Is that you?

845 51 6
                                    

5 menit kemudian, lelaki itu kembali dan duduk ke tempatnya semula. Lala seolah tidak perduli ia melewati Lala. Karena merasa kesal, Lala seolah asik membaca buku dengan mengangkat buku tersebut hingga menutupi wajahnya. Lala hanya ingin terlihat sibuk dengan kegiatannya dan mengacuhkan lelaki itu.

Karena merasa tidak nyaman, Lala melirik ke arah lelaki tersebut, dan benar saja dia sedang memandang Lala.

"Kau membaca apa?" tanya lelaki itu.

"Buku. Anda tidak lihat tuan?" Lala menggerakan buku yang sedang ia pegang.

"Kau membaca buku terbalik" celetuk lelaki itu dan menahan tawa.

"Ah,iya. Ini gayaku membaca. Kenapa? Masalah bagi anda?" Lala menahan malu dengan memberikan argumen yang sama sekali tidak bisa membantunya.

"Tidak, tidak masalah sama sekali. Hei, tadi kau bertanya  mengapa handphoneku bisa terhubung dengan internet kan?" Lelaki itu mengubah topik.

"Lupakanlah" ketus Lala.

"Ini, aku lupa passwordnya, sehingga aku harus bertanya pada crew" lelaki itu memberikan secarik kertas berisikan kata sandi wifi pesawat itu.

Mata Lala terbelalak, bagaimana bisa lelaki dingin menjadi cair? Sedangkan AC didalam pesawat semakin dingin.

"Jadi tadi anda pergi, karenaa..." Lala terbata-bata.

"Ya, aku harus bertanya kepada crew cabin"

"Tapi bukannya pengguna wifi hanya untuk penumpang kelas utama?" Lala terheran.

"Tidak apa, gunakan saja" jawab lelaki itu dengan santai.

"Wah daebak,jinjah. You are the real sultan" Lala dengan sigap mengambil kertas yang disodorkan oleh lelaki itu.
"Kamsamnida,ahjussi" lanjut Lala yang langsung memasukan password wifi tersebut agar handphonenya tidak sepi lagi.

Lelaki tersebut kembali memainkan handphonenya dan menatap lurus ke depan.
"Kenapa aku harus bertemu dengan wanita yang mengidolakanku?" batin lelaki itu berbisik.

Lala sangat bahagia, pasalnya ia sudah bosan dengan kegabutan yang ia rasakan selama perjalanan. Ia langsung login ke akun Instagramnya. Jujur platform itu seperti sudah menjadi bagian dari hidupnya, pasalnya ia bisa melihat foto-foto idolnya dengan melalui platfrom tersebut.

"Yesss, akhirnya ga gabut lagi" Lala kegirangan.

- - -


Lala asik berselancar di Instagramnya. Karena hampir seharian Lala tidak membuka sosial media, dikarenakan ia harus menghemat baterai hpnya, Lala tidak mengetahui update terbaru tentang boygrup favoritnya.

"Loh kyungsoo hari ini juga terbang ke Korea? Bukannya besok ya?" Lala berbicara pada diri sendiri.

Lala sebenarnya mengetahui bahwa Kyungsoo sedang ada di Singapur untuk sebuah acara. Namun yang ia tau Kyungsoo akan kembali ke Korea pada hari besok.

"Yah, sayang banget ga ketemu dibandara" keluh Lala.

Keadaan bandara tidak ramai, karena Kyungsoo kembali ke Korea tanpa diketahui media. Sehingga foto-foto yang beredarpun hanya sekilas menampakan postur tubuhnya saja, kualitas fotonya juga tidak high definition.

"Apa ini Kyungsoo? Kok kaya pernah liat" Lala membesarkan foto yang sedang ia lihat. Ia penasaran karena style fashion Kyungsoo di bandara terlihat familiar.

"Tan,tanteeee" Lala memanggil tantenya.

"Apaan?"

"Tante liat foto ini, aku kaya pernah liat orang ini. Tapi dimana ya? Tante tau ga?" pertanyaan Lala sedikit membingungkan tantenya.

"Lah, itu bukannya cowo sebelahmu La?" tante Lala mengintrupsi dengan menunjuk ke arah lelaki yang berada disamping Lala.

Lala melongo, seketika tertegun dengan ucapan tantenya. Memorinya tiba-tiba mundur ke 2 jam yang lalu. Ia mengingat kata-kata aneh yang dilontarkan oleh lelaki itu.

"Kau fan EXO?"

"Usia kita bahkan terpaut 7 tahun"

"Aku tidak suka EXO apalagi Kyungsoo"

"Jangan nilai berdasarkan apa yang kau lihat pada layar hpmu"

"Sukailah boygrup lain. EXO tidak bagus"

Lala mengerjapkan matanya dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Tahan La. Ini ga mungkin" Lala menepuk kedua pipinya.
"Ayo La bisa!" Lala menyemangati dirinya sendiri.

Lala menoleh ke arah lelaki disampingnya dan melihat ciri-ciri di foto dengan lelaki itu. Kaos, topi, masker dan kacamata. 100% SAMA.

Lelaki itu sadar bahwa wanita disampingnya sedang memperhatikannya seperti akan menerkamnya.

"Kau kenapa? Kenapa memandangku seperti itu? Wifinya kenapa? Dan kenapa kau berkeringat?" tanya lelaki itu.

"Kenapa aku baru sadar bahwa pemilik suara lembut ini adalah biasku" batin Lala berbisik. Nafasnya tidak karuan. Keringat bercucuran.

"Dd...oh. Doh Kyungsoo?" Lala memberanikan diri bertanya dengan nada yang pelan dan rendah. Tidak lupa menelan ludah sebanyak-banyaknya. Karena bagaimanapun sedari awal mengobrol, Lala sadar ada yang tidak beres dengan lelaki ini.

Lelaki itu membulatkan matanya menatap Lala. Seperti pelaku mencuri ayam tetangga yang tertangkap, ekspresinya sungguh ketakutan.

Tanpa berpikir panjang, Lala menurunkan masker lelaki itu, meski ia tau itu sangat tidak sopan. Tapi penasarannya sudah diujung tanduk.

"A.." Lala hendak berteriak.

Dengan sigap, lelaki itu menutup mulut Lala dengan tangannya.

"Tolong,diamlah" pinta lelaki itu.

LUCKY FAN (Ketemu D.O)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang