Cerita dimulai dihari kamis. Tepat saat jam di ibukota menunjuk pada pukul empat sore. Tidak ada yang spesial kala itu. Hanya langit gelap pertanda hujan yang menyebar muram keseluruh langit kota.
Halte bus depan sekolah di salah satu sudut jakarta, menjadi titik teduh utama bagi banyak siswa sekolah. Selain untuk menunggu kedatangan bus antarblok, mereka juga berlindung menghindari datangnya hujan yang kerap merembes tiba-tiba.
Hyunjin juga begitu pada awalnya. Melangkah mendekati halte dengan menutupi bagian kepalanya mengunakan almameter sekolah. Gerimis sudah mulai membasahi jalanan. Perlahan-lahan hingga menjadi begitu deras.
Tapi saat sampai disana, ia justru dikejutkan dengan kehadiran sebuah sedan hitam yang berhenti dihadapannya. Diikuti dengan turunnya kaca mobil bagian kiri depan. Kemudian sepintas suara yang mengalun dibawa udara terdengar bertabrakan dengan milyaran air yang berjatuhan.
"harga? ayo bareng sama saya aja."
terinspirasi dari ceritanya kak kuinn-sshi yang chairmate, buku ini sekaligus 1 sekuelnya rampung dalam waktu kurang dari 90 menit ditanggal 20 januari.
KAMU SEDANG MEMBACA
i. kebetulan.
Conto[ han jisung, hwang hyunjin. ] katanya cuma kebetulan. tapi benarkah demikian? [soft!hyunjin. boyslove. lokal!au. ] dari aji yang tiba-tiba menghampiri, pertengkaran yang menjalin interaksi, kembali menumpang seperti tempo hari, kemurnian hati yang...