part 4 -

72 33 53
                                    


Arysa dan Monic menoleh bersama ke arah suara yang memanggil Arysa

"Lo maafin si Nando ya-" belum sempat menyelesaikan kalimatnya tetapi langsung dipotong oleh Arysa

"Tapi Satya" Arysa berkata kelu

"Dengerin gue dulu ya" ucap Satya sambil mendekat ke arah Arysa dan Monic

"Gue tinggal ya, kalian obrolin berdua oke. Gue percayain ke Lo Sat" Monic pergi dengan menepuk pundak Satya dan dijawab anggukan oleh Satya

"Makan dulu yuk, buat ngisi perut. Ntar gue bahas pas lagi makan" Satya menyodorkan sebungkus roti dan air mineral

Arysa membuka bungkusan roti dan membagi dua lalu memberikan setengahnya kepada Satya

"Jadi Ris, udahan ya marah ke Nandonya. Gue yakin dia ga ada maksud buat nyakitin perasaan Lo, kan Lo tau dia emang ceplas-ceplos. Lo yang kenal dia dari gue maupun yang lainnya-" lagi lagi ucapan Satya dipotong oleh Arysa

"Satyaaaa" Arysa merengek

"Maafin ya Ris" pinta Satya yang hanya dibalas anggukan kepala "Yaudah yuk kita balik ke temen-temen " ajak Satya sambil memegang tangan Arysa dan membawa air mineralnya

Semua menatap ke arah Arysa dan Satya. Doni yang tak tau permasalahannya hanya menonton apa yang akan terjadi. Tatapan Nando kepada Arysa mengartikan tatapan bersalah dan menyesal

"Maafin gue ya Ris" ucap Nando ketika Arysa dan Satya telah duduk

Nando kira Arysa akan menjawab iya atau anggukan, ternyata Arysa hanya menoleh tidak menggubris ucapan Nando

"Cieeeeeeee, pake berantem segala" ledek Dinda

"Apa sih Din!" bentak Arysa

"Wesss, Selo jangan ngegas"

"Idih" jawab arysa

Nando menatap Arysa bersalah, Nando pikir sesalah itu kah dia sampai Arysa tak mau memaafkannya?

×××

Sudah 4 jam mereka diperjalanan. Selama 3 jam perjalanan Arysa tertidur, yap untuk menenangkan pikirannya

Ada yang ingin Doni bicarakan pada Arysa, namun saat Doni ingin membangunkan Arysa, ia tak diizinkan untuk membangunkan Arysa oleh Monic

"Jangan dibangunin" ucap Monic setiap Doni ingin membangunkan Arysa

Seperti ibu yang menjaga anaknya bukan? Sifat Monic terbilang dewasa, dewasa untuk seumurannya

"eunghh-" ucap Arysa sambil mengerinyitkan matanya yang melihat silaunya matahari

"udah bangun?" tanya Satya dan Doni serempak

Arysa hanya mengangguk seperti anak kecil yang ditanya apakah mau permen, ia tak tahu bahwa ia sudah ditunggu dari tadi

"Berapa jam sih gue tidur?" tanyanya kepada Monic

"3 jam" jawab Nando tiba-tiba muncul

"hah?" Arysa tak percaya

"Bisa-bisanya Lo tidur dengan keadaan gini" ucap Nando jengkel

"Bisa ga, Lo ga nyari gara-gara sama Arysa" ucap Satya membalikkan badannya ke arah Nando

"Santai broo, baperan amat" jawabnya sinis

"Cih"

"Udah woi!" bentak Monic

Nando dan Satya hanya menatap Monic, mereka tak berani melawan Monic jika Monic sudah serius

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VABIE [UP SLOW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang