Inilah hal yang paling aku takutkan, kehilanganmu bagaikan kehilangan seberkas cahaya yang selalu menyinari hidupku.
📀📀📀
Sakit hati, ini yang sedang Bintang rasakan. Pedih, melihat Melody terbaring lemah di ranjangnya. Sakit rasanya, mengetahui hebatnya beban yang di tanggung gadis itu selama ini.
Rasanya, ia ingin beranjak pergi meninggalkan tempat itu. Tapi ia sadar, gadisnya sedang dalam keadaan tidak baik, ia tak ingin meninggalkannya.
"Kenapa kau tak pergi saja? Jangan pedulikan aku, aku akan baik-baik saja meski tanpa ada dirimu" kata Melody yang mengerti akan sikap kalut yang Bintang alami.
"Menunggu memang bukan hal yang menyenangkan, tapi karenamu aku masih menetap disini, karena aku mencintaimu" kata Bintang dengan seulas senyumannya
"Jangan sia-siakan waktumu hanya untuk menunggu hal bodoh yang nyatanya kau sendiri tau, bahwa itu semua tidaklah dapat kau miliki kembali atau kau miliki untuk selamanya" balas Melody sedikit tertawa getir
"Aku benci waktu ! Waktu sudah berulang kali mempermainkanku. Waktu sudah berulang kali menghancurkan kebahagiaanku" kata Bintang dengan tegas
Melody sungguh terkejut dengan reaksi Bintang, ia merasa amat bersalah. Kali ini ia yakin untuk meminta maaf pada Bintang.
"Maaf adalah kata paling sulit yang ingin ku ucapkan selama ini"
"Maaf aku tidak dapat menjadi yang terbaik. Bahkan aku tidak cukup baik untuk selama ini"
"Bahkan sampai akhir aku hanya menunjukkan kekuranganku"
"Maaf aku tidak dapat terus mendampingimu, aku harap kau menemukan orang yang lebih baik dariku dan mampu menemanimu untuk selamanya"
"Maaf aku tidak bisa bersamamu, aku harap kamu baik-baik saja. Dan aku harap kamu juga melupakanku, meskipun itu menyakitkan"
"Janji yang kita buat untuk selamanya sekarang sudah tidak ada lagi, maaf aku tidak bisa menepatinya" kata Melody panjang lebar, mencurahkan seluruh isi hatinya.
"Jika ingin pergi meninggalkanku, kau tak perlu merangkai kata agar aku mengerti" kata Bintang membelakangi Melody, hatinya sakit mendengar semua perkataan Melody barusan
"Kau boleh pergi, namun jangan pernah kembali lagi" kata Bintang yang sepenuhnya belum yakin akan kepergian Melody.
Deg...
Hati Melody bagaikan terkena pisau tajam, perih rasanya, sakit yang teramat dalam yang mengukir sebuah luka, sakit namun tak berdarah ia benci semua ini. Tapi ia paham bahwa Bintang belum bisa mempercayai kenyataan ini, Bintang belum percaya sepenuhnya jika Melody benar-benar akan meninggalkannya untuk selamanya
"Aku tidak akan pernah kembali lagi, bahkan kau tak perlu pergi mencariku nantinya"
"Harusnya aku tau bahwa kita tidak akan pernah bisa hidup bersama. Harusnya dulu kita tak pernah bertemu, daripada harus merasakan kehilangan pada akhirnya"
"Maaf aku telah hadir di hidupmu, dan mengukir sebuah luka di hatimu"
"Maaf aku telah menyakitimu, membuatmu terluka disaat kau sedang bahagia" kata Melody disela-sela isak tangisnya
"Apa kau benar-benar akan pergi meninggalkanku selamanya?" kata Bintang dengan sedikit getir, hatinya sudah teramat sakit akan kenyataan pahit ini
"Kau kira aku sedang bercanda?"
balas Melody sedikit tertawa miris"Jika benar, aku tak akan pernah mau bercanda padamu. Aku tak mau menyakitimu apalagi sampai meninggalkanmu dan aku ingin hidup bersama denganmu untuk selamanya seperti janji kita" kata Melody sembari menghapus air matanya dan memalingkan wajahnya dari hadapan Bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory Of Melody (REPOST)
RomanceAku kira ini cinta, ternyata ini luka. Sudah cukup kau menjauhiku, tapi tidak dengan meninggalkanku. Untuk sekelebat memori tentang mu, dan tentang kisah kita. 📌📌📌 Repost karya pertama... Maaf kalo ceritanya ada yang kurang, karena ini karya pert...