Sudah hitungan bulan. Semenjak aku memberitahumu, bahwa aku akan menikah dengan seseorang yang sangat mencintaiku, dan juga kucintai. Kau hanya tersenyum ketika itu, lalu menutup telepon, dan aku tertegun. Berpikir, apakah kau terluka?
Sedangkan selama ini, yang kutahu, kau tak pernah memiliki rasa yang sama denganku. Rasa cinta, untuk menjaga kabar agar tetap baik-baik saja.
Terlepas dari semua yang pernah kita lalui beberapa tahun belakangan. Cerita-cerita yang begitu indah, dan asik didengarkan, kau tetaplah bagian dari kesukaanku saat terjatuh. Tempat paling nyaman untuk sekadar meluapkan tangisan atau kerinduan.
Maaf, aku harus melepas rasa cinta ini dengan cara yang mungkin tidak kau sukai. Aku hanya tidak ingin semakin berharap padamu, yang tak pernah bisa mencintaiku.
Jika nanti kita kembali bertemu, setelah diam yang memutus cerita kita, kuharap kau ada di keadaan yang baik. Sebaik aku menjaga cinta ini, rasa yang hingga saat ini masih kusimpan sendiri, tanpa seorangpun tahu, termasuk dia.
Terima kasih untuk semua kisah yang kau berikan. Terima kasih untuk senyuman manis, tawa lucu, tangisan pilu, pelukan hangat, dan obrolan ringan yang mewarnai hidupku sejauh ini.
Terima kasih telah memberikanku kesempatan untuk memilih. Tetaplah baik-baik saja, dan aku akan tetap di sini. Jika kau memerlukanku, kau tahu di mana harus menyapaku.
Jaga diri baik-baik.
