Halaman 1 : Sugeng Rawuh (Selamat Datang)

52 4 5
                                    

[Jum'at-Kliwon-3 Agustus 2018]

"Selamat pagi Ri, gak mau masuk nih?" Terdengar salam hangat dari arah belakang Riko.

"Dari tadi aku lihat kau berdiri aja di depan gerbang" lanjutnya.

Bukan tanpa alasan Riko diam di tempat ia berdiri seperti patung selamat datang. Saat ini Riko bukannya tak mau untuk maju menuju halaman sekolahnya, namun ia tak sanggup. Bahkan untuk melangkahkan kakinya saja ia tidak berani.

Entah apa yang ia lihat saat ini, tapi itu membuat seluruh jiwa dan raganya bergetar. Riko mencoba memberanikan diri menoleh ke belakang, ke arah temannya yang memanggil barusan.

"O.ooh selamat pagi, Met" Riko menyambut ucapan selamat pagi dari temannya dengan setengah berani.

"Aduh...." lanjut Riko sambil menengok pundak Memet yang bagi Riko itu adalah hal yang menakutkan.

Ngomong-ngomong Memet adalah nama panggilan saja, nama aslinya Mamat Nur Mahmudi. Dia teman Riko sejak masih dalam kandungan. Bahkan sejak masih sperma. Bahkan gosip Riri (panggilan untuk Riko Pratama) X Memet sudah banyak menyebar ke antero kelas karena sangking lengketnya mereka berdua.

Tapi mereka bukan kakak adik, orangtua mereka adalah satu angakatan pada saat SMA.

Tapi sekarang bukan masalah itu yang kita bahas . . .

"Met, ngapain kau bawa adik mu kesekolah? Pake di gendong segala lagi" Riko memberikan senyum kaku berwarna pucat ke Memet.

"Mana ada, kalo adik yang ada di dalam celana mah selalu aku bawa hehe"

"Bukan yang itu koplak" pandangan Riko tak bisa lepas dari Memet tepatnya yang ada di belakangnya.

"Eh.. Emak kau kan lagi hamil kan? gimana kabarnya?" lanjut Riko untuk mengalihkan pembicaraan dan pikirannya.

Riko tak kuat lagi menghadapi cobaan ini. Ia berupaya meyakinkan pikirannya bahwa semua yang ia lihat adalah khayalannya saja. Walaupun jantungnya masih berdegub kencang seperti genderang mau perang.

"Emak ku ya? Dua hari lalu beliau melahirkan Ri, tapi bayinya gak selamat" jawab Memet.

"Oh.. Sorry Met aku gak ta..u.... HMMMMMMM?!!!"

"Berarti sesutau yang ku lihat selalu tergendong di punggung Memet itu adalah... "

Itulah yang saat ini terlintas dan terngiyang ngiyang di kepala Riko. Wajah Riko semakin pucat dan tak sanggup untuk melihat ke arah Memet. Tapi wajah sesuatu itu semakin seram dengan senyumannya.

"Ri, kau gak apa apa? Muka mu pucat. Apa masih ada yang sakit?" Memet berjalan mendekati Riko yang selama ini tak berkutik dari tempat ia berdiri.

Tetapi Riko berjalan mundur untuk menjauhi Memet dan adiknya. Adiknya? Ya bagi Riko sesuatu itu berbentuk seperti bayi yang tali pusarnya masih menempel di badannya, dengan wajah yang menyeramkan dan tubuh berlumuran darah.

Sesuatu itu semakin jelas dan jelas. Riko di tempatnya hanya bisa menempelkan kedua telapak tangan ke masing masing matanya.

...Mengapa ini terjadi padaku...

...Aku harus apa ini...

...Apa yang menyebabkan ini terjadi...

Itulah pertanyaan pertanyaan yang terrangkum dalam pikiran Riko yang sempit. Tapi seharusnya dia sudah tau penyebab kemampuan ini muncul secara tiba tiba.

.

.

.

[Rabu-Pon-27 Juni 2018]

Ghost AdventureWhere stories live. Discover now