Seorang gadis bersurai merah muda yang tengah terombang ambing ditengah lautan dengan sekuat tenaga dia menggerak gerakan kedua tangannya dan menghentakan kedua kakinya berusaha mencapai kearah tepi pantai, dan dengan susah payah dia berusaha mengarahkan tubuhnya keatas untuk bisa bernapas namun apa daya meski dia cukup pandai dalam urusan berenang tetap saja kalah jika sudah berhadapan dengan pantai ditambah dia belum menguasai gaya mengapung hanya gaya dada atau gaya katak saja yang ia bisa. Ingin rasanya dia berteriak dan meminta tolong tapi pada siapa untuk bicara saja tidak bisa, dia berusaha menutup bibirnya rapat agar tidak kemasukan air walaupun sesekali dia tidak sengaja menelan air garam lautan yang juga masuk kedalam hidungnya membuatnya semakin tersiksa. Matanya terus terbuka terpejam tidak dapat melihat dengan jelas dimana yang lainnya dimana keluarganya dimana ayah ibu dan kakaknya mereka semua terpisah entah berada di lautan atau masih berada di kapal tersebut yang sudah rusak dan tenggelam setengahnya tidak ada gunanya berusaha mencari karna semua terlihat sama saja saat mata itu terbuka atau tertutup semua sama saja terlihat gelap
Hitam dan gelap terlihat begitu menakutkan baginya ingin rasanya gadis itu menangis namun tak bisa semua terasa begitu menakutkan, jika memang begitu takdir hidupnya dia pasrah dengan rasa takut yang masih melanda dia menghentikan semua kegiatan yang dilakukannya, berhenti berusaha menggapai tubuhnya untuk sampai keatas berhenti berusaha menggerakan kedua tangan dan kakinya untuk sampai ke tepi pantai ya dia Sakura Haruno pasrah dengan apa yang akan terjadi padanya selanjutnya jika pun dia harus tenggelam lebih jauh dalam dasar lautan yang begitu gelap gelap dan gelap seperti arah pandangnya yang sekarang
Gadis merah muda tersebut mulai mencoba menutup matanya semakin tertutup dan terpejam, badan kecil dan rapuh itu perlahan turun kebawah kearah dasar lautan, tapi tidak lama setelah itu sebelum dia jatuh tenggelam lebih dalam, dia gadis merah muda merasa ada tangan besar yang menarik lengannya dan seketika tubuhnya tertarik sedikit demi sedikit keatas, mencoba merasakan kembali apakah ini kenyataan atau hanya mimpi indah sebelum akhir hidup datang menjemputnya. Merasa hembusan angin menerpa wajahnya namun tubuhnya tetap berada dalam air laut, gadis itu berusaha membuka kedua matanya melihat apa yang terjadi padanya dan ya yang dilihat didepannya, terlihat seorang pria tengah memandanginya dan memanggilnya berusaha menyadarkan gadis itu yang sudah sangat bergetar tubuhnya
"Hei, kau tak apa? hei sadarlah" panggil pria itu lagi mencoba untuk menyadarkan gadis didepannya karna yang dia lihat hanyalah tatapan kosong sang gadis
"....."
"Kami-sama, selamatkanlah kami" Batin pria tersebut sambil menoleh ke segala arah berusaha mencari bantuan. Tidak jauh dari arah pandang lurus didepannya terdapat ban renang hitam seketika dia langsung berusaha membawa dirinya dan gadis itu. Pria tersebut membalik tubuh gadis itu kemudian mengayunkan lengannya keleher sang gadis dan mulai berenang menggapai ban hitam tersebut saat sudah digapainya dia memasukan gadis merah muda tersebut kedalam ban renang hitam
"Tidak jangan lepaskan aku kumohon aku takut disini gelap aku sangat takut" teriak gadis tersebut dengan tubuh yang bergetar bibir yang pucat serta pandangan mata dengan isyarat sangat ketakutan memohon pada pria itu
"Tenanglah kau aman disini"
"Tidak aku tidak mau keluarkan aku dari ban ini, ban ini menakutkan aku tidak suka" Sakura mulai meracau akibat ketakutannya saat berada dalam laut sehingga dia menjadi takut melihat warna ban renang itu yang berwarna hitam
"Apa yang dikatakan gadis ini kenapa dia begitu? ah ya sepertinya aku tau" Batin pria tersebut, dia memandang iba kepada gadis tersebut dia tau gadis itu pasti sangat ketakutan saat berada dalam laut tadi dan sekarang dia terlihat sangat rapuh benar benar butuh seseorang untuk menenangkannya. Tidak ingin gadis itu semakin lemah akhirnya pria tersebut mendekat satu tangan merengkuh pinggang gadis tersebut dan tangan yang lain menyentuh lembut pipi gadis tersebut dengan ban renang yang masih berada diluar tubuh sang gadis pria itu mengatakan sesuatu
