudut bibirnya. Dia menatap Krystal dari cermin.

"Semua berkat dirimu"

"Aku? (menunjuk dirinya sendiri) memangnya apa yang telah aku lakukan?"

Kai tersenyum dan mengambil sesuatu di dalam tas kerjanya.

Dia mengambil kotak merah pipih dan duduk di samping Krystal.

Krystal bergeser untuk memberikan tempat kepada Kai.

Kai memberikan kotak itu kepada Krystal.

"Apa ini ahjussi?"

Kai menaikkan alisnya secara bergantian, membuat Krystal menjadi semakin bingung.

"Bukalah"

"Hm"

Jemari tangan Krystal mulai meraih kaitan kotak itu, matanya berbinar saat melihat sebuah kalung emas yang sangat cantik dengan liontin permata biru yang dikelilingi oleh berlian putih.

Sangat cantik.

"Ahjussi, ini untukku?" tanya Krystal sangat antusias.

"Tentu"

"Wow ini indah sekali" pujinya.

"Ehem. Krystal apa kau tidak merasa familiar dengan model kalung ini?"

Krystal kembali memperhatikan dengan seksama kalung itu.

"Ahjussi kalung ini—"

"Ya, itu designmu, kan?"

Krystal mengangguk.

"Maafkan aku, Krys. Tapi kemarin perusahaanku mengalami masalah. Penjualan produknya menurun dan semua designerku tidak bisa mendesign perhiasan dengan bagus agar menarik minat konsumen. Jadi saat aku tak sengaja menemukan design itu terselip di laptopku, aku langsung memakainya untuk meluncurkan produk terbaru perusahaanku. Tidak masalah, kan?"

Cukup lama Krystal terdiam tanpa sepatah katapun, matanya masih menatap kalung yang berada di telapak tangannya.

Kai sedikit merasa bersalah, muncul pertanyaan di benaknya jika Krystal akan marah. Bagaimapun juga Kai telah lancang menggunakan design Krystal tanpa berdiskusi dulu dengannya.

"Krys, apa kau marah padaku?"

Krystal mendongakkan kepalanya. Dia tersenyum kaku namun airmatanya menetes.

Kai bingung, dia semakin merasa bersalah.

"Krystal maaf, maaf jika aku lancang. Jika kau tak suka aku akan menarik kembali semua produk yang ada di pasaran. Hm?"

Krystal tak menjawab pertanyaan Kai, dia malah memeluk erat tubuh Kai.

"Hiks. Terimakasih ahjussi, aku sangat bahagia. Aku sangat bahagia"

AHJUSSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang