[ hei, anak cantik, pencet bintang
gak sampai 5 detik, kok! ^^ ]•••
Menumpang kendaraan aji tadi pagi memang tidak membuatnya berhasil datang sebelum bel. Tapi setidaknya itu tidak membuatnya terlambat lebih parah lagi. Hyunjin sempat berdebat panjang dengan satpam penjaga sebelum akhirnya diijinkan masuk dengan syarat menjalani hukuman. Juga tak lupa mengucapkan terima kasih pada aji yang justru dibalasi dengan kata maaf.
Hyunjin sempat dibuat tercengang. Apa-apaan tadi katanya? Hal semacam apa yang dimintai maaf olehnya? bukankah seharusnya ia membalasinya dengan kata 'terimakasih kembali' atau setidak-tidaknya, 'sama-sama'?
Tapi terserah padanya sajalah. Saat hyunjin bertanya padanya pun yang didapatnya hanya kesunyian berjangka panjang. Lama menunggu tapi tak sepatah kata pun keluar dari bibir pemuda itu. Sampai ketika bel kedua dibunyikan, tangan hyunjin ditarik keluar dari perpustakaan utama jurusan bahasa.
Pelakunya tidak lain dan tidak bukan adalah aji. Yang mungkin kali ini tengah berbaik hati memberinya penjelasan singkat lengkap dengan seulas senyum tipis. Pemuda itu tak sama sekali memberi waktu untuk hyunjin menarik kesimpulannya sendiri. langkah kakinya dipercepat dengan tangan yang setia menggenggam milik hyunjin.
"sudah jam istirahat. Pergi ke kantin dan tunda dulu pekerjaanmu. Ayo."
nulis yang sepenggal-sepenggal begini justru jadinya banyak & idenya lancar jaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
i. kebetulan.
Historia Corta[ han jisung, hwang hyunjin. ] katanya cuma kebetulan. tapi benarkah demikian? [soft!hyunjin. boyslove. lokal!au. ] dari aji yang tiba-tiba menghampiri, pertengkaran yang menjalin interaksi, kembali menumpang seperti tempo hari, kemurnian hati yang...