Taufan, Si Iris Biru Safir

1.9K 154 3
                                    

.

.

.

Tanpa 'Dia'

.

.

.

Original by:
_kairaatmels_

.

.

.

ENJOYYY...!!!

≈≈≈

Seseorang dengan iris biru safir menatap lekat sebuah foto yang terpajang disebelah TV.
Perlahan tangannya bergerak mendekati foto itu, dan berhenti saat tangan itu sudah menyentuh foto. Tangannya tepat menyentuh gambar seorang pemuda dengan iris merah ruby dimatanya.

"Kak Taufan, ayo berangkat. Adek-adek nunggu diluar." panggil seseorang dengan iris gold nya yang menyala.

Yang dipanggil Taufan pun menoleh. "Baiklah, Gem."

Lalu mereka berjalan keluar rumah dan mendapati adik-adik mereka sedang menunggu didekat mobil. "Ayo kita berangkat kak!" ajak Thorn—pemilik iris hijau dengan senyum imutnya

"Oke oke, ayo masuk." kata Taufan mempersilakan adik-adiknya untuk masuk. Ia sendiri berjalan menuju tempat duduk untuk supir. Gempa sudah duduk disampingnya. Thorn dan Ice duduk ditengah sementara Blaze dan Solar dibelakang. Dengan perlahan tapi pasti, Taufan pun langsung menginjak gas sehingga mobil berjalan meninggalkan rumah dan membawa mereka menuju sekolah.

===

"Pagi, Yaya." sapa Taufan saat ia masuk kekelasnya. Kelasnya memang pisah dengan adik-adiknya. Taufan dikelas 11-A, Gempa dan Solar di 11-B, Ice Thorn dan Blaze di 11-C.(*↓↓)

"Pagi juga" yang dipanggil Yaya pun membalas dengan hangat. Taufan duduk ditempatnya. Tepat disebelah Yaya.

"Kakakmu apa kabarnya?" tanya Yaya tiba-tiba membuat Taufan kaget.
Taufan hanya diam, tak menjawab sepatah kata pun.
Yaya yang mengetahui kalau pertanyaannya membuat Taufa  terdiam pun hanya tertawa garing.
"Haha.. Maafkan kata-kataku tadi ya... Haha..." katanya
Taufan menoleh, lalu tersenyum manis. "Gak papa,"

Sebelum melanjutkan kata-katanya, Taufan menarik napas dalam-dalam. "Dia... gak pernah kasih kabar... jadi aku nggak tau kabarnya. Tapi aku yakin dia baik-baik aja disana."

===

"Kak Upan! Sini kak!" panggil Thorn saat ia melihat Taufan datang.
Mereka sedang berkumpul di kantin sekolah. Menikmati makanan yang mereka inginkan.

Taufan pun mendekat, "Waahh... Udah pada makan-makan, nggak ajak-ajak nih yaaa...."
Kelima adiknya menyengir, "Hehe... kakak datangnya telat sih." kata Blaze
"Hmm..." Taufan hanya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala nya
Suasana meja kantin saat itu hening. Hanya suara anak-anak lain yang saling mengobrol.

"Kak, dia gimana kabarnya?" Blaze yang tak suka keheningan pun angkat bicara.
Hening kembali menerjang.
Taufan yang dipanggil pun hanya diam.

Tanpa 'Dia' ( BOBOIBOY )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang