"Y-yuta, kamu ngapain disini?"
"kamu kenal dia Taeyong?"
Suasana pun jadi semakin tegang, Taeyong mengulum bibirnya dan memejamkan matanya, dia benar benar sangat bingung sekarang, apakah sekarang dia harus berkata yang sebenarnya tentang tunangannya dengan Yuta?.
"Taeyong, katakan yang sebenarnya"
Taeyong diam, tidak berbicara sepatah katapun.
"Lee Taeyong, ayo katakan yang sebenarnya!"
"ada apa sebenarnya?"
Yuta menghela nafas kasar, "baik, saya kasih tau ya, Taeyong ini, pria manis bernama Lee Taeyong ini sekarang sudah menjadi milik saya, mengerti?"
Jaehyun mengerutkan kening, dia kenal dengan orang ini, Jaehyun tau orang ini adalah pria yang waktu itu dia lihat saat mengantarkan Jongwon kerumah Taeyong, tetapi Jaehyun masih bingung, siapa pria ini sebenarnya.
"maksudnya?"
Yuta tertawa, "Lee Taeyong, adalah calon tunangan saya, jadi tolong jangan dekat dekat dengan Taeyong" sorot mata Yuta begitu tajam saat menatap Jaehyun.
"ayo kita pergi"
"e-eh?"
Yuta menarik tangan Taeyong.
"Yuta lepasin!"
"apa? Kamu mau sama mantan kamu ini? Bukannya waktu itu kamu bilang kalau udah move on dari dia ya?"
"bukan gitu tapi-"
"sudah Taeyong, pergi bersamanya"
Taeyong menatap Jaehyun tak percaya, benarkah? Kenapa Jaehyun tak menariknya lagi? Apakah Jaehyun juga sudah benar benar move on dari Taeyong?.
"dengar kan? Ayo!"
Yuta menarik tangan Taeyong dan membawanya pergi.
"mama!!!"
Jongwon berlari menghampiri Taeyong yang sedang ditarik keluar dari mall.
Sementara itu, Jaehyun, dia masih terdiam ditoko eskrim tersebut, oh jadi Taeyong hanya memanfaatkannya untuk merawat Jongwon? Atau bagaimana? Jaehyun benar benar pusing sekarang.
🍼🍼🍼
Sementara itu, dimobil Yuta, Taeyong hanya bisa terdiam, menatapi jalan raya yang penuh mobil.
"om jahat, om kenapa talik talik mama owon dali papa!"
"papamu bukan dia, tapi om"
"bukan! Papa owon itu papa jahe! Bukan om!" teriak Jongwon.
"Lee Jongwon, duduk diam dan jangan berisik"
Bentakan dari Taeyong membuat Jongwon terdiam, lalu meneteskan air matanya.
Sampai dirumah, Jongwon langsung keluar dari mobil Yuta dan berlari kekamarnya.
Taeyong ikut masuk yang diikuti Yuta, tetapi saat Yuta sampai didepan pintu rumah Taeyong, langkahnya terhenti.
"sudah, gausah masuk, mending kamu pulang sana"
"loh? Kenapa?"
"udah kamu pulang aja jangan nunggu didepan"
BRAK!
Pintu dibanting oleh Taeyong, Yuta menghela nafas dan akhirnya pergi dari rumah Taeyong.