part 3 -

146 64 112
                                    

PART INI MENGANDUNG ADEGAN KEKERASAN!!!
_____________________

"AKHHHH" pekik Arysa sambil menahan kepala bude

"BUDE! BUDE KENAPA!?" bentak Monic yang marah ketika melihat Bude memperlakukan Arysa seperti itu

"KhuKhu-" ucap Bude, kemudian Bude pingsan dan tak butuh waktu 5 menit Bude pun sadar

Bude menutup mulutnya, selain itu kepala Bude mengeluarkan darah

"Dek, kalian pergi dari sini sekarang!"

"SIAPIN SEMUA BARANG KALIAN!!!! KITA PERGI DARI SINI SEKARANG JUGA!" teriak Monic

"kkkalian, bawa benda tajam yaa, bude takut ngelukain kalian kalo disini ada benda tajam" Bude sambil menatap Monic dengan tatapan menahan sakit

Arysa yang paham dengan situasi bergegas mengambil 2 buah pisau dapur 1 buah gunting dan 1 buah cutter

"Ayo Mon" ajak Arysa

Ke-4 temannya sudah siap dimotor

"Grrrrrrr" suara Geraman

Dinda yang ketakutan langsung memeluk Reza diatas motor

IPPO IPPO YO.....

Bunyi dering hp Arysa. Arysa segera mengeluarkan ponselnya dari celana trainingnya, dan melihat itu telpon dari Bundanya

"CEPETAN WOI!" teriak Reza ke Monic dan Arysa

"Ris, Mon cepetan!" seru Nando

"Bentar! Bunda gue nelpon ini!" teriak Arysa "Mon, Lo pegang 1 pisau dapur ya, trus kasih gunting sama cutter ya ke Dinda. Gue sama kaya Lo, megang 1 pisau aja" perintah Arysa

Monic hanya mengangguk mengiyakan

"Risa sayang" suara bundanya terdengar menahan sakit

"Bun? Bunda gppa kan?" tanya Arysa cemas

"Bunda tau kok kenapa kamu pergi, tapi kenapa kamu ga kasih tau bunda sayang?" suara isakan kecil bunda terdengar

"Tapi gapapa, bunda yakin kamu bisa lewatin ini sssemua-aaa. Kkkamu harusss kuaaaat yaaa sayyaanggh. Bundaaa sayaang kamuu" ucap bunda Arysa lirih

"Arghhhh Ukhhhhhhh Aaaaaaaa, LARIIIII RISAAA PERGI DARI PULAU INI!!!!" teriak Bundanya

Pranggg

Bunyi alat dapur yang terjatuh

Tutttt Tutttt Tuttt

Tanda terputusnya sambungan telepon

"BUNDA, BUNDA GPPA KAN BUN! BUNDAAA" teriak Arysa

"Ris kenapa Ris!??" tanya Reza panik

"Bunda Ja, Bunda, Bunda gueeeee" tangis Arysa

"Yaudah iya, Lo harus kuat. Cepetan naik ke motornya Satya, kita harus cepetan pergi dari sini" perintah Reza

"Kita jalan ya" tanya Satya yang hanya diabalas anggukan oleh Arysa

'Grrrrr' bunyi dari semak-semak

Krsk Krsk

Arysa menoleh kebelakang, matanya terbelalak melihat 5 Vabie dalam bentuk sempurna

VABIE [UP SLOW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang