Eps 1

5.2K 611 143
                                    

Musim dingin pun menerjang desa itu. Badai salju semalaman membuat warga tak bisa keluar dari rumah mereka. Dingin yang menusuk membuat mereka mengenakan pakaian berlapis-lapis.
Begitupun Yuki, meringkuk di kamar di dalam futon hangat.

"Aaaaaaaah dingin banget!!! Padahal udah pake haori tebal" keluh Yuki.

Mencoba memejamkan mata berkali-kali tetapi tetap gagal. Akhirnya Yuki memutuskan untuk minum air hangat di dapur. Yuki berjalan perlahan sambil menggigil. Ia melihat termos yang berisi air dan langsung menuangkannya ke gelas.

Satu teguk

Dua teguk

Tiga teguk

Badan Yuki sudah lebih hangat sekarang. Ia bisa memejamkan mata walau hanya 3 jam saja.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Criiiip!! Criipp!!" Suara burung berkicau di musim dingin pagi.

'Astaga, aku tak tidur semalaman.'
batin Yuki

Yah, walau ia sebenarnya tidur 3 jam. Tapi itu sangat sangat kurang untuknya.

Yuki membuka jendela kamarnya, sinar matahari pun masuk dan menerangi kamarnya, begitu pula dengan udara dingin yang menusuk.

"Bagaimana burung-burung masih bisa berkicau dengan udara yang sangat dingin seperti ini? Beruntungnya mereka memiliki bulu yang hangat." ucap Yuki.

"Yuki, cepat turun dan bantu aku menyiapkan sarapan." Perintah Rika.
"Baik, Okaa-san"

Yuki melihat kayu mereka semakin sedikit. Kalau begini terus, nanti Okaa-san tidak bisa memasak.

"Okaa-san, kayu kita hampir habis bagaimana ini?" tanya Yuki kebingungan.
"Kalau Tanjirou lewat, apa kau bisa membelinya?"
"Aku bisa,Okaa-san."

.
.
.
Setelah sarapan, Yuki menunggu Tanjirou, walaupun di benak Yuki, Tanjirou tidak akan lewat karena salju lumayan tebal.

"Hoi! Sedang menunggu siapa?" Suara yang tiba-tiba saja membuat Yuki kaget. Ternyata itu Hana.

"Kau!! Kebiasaan, selalu mengejutkanku, Aku sedang menunggu Tanjirou."

"Oh..gebetan baru???" tanya Hana meledek.

"Bukan bodoh! Aku ingin membeli kayunya, jika dia lewat."

"Ah!! Itu Tanjirou" pekik Hana sambil menunjuk ke arah bocah umur 13 Tahun yang membawa setumpuk kayu.

"TANJIROU-KUUUUN!!!!!" Panggil Yuki sambil melambaikan tangan.

Tanjirou berlari ke arah Yuki dengan semangat. Ia sangat senang dapat bertemu Onee-chan kesayanganya.

"Onee-chan mau beli kayu ku??"
"Tentu, aku beli yang banyak ya, ini uangnya"
"Terimakasih Onee-chan" Tanjirou tersenyum.

"Ara~ pasti sangat dingin ya, berjalan jauh sekali di tengah salju yang tebal."

Tiba-tiba Yuki memeluk Tanjirou yang tinggi nya hanya sebahu Yuki.

"Aku akan membuat Tanjirou hangat" ucap Yuki sambil tersenyum.

Tanjirou PoV

'Apa ini?! Onee-chan memeluk ku?!!!!! Aaaaaaaaa Dadanyaa! Sangat terasa!!'  batin tanjirou.

Muka Tanjirou sangat merah karena kejadian itu. Benar sih, ia merasa lebih hangat.

Author PoV

Yuki heran kenapa wajah Tanjirou menjadi sangat merah. Dan ia menyadarinya....
"AAAAAA!! GOMENNASAI TANJIROU-KUN!!!"

"Da-Daijoubu Onee-chan" jawab Tanjirou terbata-bata.

You're My Fire! (Rengoku Kyoujurou+Reader+Kibutsuji Muzan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang