Eps 21

3.2K 385 28
                                    

Perlahan matahari turun, menampakkan pemandangan langit oranye yang indah.

Yuki termenung di kolam depan rumah Kyoujurou.

"Yuki, ayo masuk..hari sudah hampir gelap." Kyoujurou menepuk bahu Yuki.

Yuki menoleh dan hanya tersenyum. Lalu kembali memperhatikan kolam.

"Kau sedang melihat apa sih?" Kyoujurou juga ikut memperhatikan.

Ada bunga teratai putih yang besar sedang mekar. Sangat indah.

"Itu namanya teratai salju..cantik ya..sama seperti dirimu." Kyoujurou memeluk Yuki.

"Pffft..hahahaha..dasar gombal.." Yuki tertawa.

"Kyou, jika kau rindu aku, lihat saja teratai itu...hehe.." Yuki mencubit pipi sang pilar api.

"Baiklah, teratai itu akan ku namakan Yuki."

Mereka bersendau-gurau di halaman. Tak terasa hari sudah gelap.

"KWAAAAK! KWAAAAK!!! Kediaman Oyakata-sama diserang!! Rengoku Kyoujurou, segeralah kesana!! Kwaaak!!"

Yuki dan Kyoujurou panik. Mereka segera melesat ke kediaman Oyakata-sama.

'Sialan kau Muzan! Jangan menyerang Oyakata-sama kalau target mu itu aku!' Yuki kesal.

.
.
.
Di kediaman Oyakata-sama.

Para hashira berkumpul membentuk benteng untuk melindungi Oyakata-sama dan keluarganya dengan nichirin mereka yang siap menyerang.

Muzan berdiri di atas puing-puing rumah Oyakata-sama.

"KAU MEMBUATKU KESAL DASAR IBLIS!!!" Sanemi menyerang Muzan.

Dengan satu serangan dari Muzan, Sanemi terlempar ke arah Obanai.

Tanjirou dan teman-temannya datang dan bergabung. Ada juga Nezuko yang marah karena Muzan melukai manusia.

"Jangan lengah kalian semua.." Oyakata-sama angkat bicara.

Muzan tersenyum puas melihat manusia yang akan mati di tangannya.

"Serahkan gadis itu padaku!" Muzan menatap tajam.

"Siapa yang kau maksud?" Oyakata-sama mulai marah pada Muzan.

"Jangan berpura-pura tidak tahu!!"

"BERHENTI!!!! CUKUP!!!" Yuki yang baru datang berteriak ke arah Muzan.

Kyoujurou bergabung dengan hashira membentuk benteng. Yuki mengobati luka Oyakata-sama dan hashira dari dalam benteng yang bereka buat.

"Oyakata-sama, tidak ada cara lain..maafkan aku..." Yuki menangis.

Yuki menatap Muzan dan berjalan kearahnya.

"Kau ingin menjemputku kan? Kibutsuji Muzan..." tatapan Yuki datar.

"Tepat, kemarilah!" tangan Muzan terbuka untuk Yuki.

"Tidak! Yuki-chaan! Jangan seperti Shinobu kumohoon!!! Jangan tinggalkan aku." Kanroji berteriak dan menangis.

"Maaf Mitsuri.."

"ONEE CHAAAN!!! Kumohon jangan, aku sudah cukup kehilangan keluargaku!!" Tanjirou menahan tangan Yuki. Terlihat Nezuko menangis dan memegangi obi Yuki.

Yuki tersenyum dan melepas genggaman Tanjirou dan Nezuko.

"YUKI! JANGAN!!" Kyoujurou berlari dan memeluk Yuki.

Muzan marah, dilemparnya Kyoujurou dengan kekuatannya.

"Muzan!!! jangan menyentuhnya!" Yuki marah.

Yuki sekarang ada dihadapan Muzan.

Muzan memeluknya.

"Aku akan menghabisi mereka. Bagaimana menurutmu?" Muzan berbisik.

"Jangan! Kau sudah mendapatkanku bukan? Jangan sentuh mereka."

"Baiklah, mereka akan kuundang di pernikahan kita saja..aku tidak akan membantai mereka..."

Yuki merasa lega.

"Tapi uppermoon yang akan melakukannya.." lanjut Muzan.

Yuki menatap Muzan tidak percaya. Seperti inikah orang yang ia cintai dulu? Benar-benar memuakkan!

Tiba-tiba banyak fusuma muncul di kaki hashira, Tanjirou dan teman-temannya. Mereka semua masuk kedalam dimensional infinity fortress dan terpisah satu sama lain.

Yuki dan Muzan masuk ke fusuma di belakang mereka.

Yuki kesal bukan main. Teman-temannya dalam bahaya karena dirinya.

"Kenapa kau memikirkan mereka? Ah, para hashira itu temanmu?" Muzan tersenyum sambil merangkul Yuki.

Yuki menatap benci pada Muzan. Rahang Yuki mengeras tanda ia menahan amarah.

"Tenanglah, aku akan tetap menikahimu walau kau teman musuhku." Muzan mengangkat dagu Yuki.

"Tunggulah diruangan ini, bersiap-siaplah, sebentar lagi tamu kita datang, atau mungkin mati ya?..hmm entahlah.."

Yuki mengepalkan tangannya. Tubuhnya bergetar marah. Muzan meninggalkannya di ruangan besar itu.

Yuki melihat sekeliling.

Ada kasur ukuran king size dengan tirai hitam dan beberapa meja juga lampu.

Ada kasur ukuran king size dengan tirai hitam dan beberapa meja juga lampu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jarak dari kasur ke pintu masuk sangat jauh. Kamar ini sangat luas.

'Apa mereka bisa menemukan ruangan ini?' batin Yuki khawatir.

Yuki kesal sekaligus sedih. Ia terduduk di lantai.

'Dewa..kumohon jaga mereka.' kalimat itu yang selalu Yuki ucapkan dalam hati.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Gimana kelanjutannya?

Singkat ya?:v..
Hehe..

Chapter selanjutnya panjang ko :3

Tunggu terus update an nya ya :3

Byebye 👋

You're My Fire! (Rengoku Kyoujurou+Reader+Kibutsuji Muzan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang