Bulan Desember, seperti biasa hampir seluruh sekolah mengadakan clasmeet. Arysa, bisa dibilang gadis mageran, ia tak mau mengikuti satupun lomba, kecuali dipaksa oleh wali kelasnya sendiri. Arysa selalu yakin, bahwa lomba yang ia ikuti para akhirnya tidak berbuah kemenangan"Bun baju batik Risa dimana ya? Kok di lemari ga ada sih?" tanya Arysa yang sedari tadi mengacak-acak lemari pakaiannya
"Awas ya kalo bunda cari ada? Bunda potong uang jajanmu hari ini"
Arysa bisa dibilang sangat beruntung bisa terlahir dari rahim bundanya, bunda yang sangat baik bak malaikat yang dikirim khusus untuk menjaga Arysa
Bunda Arysa mencari dengan telaten, ia menyibak satu persatu pakaian Arysa dilemarinya
"Ini apa namanya sayang? Kamu sih nyarinya pake mulut bukan pake mata, ya mana ketemu lah" Bunda menyodorkan baju batik Arysa dengan wajah datar
"Ehm, hehe. Ya maaf Bun, kan Bunda punya magic. Tinggal baca mantranya dalem hati trus ucapin apa yang mau dikeluarin, taraaaa muncul deh" Arysa menjawab sekenanya
"Ada-ada aja kamu ini, udah sana siap-siap sekolahnya"
×××
Diperjalanan ke sekolah lagi-lagi Arysa memikirkan apa yang akan ia lakukan jika dunia berubah. Habisnya Arysa baru saja begadang film zombie. Ia membayangkan jika di Indonesia, di pulau Bangka yang imut ini akan muncul makhluk aneh. Sungguh menegangkan bukan?
Sesampainya Arysa disekolah ia langsung buru-buru menemui Monic dan Reza, sahabatnya. Ia baru berteman dengan Monic saat kelas 2 SMP, sedangkan ia berteman dengan Reza saat baru masuk SMA. Reza adalah teman kecil Monic, karena itulah Arysa bisa berteman dengan Reza.
Saat Arysa ingin pergi menemui Monic dan Reza langkahnya terhenti saat melihat Robi, kakak kelas yang cukup digemari oleh banyak cewe di sekolahnya. Robi menghampirinya dan tersenyum lalu pergi
"Aneh" ucap Arysa dalam hati
Arysa tidak tertarik sama sekali dengan laki-laki sejak terakhir kali ia merasakan indahnya menyukai seseorang, baginya menyukai orang adalah buang-buang waktu
"Tunggu, bukannya Kak Robi sakit? Kan kemarin kata anak-anak kelas dia dirawat, mana katanya sakitnya parah lagi. Dih, dasar penyebar hoax" Arysa mengomel
Arysa ingin menanyakan kebenaran kepada Robi, namun saat ia berbalik badan Robi sudah tak terlihat lagi dari pandangannya
"Anjir, cepet banget tu orang ngilang" Arysa melihat ke sekeliling tapi tetap tidak menemukan Robi
Kemudian, Arysa pergi untuk menemui Monic dan Reza. Sesampainya dikelas MoRe (Monic Reza), teman sekelasnya paham apa yang sedang Arysa cari
"Monic sama Reza ga ada, tadi katanya mereka ke kantin terus mereka bilang kalo Risa Dateng nyariin bilang aja ke kantin terus nyusul. Btw juga mereka di kantin depan" Meike menjawab sebelum Arysa bertanya
"Oke, makasih ya" Arysa bergegas lari dengan tas yang masih dipunggung
"Sip"
Arysa berlari seperti anak kecil, berlari sambil melompat. Entah mengapa Arysa selalu bertingkah manja dan kekanak-kanakan ketika bersama sahabatnya
Mungkin sedang bahagia hingga tak melihat jalan tiba-tiba kakinya masuk kedalam selokan kecil
"Anjir" pekik Arysa
KAMU SEDANG MEMBACA
VABIE [UP SLOW]
Adventure[SLOW UPDATE] Dunia hayalan Arysa kini menjadi nyata! Tak disangka sekarang dunia Arysa berubah total. Sekolah terhenti? Jelas, serangan monster yang Arysa beri nama VABIE harus segera diatasi. Arysa yang tinggal di Bangka harus mengambil vaksin unt...