Ini Nyata

748 45 3
                                    

Lala terkejut bukan main. Jika saja matanya itu terbuat dari tangan manusia mungkin bola matanya sudah terlepas.

Sekian kalinya mata Lala berkedip lagi dan lagi, hanya untuk memastikan sesuatu.

Perlahan sang idola melepas tangannya dari mulut Lala.

"DO?(Diooo)" suaranya terdengar pelan namun cukup membuat pria itu menegang ketakutan seolah akan dimangsa oleh Lala.

Ini beneran Do Kyungsoo. Aku yakin. Batin Lala berbisik sembari menelan ludah kebahagiaan.

Sebelum wanita yang terlihat begitu antusias ini semakin antusias karena memandang lelaki tampan di hadapannya. Sang pria tampan itu menutup mulut Lala (lagi) sebelum gadis itu semakin berteriak.

"Ssssst." DO memerintahnya untuk diam.

Lala seolah menjadi boneka yang menurut perintah DO. Ia hanya menganggukkan kepalanya seolah mengerti bahwa ia harus diam. DO menurunkan tangannya.

"Anda bisa menutup mulutku lagi jika perlu." Lala berkata pasrah.

DO tidak memerdulikannya dan kembali asik dengan telepon genggamnya.

"Hey, Anda memang Kyungsoo sungguhan." Lala mendekatkan wajahnya kepada sang pemilik tatapan dingin itu.

"Tolong menjauhlah!" DO sudah memberi tanda damai agar ia bisa merasa tenang di dalam pesawat ini. Ia jelas tidak mau keberadaannya menjadi pembicaraan orang-orang didalam pesawat atau bahkan media.

Lala kembali ke posisinya semula dan memikirkan rencana cantik yang harus ia jalankan. Jelas saja ini momen yang harus ia kenang selama ia hidup. Jika perlu ia harus membuat sejarah dalam hidupnya.

Katakanlah ia adalah penggemar yang beruntung di dunia. Tidak sengaja berada di satu pesawat dengan biasnya sendiri.

"Tidak ada yang tau aku berada di kelas ini." DO memulai memecahkan kecanggungan diantara keduanya.

"Aaa.. aku mengerti." Jawab Lala menggunakan Bahasa Korea.

DO kembali memainkan gamenya, namun sekarang ia menutup mulutnya kembali dengan masker.

"Kenapa anda memakai masker lagi?" tanya Lala dengan nada sok akrab.

"Kenapa anda tidak bilang bahwa anda adalah DO." Tanya Lala lagi.

"Berhentilah bertanya." Jawab DO.

"Kenapa anda begitu ketus?"

"Bukannya aku sudah berkata padamu, jangan menyukai DO."

"Aku tidak perduli. Aku akan tetap menyukaimu."

DO berhenti memainkan gamenya, kemudian menyimpan hpnya ke dalam saku celananya.

Kini ia menatap Lala sangat dalam, tentunya Lala salah tingkah. Ingin rasanya ia menampar dirinya bolak-balik untuk sadar bahwa ia sekarang sedang ditatap oleh manusia yang ia kagumi di dunia perkpopan.

"Jangan sering membaca berita tentangku dari media." Suaranya berat dan sangat mengagumkan sehingga Lala tidak perduli apa yang ia katakan.

"Kenapa?" seolah tidak paham, Lala bertanya agar mendapat jawaban pasti dari DO.

"Kenyataan sebenarnya, aku tidak seperti apa yang media beritakan tentangku. Dan aku tidak mau membahasnya dengan orang lain." DO menambahkan serius.

"Aku penggemarmu, bukan orang lain." Jawab Lala tegas penuh percaya diri.

"Baiklah, terima kasih sudah menyukaiku." DO berkata pasrah untuk kesekian kalinya.

"You're welcome... my Prince." Lala tersenyum semuringah. Ada penekanan saat ia mengucapkan my prince.

LUCKY FAN (Ketemu D.O)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang