Bab 1
-Pria Arogan-
Hari ini adalah hari pertama Lana menjadi keluarga Franklin. Kemarin, pesta pernikahan Amanda dan Phillip berjalan dengan lancar. Dan hari ini, keduanya akan melakukan perjalanan bulan madu mereka keliling dunia. Karena itulah, Lana diboyong ke rumah keluarga Franklin yang sudah seperti istana itu.
Lana sepertinya akan senang tinggal di sana. Pertama karena dirinya disambut dengan sangat baik oleh semua yang tinggal di rumah itu, seperti para pelayan dan penjaga rumah, kedua, tentu karena Phillip yang tampak begitu menyayanginya seperti menyayangi anak kandungnya sendiri.
Phillip bahkan sempat berkata pada para bawahannya, jika apapun yang diinginkan Lana di rumah itu harus dipenuhi. Lana cukup tersanjung mendengarnya, meski begitu dirinya tak akan bersikap seenaknya di rumah barunya tersebut.
"Kau akan baik-baik saja di sini, Lana." Amanda mengusap lembut pipi Lana ketika Lana mengantarnya menuju ke arah mobil.
"Ya, aku akan baik-baik saja, dan aku akan menikmati hari-hariku di dalam rumah ini. Kau juga harus bahagia, Mom." Lana berpesan balik.
"Jika boleh jujur, aku tidak tega meninggalkanmu sendiri di sini."
"Tenanglah, Sayang. Dia tidak sendiri, Jose selalu pulang. Dan aku tahu bahwa dia bisa menjaga Lana dengan baik."
Sebenarnya, bukan tanpa alasan Amanda khawatir pada Lana, masalahnya adalah, bahwa Jose secara terang-terangan menunjukkan ketidak sukaannya pada dirinya dan juga Lana. Amanda tak tahu kenapa pria yang sudah menjadi puteranya itu bersikap seperti itu. mungkin memang Jose belum bisa menerima kehadiran dirinya dan Lana sepenuhnya.
Amanda menghela napas panjang. "Ya. Jose pasti menjagamu."
Lana mengangguk, berharap bahwa Amanda tidak mengkhawatirkannya. Meski sebenarnya, Lana tahu bahwa Jose tak akan peduli dengannya.
Amanda memeluk tubuh Lana sebelum dia masuk ke dalam mobil. Phillip menghampiri Lana dan berkata "Jose memang tidak tampak baik, tapi dia pasti bisa diandalkan."
"Aku tahu itu." ucap Lana sembari menyunggingkan senyumannya. "Phil, haruskah aku memanggilmu Dad?" tanyanya lagi.
Phillip tersenyum lebar. Jemarinya terulur mengusap lembut puncak kepala Lana. "Apapun panggilanmu, aku sudah menjadi ayahmu, Lana. Kau bisa memanggilku apa saja."
"Aku lebih suka memanggil namamu saja."
"Maka lakukanlah." Jawab pria paruh baya itu.
"Kuharap kau membahagiakannya, Phil. Dia perempuan yang luar biasa," pesan Lana pada ayah barunya.
"Tentu saja. Membahagiakan ibumu sudah menjadi tujuan hidupku sekarang."
Tanpa basa-basi lagi, Lana memeluk tubuh Phillip. Phillip membalas pelukan Lana. Kemudian pria itu masuk ke dalam mobilnya. Mobil mulai meninggalkan area rumah, Lana hanya bisa melambaikan tangannya dengan mata yang sudah berkaca-kaca karena larut dalam keharuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Brother (ON Hold)
RomansLana Carter harus terjerat hubungan dengan Kakak tirinya yang bernama Jose Franklin. bukan hanya hubungan biasa, melainkan hubungan panas yang mampu membakar kebahagiaan keluarga baru mereka berdua. lalu, bagaimana kisah cinta keduanya? akankah mere...