"Tenanglah kita akan segera keluar dari sini bantuan akan segera datang, kau aman bersamaku" ucap pria itu dengan suara datar dan berat sambil menatap dalam sang gadis
Emerald dan Onix saling bertatap terkunci satu sama lain, sorot mata hijau yang menandakan pengharapan penuh pada Onix tersebut agar jangan pergi jauh darinya dan penuh harap untuk dapat menolongnya, dengan lemah gadis itu mengangguk patuh
"Tolong selamatkan aku aku takut"
"Kita akan selamat percayalah"
Sakura Pov
aku tidak mau aku tidak mau melihat kesegala arah kecuali pada pria didepanku ini hanya itu yang mampu kulakukan. Aku sangat takut menoleh ke segala arah kecuali pada pria didepanku ini hanya itu yang membuatku tenang merasa aman. Bahkan untuk memejamkan mata saja aku tidak berani karna jika aku melakukannya bayangan dalam lautan gelap akan selalu muncul dalam kepalaku, mata itu sangat hitam dan pekat tapi justru membuatku merasa aman dan percaya dengan apa yang dia ucapkan juga tatapan itu meyakinkanku bahwa semua akan baik baik saja dan sentuhan itu aku ingin selalu dia menyentuhku menggenggamku dengan erat agar aku tahu bahwa aku tidak sendirian disini di tengah lautan yang dingin ini
Sakura end pov
"Hn, siapa namamu"
"Sakura Sakura Haruno"
"Uchiha Sasuke panggil saja Sasuke"
Gadis itu hanya mengangguk lemah tanpa melepas tatapan matanya dari Onix tersebut
"Kau disini dengan siapa" tanya pria tersebut berusaha mengalihkan pikiran sang gadis
"Ak aku disini bersama ayah ibu dan kakak ku hiks hiks tapi aku tidak tau dimana mereka sekarang hiks hiks ayah ibu Saki takut"
"Sial aku salah bicara tidak seharusnya aku menanyakan itu padanya" batin Sasuke
"Hn, tenanglah. Kau suka manis?aku punya lollipop kau mau?" tawar Sasuke. Sebelum insiden tesebut terjadi Sasuke sempat membantu anak lelaki kecil untuk berdiri sebab terjatuh karna terpeleset saat sedang berlarian kemudian si anak mengucapkan rasa terimakasi nya dan juga dengan kepolosannya dia memberikan sebuah permen lollipop pada Sasuke, awalnya Sasuke hanya berdiam diri tidak berminat mengambil lollipop tersebut dari si anak karna dia tidak suka makanan manis. Si anak yang melihat sikap Sasuke seperti tidak tertarik itu kemudian dia berucap
flashback on
"Aku hanya punya ini sebagai ucapan terimakasih. Jika paman tidak mau paman bisa memberikannya pada perempuan mungkin seperti kekasih paman"
"Kenapa begitu"
"Karna aku sering memberikan lollipop pada tetanggaku dia perempuan sangat cengeng saat itu aku pulang sekolah kemudian melihatnya menangis dipertigaan gang aku mendekatinya dan bertanya kenapa kau menangis dia bilang karna temannya tidak memperbolehkan dia untuk ikut bermain katanya dia tidak seru ... aku tidak tahu harus apa saat aku bertanya dia ingin apa tiba tiba dia mengacungkan batang lollipop tapi isinya sudah habis ... dan saat itu juga aku paham dengan apa yang dia mau kemudian aku mengajaknya pulang kerumahku karna aku punya banyak lollipop yang belikan oleh haha ... sejak saat itu kami menjadi teman dan saat aku tahu dia sedang sedih aku selalu memberikannya lollipop karna itu yang membuat hatinya menjadi tenang kembali karna sebatang lollipop manis" ucap anak kecil tersebut panjang lebar dengan senyuman polosnya. Akhirnya Sasuke menerima lollipop anak kecil tersebut dengan sedikit tersenyum padanya
"Hn, arigatou"
"Baik paman- jhaa !" balas anak tersebut dengan cengirannya sambil berojigi kemudian pergi meninggalkan Sasuke
Flashback off
Konbanwa minna ^^ ini cerita ketiga aku semoga kalian suka iya dengan ide cerita disini
Jangan lupa vote nya - no pay kok tinggal klik aja bintangnya hihi arigatou ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY- Just a little bit longer
Fanfiction"Hn, tenanglah. Kau suka manis? aku punya lollipop kau mau?"