"kak winwin, duduk deh. aku mau lukis wajah kakak, "aku tersenyum dan mendorong kedua bahu winwin—menyuruhnya duduk.
kemudian aku kembali ke tempatku dan mulai melukis wajahnya.
aku memulai dengan melukis bentuk wajahnya yang sempurna. dilanjut iris matanya yang indah. kemudian hidung mancungnya dan bibir merah mudanya.
sangat sempurna!
"kak winwin, kamu ini manusia atau malaikat sih? ganteng banget! "pekikku pada winwin, namun atensiku masih berfokus pada kanvas yang sedang ku torehkan garis ini.
beruntung sekali aku punya winwin.
untuk kesekian kalinya aku berterimakasih kepada tuhan. terimakasih tuhan karena telah mengirimkan winwin kepadaku. aku berjanji dia akan selalu hidup,
setidaknya dipikiranku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession
FanfictionHubungan kami terasa begitu manis, dan bahkan nggak ada rasa lain selain rasa manis.