"Ya! Sena-ya, kemana Hyena? Apakah dia memberimu kabar?" tanya Eunji dan jangan lupa raut muka khawatirnya.
Sudah satu jam lamanya mereka menunggu kehadiran sosok Hyena. Namun sosok yang di tunggu tidak menunjukkan batang hidungnya.
"Aku sudah menghubunginya, tetapi tidak ada satupun yang tersambung. Ponselnya mati." jawabnya frustasi.
"Apakah kau memberinya alamat yang benar? Aku takut jika dia salah alamat. Kau ingat kan Hyena itu buta arah."
Astaga. Sena melupakan hal itu. Melupakan fakta bahwa temannya itu sosok gadis yang buta pada arah. Hyena masih tau arah kanan kiri, tapi Hyena selalu lupa dengan arah yang ia lewati. Kecuali jika ia melewatinya berkali-kali.
"Aku memberikan peta arah yang benar. Harusnya dia sudah sampai disini 45 menit yang lalu. Mian, Eunji-ya. Seharusnya aku menjemputnya." jawab Sena dengan penuh penyesalan.
Eunji berdiri dan hendak pergi mencari Hyena. "Aku akan cari dia di dekat sini." tetapi, baru beberapa langkah, suara gemuruh awan sudah terdengar di sertai tetesan rintik hujan yang mulai menyapu jalan. "Kenapa harus hujan sih?! Padahal tadi cuacanya cerah." runtuknya.
"Bagaimana ini? Bagaimana jika Hyena kenapa-kenapa di jalan? Aku tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri jika Hyena kenapa-kenapa." sesal Sena.
Eunji diam. Lebih memilih menutup matanya dan berdoa dalam hati agar tidak terjadi apa-apa yang menimpa Hyena.
💞💞💞
Kedua remaja yang sedang beristirahat di sebuah gudang kosong. Menyembunyikan diri dari gerombolan pemabuk yang mengganggu gadis bernama Son Hyena.
Rintik hujan yang mengguyur jalanan, membuat mereka tak bisa pergi secepatnya dari gedung itu.
"Kau tidak apa-apa?" tanya lelaki misterius yang menyelamatkannya.
Hyena menoleh. Masih dengan raut wajah takut dan sedikit melangkah menjauh berjaga-jaga jika lelaki misterius yang menolongnya itu adalah lelaki jahat dari kubu lain.
Lelaki itu paham dengan tatapan gadis di depannya.
"Aku bukan orang jahat. Aku orang baik." ucapnya meyakinkan. "Yah, mungkin penampilanku aneh dan membuatmu takut. Terserah apa pendapatmu, yang jelas aku bukan seperti pemabuk itu."
Terdengar helaan nafas yang keluar dari mulut Hyena.
"Thanks. Karna sudah menolongku." ucapnya tanpa menoleh ke arah lelaki itu.
Hening. Dan pastinya canggung. Atmosfer yang mereka alami saat ini seperti itu. Hanya gemericik air hujan yang menyelimuti kediaman mereka.
Hyena teringat sesuatu. Kedua temannya pasti sudah menunggunya dengan waktu yang lama, dan sudah bisa Hyena pastikan kalau kedua temannya itu mengkhawatirkannya.
Hyena ingin sekali bertanya pada lelaki yang menolongnya tentang jalan yang harus ia lewati untuk sampai di resto baru itu. Tapi gengsi dan takut menjadikan ia mengurungkan niatnya itu.
Seolah paham. Lelaki tersebut memulai bertanya pada Hyena.
"Apa yang kau lakukan di daerah ini?" tanya lelaki itu dengan tatapan fokus menatap jalan yang basah.
Hyena yang mendengar itu lantas tersenyum karna ia tak perlu repot-repot mendahului bertanya. "Aku ada janji."
Kedua alis lelaki itu mengerut. "Janji? Di tempat seperti ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Afraid to Love You || HYUNJIN
FanfictionSebuah kisah dari seorang gadis bernama Son Hyena. Yang secara terpaksa harus mengikuti kedua temannya untuk menonton sebuah konser boygrup yang dia sendiri tidak mengetahui mereka semua. Jangankan mengetahui, rasa ingin tahu saja tidak pernah terli...