6. Gully 🌾

2.8K 306 83
                                    

Sebelum membaca sebaiknya vote dulu, jangan lupa komen seiring membaca. Jika kamu suka cerita ini sihlahkan share.

Jangan pernah berpikir kau gadis yang lebih baik dari Jennie, Irene kau berbeda seratus delapan puluh derajat dengannya.
-Nam Taehyung.

 -Nam Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nam Taehyung

Sebening emas mematikanku tepat pada satu titik di ujung gerbang. Debaran yang tak akan pernah kulupakan, hingga hayatku pergi.

Jennie, gadis yang tak pernah lelah muncul dalam pikiran, obsesi bahkan mimpiku.
Sampai kini kulihat dia menatapku juga, dengan cepat pula kutolehkan pandanganku.

Aku ingin mengeluh pada Cupit, yang tidak adil. Dia hanya melempar panah asal hingga mengenaiku, tapi tidak mengenai Jennie. Akibatnya hanya aku yang merasakan.

Fantasi liarku tak pernah lelah muncul ke permukaan mimpiku. Semua tentangnya adalah bagian kebahagiaan besar bagiku.

Pesan singkat itu mengantarkan sejuta rencana, menghasilkan beberapa ekspektasi licik. Menyingkirkan Irene.

Aku tidak akan langsung mengatakan, bahwa aku memiliki sampel bukti dari perbuatan menjijikannya.

Setidaknya aku harus mengumpulkan bukti lalu, membuatnya masuk dalam perangkat madu beracun yang kurancang tulus untuknya.

Sampai pada siang ini gadis itu duduk di kantin. Biasanya Jennie tak mempunyai teman wanita, untuk diajak bicara.

Pemuda bernama Taeyong sempat singgah di meja para gadis itu, andai saja aku tidak terikat dengan Irene. Mungkin saja aku bisa menjadikan Jennie milikku. Lalu mengumumkan pada semua orang tidak ada yang bisa mengambilnya dariku.

Ah, aku terlalu percaya diri. Memangnya Jennie sudah pasti ingin denganku? Aku tersenyum perih memikirkannya.

Aku terlalu memperhatikannya, bahkan aku sering meminta Namjoon meretas CCTV sekolah. Agar aku bisa mengintip gadisku dari ponsel.

Dalam hal mengintip atau mencari tahu aku ahlinya, tapi berbeda dengan persoalan Irene. Aku bahkan baru mengetahuinya, ini membuatku ingin menghancurkan gadis ular yang satu itu.

Bagaimana mungkin aku baru tahu? Tapi aku masih penasaran, siapa yang berani menyebarkan pesan suara yang tadi malam baru saja kudengar?

Aku sudah meminta tolong pada Namjoon hyung, agar aku bisa melacak nomor yang tak dikenal tadi malam. Tapi pria itu masih belum mengabariku.

Jika ada yang memperhatikanku, mungkin mereka akan langsung tahu bahwa aku menyukainya.

Satu sentuhan di punggungku mematikan beberapa pikiran. Kurasa dia gadis ular, lancang sekali menyentuhku seakan aku ini suka jika dia yang menyentuhku.

"Kau sangat menyukai gadis itu ya?" Irene terkekeh lalu menarik kursi di sebelahku. Dan dengan santai dia duduk di sana.

"Bukan urusanmu!"

HATRED (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang