BingQiu

338 35 2
                                    

Hari ini seperti biasanya Shen QingQiu mengajar murid-muridnya. Karena hujan, jadi Shen QingQiu tidak mengajar diluar melainkan di dalam kelas dan hanya materi materi kultivasi saja.

Saat pembelajaran selesai dan semua murid kembali ke kamar masing-masing, tiba-tiba Ning YingYing berbicara.

"Shizun, apa shizun tidak akan memberikan hadiah tahun baru kepada Ah Lou?"

Shen QingQiu yang mendengar perkataan Ning YingYing seketika sedikit terkejut dan bingung harus memberikan hadiah apa untuk Lou Binghe.

"hmn... Sepertinya tidak, Binghe sudah memiliki semua apa yang dia butuhkan, jadi itu tidak perlu"

"apa shizun yakin? Yang kita bahas Ah Lou bukan shizun, kita semua sudah tahu jika shizun tidak ingin diberi hadiah yang tidak perlu, tapi ini Ah Lou, suamimu sendiri shizun"

Seketika mendengar kalimat terakhir, sukses membuat urat-urat amarah muncul dikening dan kedua kepalan tangan. Karena merasa tidak nyaman Shen QingQiu hanya bisa menutup wajah dengan kipas yang biasa di bawanya dan pergi meninggalkan Ning YingYing begitu saja.

"eh? Apa ada yang salah dengan kata-kataku? Kenapa shizun terlihat seperti marah ya?" kata Ning YingYing yang kebingungan dan masih diam di tempat.

.
.
.

Disisi lain saat Lou Binghe pergi dari istana Huan Huan untuk pulang ke rumah bambu, ia terlihat sedikit murung, karena saat perjalanan Lou Binghe tidak sengaja melihat sepasang suami istri yang anaknya meninggal.

Meskipun itu bukan kesalahannya, tapi Lou Binghe tetap merasa bersalah karena tidak sempat membantu sepasang suami istri tersebut.

Sesampainya di rumah bambu, Lou Binghe langsung pergi mandi sebelum menyapa shizunnya, karena bajunya basah terkena air hujan.

Sesudah mandi dan berganti pakaian, Lou Binghe disambut hangat oleh shizunnya Shen QingQiu.

"Binghe, akhirnya kamu pulang, bagaimana dengan urusan di istana Huan Huan?"

"semuanya baik-baik saja shizun" kata Lou Binghe sambil memeluk erat pinggang shizunnya.

"Binghe ada apa denganmu?"

"Shizun~" kata Binghe dengan memelas dan membuat Shen QingQiu merasa sedikit perasaan aneh.

"aku ingin hadiah tahun baru"

Shen QingQiu sudah menduga hal ini akan terjadi, jadi dia siap untuk mengatakan berbagai hal yang akan terjadi, namun belum sempat Shen QingQiu berbicara, Lou Binghe sudah memotongnya cepat.

"ayo kita bikin anak"

Kaget, tidak bisa berkata apa-apa, itu yang dirasakannya, Shen QingQiu tidak habis pikir dengan kepala muridnya ini, bagaimana bisa Binghe berfikir demikian padahal mereka berdua jelas laki-laki.

Belum sempat Shen QingQiu akan memberi pendapat, Binghe sudah sudah membuka bajunya, yang membuat Shen QingQiu kaget.

"tunggu Binghe, apa kau yakin? Kau tahu kan aku tidak bisa hamil"

"tapi kita tidak akan tahu jika tidak mencobanya"

Dan setalah itu, Shen QingQiu mengalami malam yang sangat panjang dan melelahkan.

Hadiah di Tahun BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang